#9

27 2 3
                                    

Suasana gaduh dihari minggu menghiasi rumah Younghoon karena pertengkaran kedua adiknya.  Sepertinya suasana seperti itu adalah hal yang wajib bagi penghuni rumah mewah tersebut.

"Ya Haejin, cepat buang kecoa itu!" Teriak Hyunjae yang berdiri diatas sofa.
"Shireo! {Tidak mau!}" Ujar Haejin dengan senyum bahagia.
"Ya Jukolle?! {Kau mau mati?!}" Ancam Hyunjae.
Haejin tidak menggubris Hyunjae dan tetap menggoyang-goyangkan kecoa tersebut ditangannya.

"Haejin geuman hae! {Hentikan!}" Tiba-tiba Younghoon datang dan memperingatkan Haejin.
"Wae Oppa? {Kenapa kakak?}" Jawab Haejin polos.
Younghoon membuang nafas kasar, lalu berjalan mendekat kepada Haejin. Ia mengambil kecoa yang ada ditangan Haejin dan membuangnya.

"Oppa~ kenapa dibuang?" Ucap Haejin dengan nada manja yang sedikit kesal:v

"Sudah naiklah ke kamarmu. Jangan hiraukan Hyunjae, dan jangan bermain dengan kecoa lagi!" Ujar Younghoon mengancam Haejin.

Haejin mengerucutkan bibirnya dan berjalan malas menuju kamarnya yang berada di atas.

Brak!

Bunyi pintu ditutup dari atas.

"Hah, Hyung! Aku heran dengannya. Kenapa sikap dia seperti itu, kadang aku merasa jiwanya adalah namja yang berada di dalam tubuh yeoja."

Bugh!

Satu pukulan mendarat di kepala Hyunjae.

"Pabbo! {bodoh!} Jangan pernah katakan hal gila itu lagi!" Ancam Younghoon.
"Mianhae Hyung. {Maaf Kak.}" Ucap Hyunjae dengan sengirannya.

*****

Haejin merasa bosan berada di kamarnya. Sedangkan bila dia turun, ia malas untuk mendengar ceramah Younghoon.

Haejin mengambil ponselnya, dan membuka chat di hpnya. Tak ada notif sama sekali. Ia tak menemukan siapa orang yang akan ia ajak keluar.

Tanpa pikir panjang Haejin langsung mengganti pakaiannya dengan ripped jeans dan hoodie berwarna putih.

Setelah selesai mengganti pakaian. Ia langsung turun dan berpamitan kepada kedua kakaknya.

"Oppa aku keluar dulu, bye!" Ucapnya lalu bergegas keluar.

Di sepanjang jalan Haejin melihat beberapa toko yang ia lewati.

Tiba-tiba seseorang menariknya dan membawanya berlari.

"Yah, nuguseyo? {Yah, siapa kau?}" Haejin mencoba melepaskan tangannya dari genggaman orang tersebut, tapi nihil. Ia terpaksa ikut berlari bersama seseorang yang tak ia ketahui.

Mereka berdua berlari menuju gang yang sempit. Tangan Haejin ditarik dan disandarkan di tembok gang tersebut, sedangkan orang tersebut berada di depan Haejin.

Haejin hanya pasrah karena tak ingin ada apa-apa setelah kejadian ini. Ia memperhatikan seseorang yang berada di depannya tersebut. Seperti seorang laki-laki yang memakai hoodie berwarna hitam dan kupluk hoodie tersebut yang menutupi sebagian wajahnya.

Haejin mencoba memperhatikan laki-laki tersebut lebih dekat. Sepertinya ia kenal. Laki-laki tersebut menoleh dan menatap Haejin yang berada tepat didepannya.

Perlahan laki-laki tersebut membuka kupluk hoodienya dan memperlihatkan wajahnya. Haejin terkejut bukan main saat mengetahui siapa laki-laki tersebut. Hyunjoon. Ia reflek berteriak. Mengetahui gelagat Haejin yang ingin berteriak dan melihat segerombolan preman yang mengejarnya berada didekat tempatnya. Tanpa berpikir Hyunjoon langsung menempelkan bibirnya pada bibir Haejin, Haejin membulatkan matanya. Entah apa yang ada dipikiran Hyunjoon hingga ia mencium Haejin.

Haejin mencoba melepas ciuman tersebut, tetapi Hyunjoon mencengkram tangannya supaya Haejin diam. Ia berharap Haejin tidak berpikir negative.

Ciuman tersebut berlangsung cukup lama, bukan ciuman tapi hanya kecupan tak terduga dari Hyunjoon.

Hyunjoon menarik bibirnya untuk menjauh dari bibir Haejin. Haejin menyentuh bibirnya, dan menatap Hyunjoon. Ia menatap mata Hyunjoon intens.

"Yak~ kau mengambil ciuman pertamaku!" Teriak Haejin dengan mata berkaca-kaca.
"Padahal aku menyimpannya untuk seseorang, kenapa kau mengambilnya?"

Hyunjoon hanya menatap Haejin. Ia diam.
"Mian {maaf}" Ujarnya setengah berbisik.

Haejin berbalik dan ingin meninggalkan Hyunjoon, tapi Hyunjoon lebih dulu menahannya.

"Mianhae {maaf} Aku tidak sengaja." Ucapnya lagi dengan tatapan mata yang serius.

"Kau bilang tidak sengaja? Neo micheosseo? {Kau gila?} Kau baru saja mengambil ciuman pertama seseorang, dan kau bilang tidak sengaja? Aku menyimpan ciuman itu untuk kekasih ku nanti, ara! {Kau tahu!}" Cerca Haejin dengan kesal.

Hyunjoon hanya diam. Tak menjawab satu kata pun.

"Tarawa! {Ikut aku!}" Hyunjoon menarik tangan Haejin dan membawanya ke suatu tempat.

Mereka berdua sampai di Sebuah cafe. Haejin berhenti tiba-tiba dan membuat Hyunjoon terkejut.

"Wae? {Kenapa?}" Tanya Hyunjoon.
"Untuk apa kita kesini?" Ujar Haejin balik bertanya.

Hyunjoon tidak menggubris Haejin dan menariknya masuk kedalam cafe tersebut.

Hyunjoon menyuruh Haejin duduk di bangku cafe yang berada di samping jendela. Dan ia duduk di depan Haejin.

Haejin menatap Hyunjoon bingung. Ada apa sebenarnya? Ia tidak mengerti dengan sikap laki-laki tersebut.

Hyunjoon menatap Haejin serius.
"Aku ingin mengatakan sesuatu padamu!" Ujarnya. Dan Haejin hanya mengangkat sebelah alisnya bingung.

TBC~~~~

Votement Juseyoo😚😚😚

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 19, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

You!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang