CKREK
Sarada muncul dari balik pintu.
"Papa sudah bangun?"
Penerus klan Uchiha itu melihat ayahnya yang hendak berdiri langsung panik. "Papa mau kemana? Papa kan masih sakit."
"Mana Sakura?"Belum sempat Sarada menjawab, segera Sasuke pergi melewati putrinya dan menemukan Sakura di dapur. Wanita itu memakai celemek. Ia sedang memasak.
Sarada menyusul ayahnya. "Sarapannya belum siap Pa. Papa tunggu saja di kamar."
Sakura menoleh. Ia terkejut melihat pria Uchiha itu memandangnya dengan tatapan ketakutan.
"Orang sakit itu harusnya istirahat. Tidur, makan bubur, minum obat, bukannya keluyuran! Bukanya sembuh, malah tambah sakit," omel Sakura. Ia masih terus mengomel.
Sasuke tak menghiraukan omelan wanitanya. Ia melihat Sakura dengan seksama. Memastikan apa yang ia lihat bukanlah genjutsu atau sejenisnya.
Sakura menghampirinya. Ia menarik tangan Sasuke –dengan setengah menyeretnya– menuju kamar mereka dan menyuruhnya tidur di kasur. Wanita bersurai merah muda itu menyelimuti suaminya.
"Sarapannya belum selesai. Tunggu sebentar ya." Sakura berdiri hendak keluar kamar. Namun Sasuke menarik tangannya. Mencegah wanita itu pergi. Wajahnya tampak memelas. Seperti butuh perhatian lebih.
"Aku hanya mau ke dapur. Memasak."
"Kau tidak akan meninggalkanku kan?"
"Anata... aku hanya mau masak. Kalau kutinggal terlalu lama bisa gosong dan kita tak jadi sarapan."
"Sakura..."
"..."
"...Kau tidak akan meninggalkanku kan?"
Sakura duduk di tepi kasur dan menunduk. Ia menempelkan dahinya ke dahi Sasuke yang masih berplester penurun panas. "Kamu bukan anak kecil lagi. Seharusnya kamu paham kalau aku sudah seperti ini... masa aku tinggalkan kamu?" ucap Sakura lembut.
Sasuke diam tak menjawab. Tangganya masih erat memegang tangan Sakura. Sakura tak tega meninggalkan suaminya seperti ini. Ia sadar, ketika demam Sasuke seperti kembali menjadi anak kecil yang membutuhkan perhatian lebih. Mungkin sebagian dari diri kecilnya Sasuke yang pernah terkena trauma itu muncul lagi. Sakura memahami hal ini, karena ia merupakan ketua Pusat Rehabilitasi Psikis Anak Pasca Perang dan ia sering menangani kasus seperti ini.
Sakura mengelus kepala Sasuke. Ia kini merasa bersalah juga. Ia teringat, sebelumnya ia mengatakan untuk jangan egois kepada Sasuke, tapi sebenarnya justru dialah yang juga egois karena hanya memikirkan perasaannya.
Sasuke menggeram. Tanggannya yang memegang tangan Sakura bergerak menuju bagian kepala Sakura dan memeganginya. "Aku di sini kok, Anata..."
Sasuke menarik kepala Sakura dan menciumnya. Menciumnya dengan lembut. Hanya bibir bertemu dengan bibir. Namun saling menyalurkan kasih sayang. Sakura dapat merasakan betapa cintanya Sasuke terhadapnya. Begitu pula Sasuke.
Sasuke memundurkan bibirnya. Mata Sakura ikut membuka ketika bibirnya sudah tak bersentuhan lagi dengan bibir orang yang ia cintai.
CUP
Tiba-tiba Sasuke mencium kembali bibir istrinya. Kali ia lebih kasar dari sebelumnya dan sedikit memaksa pasangannya untuk membuka mulutnya. Akhirnya Sakura menyerah dan membuka mulutnya. Mereka beradu lidah. Sasuke mengabsen gigi-gigi Sakura dengan lidah kasarnya.
Sarada yang mengintip dari celah pintu yang tak tertutup berinisiatif menutup pintu kamar orang tuanya dengan perlahan. Ia melanjutkan memasak sarapan sambil bersenandung kecil. Sesekali iamenyunggingkan senyum lebar –senang–. Apa yang ia khawatirkan kini sudah tak ada lagi.
Sasuke masih terus melakukan french kiss dan Sakura hanya bisa pasrah –menikmatinya– Sudah lama mereka tak melakukan hal ini dan rasanya begitu nikmat. Tangan Sasuke memijit lembut tengkuk istrinya. Memberikan rasa nyaman. Sakura membalas merangkul Sasuke. Kini ciuman Sasuke berpindah ke telinga Sakura.
"Hnng...," Sakura mengerang geli. Telinga merupakan salah satu titik terlemahnya dan Sasuke sangat suka menggoda Sakura dengan mencium atau meniup telinga istrinya.
"Kau... milikku..." bisik Sasuke dengan nada seduktifnya. Tangan Sasuke turun menjelajahi punggung istrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
To Have A Place To Go Home
Любовные романыRumah tangga itu merupakan hubungan yang rumit dan kami pun semakin renggang. "Sepertinya lebih baik kami berpisah...." / SasuSaku Fanfiction collab with Andromeda no Rei / rate M LIME. RNR! Cover by screenshot from Boruto eps 66