"Sehun, kenapa jalanmu lambat sekali? Cepatlah! Kita belum masuk ke toko baju!" Bentak Baekhyun. Sehun mengangguk sambil berjalan lebih cepat. Kenapa ia harus berakhir menjadi tukang angkut belanjaan ketiga orang ini di mall?!
"Ah, aku tidak sabar untuk membeli liptint baru! Dan Boyfriend Hoodie!" Seru Luhan. Tao menarik tangan kedua temannya dan memaksa mereka untuk berjalan lebih cepat. Sehun mengikutinya dengan langkah yang sedikit tertatih-tatih dibelakang. Sebenarnya ia sangat lelah, ia butuh air dingin untuk mendinginkan kepalanya.
Sehun berdiri dipojok toko. Ketiga temannya sedang berebut barang-barang sale dengan beringas. Sehun memutar bola matanya. Kenapa mereka tidak mengalah terhadap para gadis SMP itu?!
"Sehun! Kami akan pergi ke toko—"
"SUDAH CUKUP!" Bentak Sehun, muak. Ia melepaskan beberapa paperbag berat yang sudah ditentengnya selama kurang lebih empat jam itu. Tidakkah mereka lihat, Sehun sudah sangat lelah?! Ia bahkan belum sempat membeli apapun, bahkan satu cup minuman pun.
"Aku sudah muak dengan semua ini! Kalau kalian masih ingin melanjutkan shopping kalian, bawa saja kantung belanjaan kalian sendiri!" Omel Sehun. Baekhyun menatap sinis kepada Sehun. Ia mendekatkan wajahnya kepada wajah Sehun.
"Kau tahu, kau seharusnya bersyukur kami mengajakmu bermain bersama. Tidakkah kau ingat, jika saat kau dibully anak-anak berandalan itu kami tidak datang menolongmu, kau akan menjadi bahan bully seperti Zhang Yixing si anak pindahan itu!" Teriak Baekhyun, yang menarik perhatian beberapa orang disekitar toko.
"Kau dulu sangat menyenangkan! Kenapa kau bisa menjadi seperti ini, begitu membosankan? Pantas saja kau masih perjaka, tidak akan ada lelaki manapun yang akan memuaskan dirimu yang gay dan membosankan itu, Sehun!" Jerit Baekhyun. Sehun mengepalkan tinjunya. Jika ia meledakkan emosinya sekarang juga, ia akan kalah, dan ketiga makhluk sial didepannya akan semakin mengerjainya.
"Oh Sehun gay? Pantas ia menolak Yeri!"
"Jadi mereka itu adalah sekumpulan gay, ya? Kukira hanya Oh Sehun yang normal!"
"Oh Tuhan, aku menyesal pernah menyukainya!"
"Man, benar kan apa kataku? Dia gay! Kita memiliki kesempatan untuk mendekatinya!"
Sehun mengedarkan pandangannya kesekeliling mall. Ada banyak orang-orang dari sekolahnya disana, bahkan diantara mereka banyak yang menertawakannya. Sehun memilih untuk berlari menjauh dari mall itu. Besok sudah dipastikan berita ini akan menyebar ke seluruh kota Seoul.
*
Dear diary,
Aku bisa memastikan bahwa berita kalau aku gay akan tersebar keseluruh penjuru sekolah, bahkan Seoul. Baekhyun benar-benar keterlaluan, bahkan ia tidak mengucapkan terima kasih kepadaku ketika aku sudah membawakan barang-barang belanjaannya itu. Sial, aku harap orang menyebalkan seperti dia cepat mati!
Sehun menutup buku hitamnya, lalu menatap kosong kearah jendela. Hari ini benar-benar hari sialnya.
"Argh!" Jerit Sehun sambil melempar buku hitamnya ke jendela. Bertepatan dengan itu, muncul kepala seseorang dari balik jendela yang dibuka paksa. Buku itu mengenai kepala orang itu
"Argh!" Jerit orang itu.
Sehun spontan memeluk bantal gulingnya sambil menjerit. Siapa itu, apakah itu setan? Tapi, kenapa setan bisa kesakitan?!
"Oh Sehun, tenanglah!" Seru orang itu sambil memeluk Sehun. Tunggu, suara ini—
"Park Chanyeol? Apa yang kau lakukan, kenapa kau masuk ke kamarku?!" Bentak Sehun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Feathers (A Chanhun Fanfiction) (Completed)
FanfictionBukankah menyenangkan jika kita bisa melihat tubuh orang-orang menyebalkan itu terbang bagaikan bulu yang dihempas angin? -PCY Remake dari film Heathers (1988)