"You're My Choice"
.
.
.
.
.
.
Chapter 2
.
.Bisik-bisik terdengar kala so eun selesai memperkenalkan diri.
"Coba kau lihat seragamnya itu, euh kucel sekali. Sepertinya dia siswa miskin"
"Iya murid beasiswa korban empuk untuk bahan bullian queenka sekolah ini hahaha"
So eun yang mendengar itu marah bukan main. Memang benar jika dia murid miskin dan penerima beasiswa. Kemarin ketika ia dan appanya mendaftar dan mengajukan beasiswa ia langsung diterima karena nilai-nilainya disekolah yang lama sangat memuaskan. Jadi tidak ada yang salahkan?.
'Dasar orang kaya' batinnya dongkol.
"Sudah-sudah, jangan kalian sudutkan dia. Kim so eun silakan duduk dibangku yang kosong" ucap guru shin.
So eun hanya mengangukkan kepalanya tanda ia mengerti. Kaki kecilnya mulai melangkah menuju meja kosong didekat jendela diikuti tatapan sinis dari murid-murid yang ia lewati.
"Huh sepertinya ini akan menjadi berat. Selamat datang dineraka mu kim so eun" lirik so eun ketika ia telah duduk dikursinya.
***
Tet...
Tet....
Bel tanda istirahat berbunyi. Seluruh siswa mulai merapikan alat tulis mereka dan akan mulai beranjak menuju kantin jika tidak terdengar dobrakan pintu.
Brakkk!!!!
Seluruh pasang mata menatap pada satu objek didepan pintu sana. Seorang lelaki dengan rambut warna merah mencolok dengan wajah penuh luka lebamnya.
"Apa liat-liat!!!!" bentaknya.
Seluruh siswa langsung tertunduk takut kala lelaki berrambut merah itu berteriak. Laki-laki rambut merah itu beranjak masuk menuju meja yang biasa ia duduki, namun rahangnya mengeras ketika mata tajamnya menangkap sosok perempuan yang sedang menelungkupkan kepalanya diatas meja.
Brakkk!!!!
"Hei siapa kau yang berani duduk dimeja ku!!!" tanyanya.
So eun-perempuan yang dimaksud sang rambut merah itu- terlonjak kaget karena bunyi gebrakan meja dan bentakan. So eun memandang bingung laki-laki didepannya ini.
"Jeon jungkook-ssi, dia sekarang teman sebangkumu" ucap guru shin yang ternyata masih didalam kelas otomatis bisa melihat jelas kelakuan kurang ajar muridnya.
"Apa?!!!, bukankah aku sudah pernah bilang aku tak mau semeja dengan siapapun?!!"
"Jika kau membantah lagi akan ku pindahkan kau kekelas 2-1, dan kau tau maksudku bukan" ucap guru shin dengan senyum remeh memandang seorang pemuda yang bernama jeon jungkook itu.
Jungkook yang mendengar itu hanya mendengus kesal sambil membanting ransel hitamnya keatas meja dan berlalu pergi. So eun hanya memandang punggung pemuda yang membentaknya tadi dengan terkejut.
"Bukannya dia orang yang sama dengan orang yang tawuran tadi" ucap so eun.
"Jangan heran jika kamu sering melihatnya berkelahi, tawuran, bolos atau apapun itu. Karena dia adalah seorang berandalan" ucap seseorang disamping so eun.
So eun spontan menoleh kearah orang yang berada disamping. Dahinya mengerut bingung ketika matanya melihat pemuda tampan dengan surai hitamnya berdiri kokoh sambil tersenyum lembut kearah so eun.
"Jimin. Park jimin" ucap pemuda itu sambil meyodorkan tangannya, bermaksud untuk mengajak berjabat tangan sebagai awal perkenalan.
"Kim so eun" jawab so eun membalas menjabat tangan jimin.
"Oh ya, aku ketua kelas disini jadi jika kau butuh bantuan pangil saja aku" ucap jimin sambil tersenyum ramah hingga matanya membentuk bulan sabit.
"Emm, terima kasih jimin-ssi"
.
.
.
.
.
.
.
Tbc....Chapter 2 udah publis nih, gimana tangapannya aneh ya?.
Lanjut engak nih?...
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Choice
Teen FictionSiapa yang kamu impi-impikan menjadi soulmate mu?. Seorang prince charming dengan sejuta pesonanya, seorang lelaki ramah dengan segudang perhatiannya, atau malah seorang bad boy dengan kenakalan yang menjadi daya tariknya. Lantas siapa yang hatimu p...