You're My Choice
.
.
.
.
.
Chapter 8
.
."bagaimana kau bisa sampai disana Kook? " tanya Yoongi penasaran.
"biasalah hyung, si tuan muda Oh menantangku berduel. Aku kira hanya kita berdua yang akan berduel tapi nyatanya dia membawa pasukannya" jawab Jungkook kesal, ia merasa ditipu oleh musuh bebuyutannya itu.
"Oh Sehun sialan" batin Jungkook memaki Sehun selaku musuhnya.
Bukannya Jungkook takut dengan Sehun beserta pasukannya hanya saja ia kini tengah sakit, makanya tadi disekolah ia berada di uks.
"lalu..." ucapan Yoongi terpotong karena orang yang diajak berbicara telah turun dari jok motornya sambil meringis menahan sakit di lengannya.
"astaga Jeon kau terluka" dengan langkah terburu-buru pemuda Min itu menyeret seseorang yang telah ia anggap adik menuju markas mereka.
***
"Taehyung"
Suara lembut dari seorang perempuan paruh baya membuyarkan lamunan Taehyung, ia hafal betul siapa yang baru saja memanggilnya.
"Kenapa eomma? "
Perempuan yang dipanggil eomma itu lantas tersenyum lembut sambil mengusak rambut halus putranya.
"Ayo kita makan malam, appa mu sudah menunggu sedari tadi"
"Eomma duluan saja ya? Nanti Tae menyusul"
Mendengar jawaban putranya nyonya Kim lantas menganguk dan segera beranjak menuju meja makan.
Sedangkan Taehyung masih terduduk di ranjangnya dengan raut wajah datar khasnya. Mata setajam bilah pisau itu mengamati bingkai yang terletak di atas meja belajarnya.
Bingkai yang di dalamnya terisi foto yang sebagian telah tersobek dan hanya menyisakan dua orang saja.
"Sampai kapan pun aku tetap tak akan bisa melupakan kejadian itu dan aku tak akan bisa memaafkan kalian" ucap Taehyung penuh dengan amarah.
***
"Antar pesanan ini ke meja nomer 4 So Eun" Titah eomma Kim, eomma dari Kim So Eun
"Siapp!! " jawab So Eun penuh semangat
Setelah menerima nampan yang berisi ramen super pedas serta semangkuk kimci, lantas So Eun segera mengantar makanan tersebut ke meja yang dimaksud.
"Permisi tuan, ini pesanan anda" ucap So Eun ramah
"Terimakasih So Eun shi"
So Eun yang mendengar namanya dipanggil sontak mendongkakkan wajahnya untuk melihat pelangan yang secara terang-terangan memangil namanya.
"Jimin shi? "
Senyum manis dengan mata yang membentuk bulan sabit ciri khas jimin muncul ketika So Eun memanggil namanya, yah mesti masih ada shi di akhir namanya. Membuat jiwa-jiwa malaikatnya memberontak. Jimin ini memang terkenal dengan sifat malaikat dan orang yang mudah akrab dengan orang lain.
"Bisa kau panggil aku jimin saja? Kita sudah cukup akrab bukan?"
"A-a hahahha, baik lah Jimin"
"So Eun, setelah ini kau pulang saja ya. Jangan lupa antar makanan ini kepada adik mu yang sok nakal itu!" ucapan eomma kim cukup keras kepada putrinya. Ia merasa jengkel kepada anak bungsunya yang tengah berada di rumah dan tak mau membantu orang tuanya berjualan ramen.
"Dasar anak kurang ajar" batin eomma kim mengerutu ribut, menyumpah serapahi anak laki-lakinya.
Posisi So Eun masih berada di meja nomer 4, meja pelangan yang diisi oleh ketua kelasnya.
"Nde eomma" jawab So Eun
"Kau ingin pulang?" tanya Jimin kepada So Eun.
"Yaa, sekarang adalah jam untuk ku pulang karena besok mesti harus sekolah"
"Mau pulang bersama ku? "
So Eun memandang Jimin aneh.
"Kenapa dia? Aneh sekali" batin So Eun
"Aku cuma menawarkan saja, kalau kau menolak aku tak keberatan kok. Jadi bagaimana? "
"Maaf Jimin, sepertinya aku pulang sendiri saja ya. Aku tak enak merepotkan mu"
"Tapi ak-"
"Bye Jimin" potong So Eun. Dengan kecepatan seribu langkah So Eun berlari menuju ke ruang ganti agar terhindar dari ajakan Jimin.
***
Suara kendaraan terdengar samar dari gang sempit yang dipilih So Eun untuk jalan pulang, jalan ini merupakan jalan tercepat menuju rumahnya. Malam ini ia cukup lelah jika harus menggunakan jalan yang biasanya karena membutuhkan waktu yang cukup lama untuk sampai ke rumah.
Gang dengan penerangam minim dan sepi ini memang jarang dilewati oleh orang-orang. Selain sepi, gelap, gang ini juga dijadikan tempat strategis untuk perkelahian antar siswa.
Brakk
Dugg
Brak
Baru saja dibicarakan sudah ada yang saling melempar batu dihadapanya. So Eun menghela nafas kesal, ia menyesal telah memilih jalan ini dan harus terjebak dengan manusia-manusia kurang kerjaan dihadapanya.
Ketika ia berbalik ingin memutar arah. Dengan tiba-tiba sebuah tangan menariknya dan memaksanya untuk ikut berlari bersama pelaku penarikan.
Dengan pikiran linglung So Eun berlari mengikuti pemuda yang menggunakan setelan serba hitam.
"Yak!!! Jeon Jungkook berhenti kau!!!"
Suara teriakan dari belakang memaksa So Eun untuk melihatnya. Terdapat 3 orang pemuda berlari mengejar ia serta pemuda didepannya. So Eun sontak meruntuki nasib sialnya malam ini.
.
.
.
.
Tbc
Maaf baru bisa update wkwkwkkw
Segini dulu ya, maaf juga kalau gak jelas ceritanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Choice
Teen FictionSiapa yang kamu impi-impikan menjadi soulmate mu?. Seorang prince charming dengan sejuta pesonanya, seorang lelaki ramah dengan segudang perhatiannya, atau malah seorang bad boy dengan kenakalan yang menjadi daya tariknya. Lantas siapa yang hatimu p...