València, Spanyol"Clarissa, ¡Vete aquí ..!" panggil Luisa pada putri semata wayangnya.
" sí mamá.." jawab Clarissa mendekati ibunya membawa tas ransel warna kuning meletakkannya di kursi samping.
"come tú desayunó Primero" suruh Luisa dan Clarissa mengangguk patuh.
Clarissa menaiki sepedanya menuju sekolahnya yang cukup jauh dari rumahnya. Clarissa sekarang duduk di bangku sekolah menengah pertama kelas 3, dan sebentar lagi Clarissa akan menghadapi ujian sehingga Ia lebih rajin belajar karena ingin masuk ke SMA favoritnya. Clarissa memarkirkan sepedanya di area parkir sekolah lalu bergegas memasuki ruang kelasnya karena bel sekolah sudah berbunyi, seluruh murid berbodong-bondong memasuki kelasnya masing-masing.
"Hey Cla, kamu sudah selesai PRnya?" tanya Annie teman sebangkunya mengeluarkan buku matematikanya.
"sudah dong..!, kamu pasti mau nyontek kan?" ucap Clarissa menyenggol teman baiknya selama di sekolah.
"hehe, iya aku semalem ketiduran. lupa ngerjain PR" jujurnya cengengesan
"udah cepet salin, nanti keburu Bu guru masuk bisa di hukum lagi" ucap Clarissa. Annie segera menyalinnya dengan cepat, Dia memang kalau menulis cepat tapi tidak saat dia di suruh berfikir. beberapa menit kemudian Seorang wanita berambut pendek dengan kaca mata minus bertengger di hidungnya memasuki ruang kelas Clarissa membuat seluruh murid terdiam karena Bu Forry terkenal sebagai guru matematika yang galak.
"La madre del maestro ha llegado, Annie" ucap Clarissa menepuk bahu temannya pelan
" sí, aku sudah selesai, gracias" ucap Annie menggeser bukunya pada Clarissa
"Hola, ¡Buenos días !" ucap Bu Forry seraya duduk di kursinya tersenyum menatap semua muridnya
" ¡mañana también, madre maestra !" jawab Semua murid. merekapun disuruh mengumpulkan tugasnya dan Annie merasa lega karena tugasnya sudah ia kerjakan. Clarissa memang selalu menjadi malaikatnya.
Jam pulang sekolah tiba, Clarissa menuntun keluar sepedanya dari tempat parkir yang letaknya di dalam sekolah. saat hendak menaiki sepedanya ia melihat kanan kiri karena ingin menyebrang jalan, Clarissa melihat seorang nenek tua kurus kering dengan baju lusuhnya sedang duduk di bawah pohon depan sekolahnya nampak bersedih terus mengusap perutnya. Clarissa ingat dia masih punya bekal dari ibunya yang tidak sempat ia makan saat jam istirahat tadi.
"Clarissa ayo pulang!" ajak Cristiano teman satu kelasnya yang sama-sama naik sepeda seperti dirinya.
"kau duluan saja, aku ada perlu" ujar Clarissa meminggirkan sepedanya lalu berjalan mendekati nenek tua itu.
"Nenek sakit perut yah!?" tanya Clarissa berjongkok di depannya
"saya lapar, sudah beberapa hari tidak makan" ujarnya lirih menatap sendu gadis cantik di depannya
" Aku punya bekal makanan belum sempat ku makan, buat nenek saja yah" ucap Clarissa memberikan kotak makannya padanya.
"gracias, ¿cuál es tú nombré ?" tanya sang nenek menggenggam kedua tangan Clarissa dengan lembut
" Clarissa Luz " ucap Clarissa tersenyum
"kau anak yang cantik dan baik, pantas memiliki sesuatu yang tidak di miliki gadis lain" ucapnya tersenyum pada Clarissa, lalu Clarissa merasakan dirinya seperti teraliri oleh aliran listrik dan semuanya gelap.
•°•••
"Clarissa despierta, son las 6 en punto. Puedes llegar tardé a la escuela" ucap Luisa menggoyang pelan badan Clarissa
"enghh.., mamà bukannya aku sudah pulang sekolah?" tanya Clarissa menengok kanan kiri, dia bingung bukannya tadi dia sudah pulang sekolah dan melihat seorang nenek kelaparan.
"bicara apa kau ini, ayo mandi nanti telat lagi kaya kemarin" ujar Luisa lalu bangkit keluar kamar.
"apa tadi aku mimpi?, tapi kenapa terasa nyata sekali" gumam Clarissa bangkit dari kasurnya lalu berjalan menuju kamar mandi.
Di sekolah, sebelum Clarissa memasuki gerbang sekolah ia menengok ke sebelah kiri dimana pohon besar itu berada tempat Clarissa bermimpi bertemu seorang nenek tua yang kelaparan dan Ia memberikan kotak bekalnya. tapi, yang membuat Clarissa bingung kotak bekalnya masih ada di rumahnya tadi. berarti cuma mimpi pikirnya. lalu memasuki gerbang sekolah.
"Clarissa, apa PR matematika sudah?" tanya Annie
"sudah, kau mau mencontek lagi?!" balas Clarissa mengeluarkan bukunya
"aku pinjam yah" ucap Annie menatap mata Clarissa memohon. Clarissa melihat bayangan di mata Annie kalau semalam Annie lebih memilih menonton film sampai malam dan tertidur di depan tv sampai pagi. Clarissa menggoyangkan kepalanya pelan.
"kamu sakit kepala, Cla ?" tanya Annie menatap temannya yang memegang kepalanya.
"tidak, kau semalam nonton film sampai malam kan. makannya lupa mengerjakan tugas matematika" ujar Clarissa
"kok, kamu tau Cla?" tanya Annie mengerutkan dahinya
"eh.. cuma nebak aja, kamu kan suka nonton film" jawab Clarissa asal lalu kembali menetralkan ekspresinya.
" stt.. bu guru datang, diam semua!!" ucap Ketua kelas setelah menengok jendela. Dan benar adanya bu Forry memasuki kelas lalu duduk di kursi kebesarannya dan mengedarkan pandangannya berhenti menatap Clarissa yang masih berdiri juga sedang menatapnya. Clarissa melihat di mata bu Forry, gurunya sedang tertawa di depan sekolah dengan anak dan suaminya seraya melambaikan tangan lalu mereka berpamitan pergi.
"Clarissa, duduk!" suruh Bu Forry dan Clarissa segera tersadar dari lamunannya.
"apa yang kau lakukan Cla, kau hampir saja di hukum kalau terus menatapnya seperti itu" rutuk Annie di sampingnya berbisik.
"aku tidak tau" jawab Clarissa pelan. tidak tau apa yang terjadi dengan diriku, batinnya.
Prolognya sampai sini dulu yah...
ditunggu komentarnya.. !! ❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
El adivino
Paranormal#3 wattysindonesia (3/08/18) #30 Paranormal " El adivino " adalah bahasa Spanyol artinya Sang Peramal. "Clarissa, tolong ramal pacarku..!" panggil Delsen teman kerjanya menarik tangan Clarissa menggenggamkan tangannya pada Quenza. Clarissa terdiam m...