Huang Renjun

6.4K 679 38
                                    

Huang Renjun berdiri di samping Jaemin. Dia menatap Jaemin yang sedang sibuk bekerja.
"Nana, ayo pulang. Udah jam berapa ini? Kamu itu kerja terus, kapan hang out nya? Kapan punya pacarnya? Kapan menikahnya?"
Renjun tau persis urutan kalimat yang akan membuat Jaemin berhenti bekerja karena kesal.
"Huang Renjun bye bye." Jawab Jaemin kesal.
"Aku sudah menunggu 10 menit. Ayo pulang." Renjun menarik tangan Jaemin.
"Ahhh iya iya." Jaemin akhirnya menyerah dan merapikan mejanya.
"Kalau kerjaan dihabiskan sekarang, besok nggak ada kerjaan lagi buat kamu, Na."
Jaemin hanya tertawa mendengar alasan Renjun.

Huang Renjun adalah sahabat Jaemin. Mereka masuk bersamaan dan menjadi akrab seiring berjalannya waktu. Jaemin sudah menjadi saksi kehidupan Renjun, demikian sebaliknya.

"Nana, kamu nggak mau apa dikenalin sama temennya Chenle? Orangnya baik." Renjun menawarkan.
"Hmm kenalan dulu aja nggak apa-apa Injunnie sayang. Next nya aku ga bisa janjikan."
"Iya, kenalan dulu aja. Weekend ini kita keluar bareng ya. Biar aku kabarin orangnya."
Jaemin hanya pasrah tiap kali Renjun menjodohkannya dengan seseorang.
Bukanya Jaemin tidak mau, tapi Jaemin bukan orang yang mudah akrab, jadi Jaemin selalu merasa dia butuh waktu untuk mengenal seseorang.

Mengenal Renjun saja tidak langsung mulus jalannya. Hampir setahun sebelum akhirnya mereka berdua keluar minum bersama. Renjun sangat menyayangi Jaemin, tetapi sebatas kakak adik. Itu juga yang dirasakan Jaemin, makanya mereka jadi sahabat, bukan pasangan kekasih.

"Injunnie~ Jaeminnie~" Suara Haechan muncul dari pintu samping saat mereka keluar ruangan.
"Hey Chan." Jawab Renjun.
"Pulang? Bareng dong hehehe." Haechan langsung menempel Jaemin dan Renjun.
"Ya ayo." Jawab Renjun.
Rumah mereka bertiga searah, dan hanya Renjun yang bawa mobil. Biasanya Jaemin naik motor, tapi Renjun sering mengajak bareng.

"Oh, Lee Jeno, baru pulang?" Renjun menyapa Jeno yang mereka temui di lobby.
"Ah...iya...kalian mau pulang juga?"
Renjun mengangguk.
"Hati-hati dijalan ya, Renjun." Jeno berpesan, jeda sesaat sebelum dilanjutkan.
"Haechan, Jaemin juga."
Ketiganya mengangguk dan balas tersenyum ke Jeno.

"Pilihan Taeyong hyung emang ga pernah main-main ya." Renjun berkata saat mereka sudah di mobil.
"Iya. Cuma satu orang aja yang beda. Mungkin hyung lagi sakit waktu milih Haechan." Goda Jaemin.
"Yah! Visual ku juga nggak bisa diremehkan. Liat aja nanti kalau aku dandan!" jawan Haechan kesal.
"Tapi si Jeno itu biasa aja penampilannya tetep keren." puji Jaemin.
"Ada yang terlahir keren begitu Na, sudahlah. Nanti Haechan tambah sedih." Goda Renjun.
"Yah kalian ini!"

Jaemin dan Haechan turun di halte bus depan apartemen Renjun. Dari sana mereka berdua akan melanjutkan perjalanan dengan bus sampai 3 pemberhentian berikutnya. Jaemin dan Haechan bertetangga.
Setelah keduanya turun, Renjun masuk ke apartemennya.

"Papa pulang."
"Welcome home papa. Abang, adek, ayo sini, papa pulang."
Huang Renjun disambut oleh istrinya dan dua orang anaknya.
Ya, Huang Renjun sudah berkeluarga. Dia sudah menikah dengan teman kuliahnya. Menikah di usia muda dan sekarang sudah punya dua anak yang masih kecil.

-------****-------****---------
Chapter 3 done.
Agak singkat ceritanya, karena baru pengenalan tokoh. Next baru masuk ke inti cerita sesungguhnya.
Maaf ya, aku buat Renjun sudah menikah, karena kalau cuma pacaran atau tunangan masih bisa disamber orang.
Huang Renjun, my biaslist wrecker.

Huang Renjun, my biaslist wrecker

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lihatlah Aku Disini, Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang