Chapter 4

1.1K 106 1
                                    

Setelah kejadian kemaren siang dikamar seulgi. Mereka jadi bersikap canggung dan juga kaku, seulgi selalu menjaga jarak dengan irene,dia selalu menghindar saat irene mencoba menghampirinya, dia merasa sangat bersalah dan hina dia hampir saja memperkosa wanita yang di ci ntainya itu. Seulgi pergi dari dorm untuk menenangkan pikirannya, dia pergi ke rumahnya.

     Saat ini seulgi berada di rumah mewah miliknya

Rumah tersebut memiliki ukuran 10.775 kaki persegi, termasuk dengan 7 kamar tidur dan 8 kamar mandi. Di dalam rumah tersebut juga terdapat theater rumah pribadi, sebuah ruangan untuk billiard lengkap dengan bar,  dan sebuah lapangan basket dan juga sebuah kolam renang. Dengan seluruh fasilitas tersebut menjadikan rumahnya masuk dalam jajaran rumah termahal didunia.

         Seulgi saat ini sedang berada diruang kerja yang terdapat di rumahnya,dia tengah mengerjakan sesuatu yang selama beberapa hari ini belum sempat dia periksa
"Haaah.... melelahkan sekali, secangkir kopi mungkin akan menyegarkanku" ucap seulgi.lalu berjalan menuju tombol merah yang terdapat di dekat pintunya setelah menekannya tak lama kemudian datang seorang maid dengan mengetuk terlebih dahulu pintu tersebut dan masuk kedalam
"Ada apa tuan?"
"Tolong buatkan aku satu cangkir kopi tanpa gula"
"Baik tuan, saya akan buatkan, permisi tuan"
"Hn"

     Maid itu kemudian pergi untuk membuatkan apa yang seulgi inginkan tadi. Sembari menunggu seulgi menuju balkon ruangannya menikmati sejuknya angin siang ini.

Seulgi pov.

       Kenapa kejadian waktu itu selalu menghantuiku. Aku hampir saja memperkosanya waktu itu dan itu membuatku tidak bisa tidur nyenyak akhir akhir ini. Tapi...Bibirnya sangat lembut. ...ck apa yang kau pikirkan bodoh dia leader mu dan juga mana mungkin dia menyukaimu pabo!.

"Tuan ini kopinya" aku menoleh dan bergumam untuk menyahutnya
"Kau boleh pergi.trimakasih"
"Nde tuan.saya permisi" ucap maid ku lalu dia pergi untuk mengerjakan tugasnya kembali.
Ku ambil kopi itu dari atas meja lalu ku minum perlahan.pas sesuai yang ku minta.

Drrrt

Drrrt

Drrrt

   Ku ambil ponsel ku yang ada dimeja dan melihat siapa yang menelfonku 'kim heechul' kenapa dia menelfonku? Tumben sekali
"Hn"
"Bisakah kau ramah sedikit dengan kakakmu ini. apa kau tidak merindukanku"
"Cepatlah aku tidak punya waktu untuk berbasabasi dengan mu kim!"
"Aiish kau ini,,apa kau ada waktu?"
"Ntahlah"
"Yak! Jawablah dengan benar"
"Hn"
"Iiiish kau ini tidak berubah sama sekali.baiklah, kakek memintamu untuk datang nanti malam aku harap kau bisa"
Kenapa pak tua itu ingin menemuiku? Apakah ada hal yang penting sehingga dia menyuruhku kesana? Tidak biasanya
"Untuk apa aku kesana? Bukankah kalian tidak peduli lagi padaku!"jawab ku dengan nada datar nan dingin
"Dia merindukanmu seulgi-ah. Tolong temuilah beliau, kami semua merindukanmu dan juga menghawatirkanmu". Jika benar mereka merindukan dan menghawatirkanku mereka pasti mencariku kemanapun tapi apa yang mereka lakukan setelah 1thn pencarian.mereka menghentikannya dan menganggap diriku mati di terkam binatang buas. Cih memuakan!
"Akan kupikirkan"
"Haaah baiklah. Kami akan menunggumu di mansion. Kami berharap kau datang nanti seul-ah"
"Hn"
"Baiklah kututup telponnya.sampai nanti"

    Haaaah... apakah aku harus kesana? Dan menemui orang yang telah membuangku beberapa tahun yang lalu. Ck ini semua membuatku bingung. Tapi yasudahlah aku datang saja.toh jika mereka macam macam aku bisa menghancurkan mereka dengan mudah.perusahaan mereka bekerja sama dengan milikku bukan. Aku mengambil ponselku kembali dan menghubungi orang yang sangat ku percayai
"Gantikan aku rapat nanti. Aku ada urusan.jika perlu batalkan saja.aku tidak peduli" ucapku lalu mematikan sambungan telpon ku saat dia menjawab.

My EyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang