Chapter 10

1.8K 99 1
                                    

Di sebuah kamar yang luas nan mewah. Tengah terbaring tidur dengan nyaman nya 2 wanita yang telah bermain panas tadi siang.

Salah satu dari wanita tersebut perlahan membuka matanya. Dan terbangun.

Dia tersenyum saat melihat wanita yang sangat dia cintai masih tertidur dengan cantiknya yang berada di bawahnya.

Dia tersenyum saat mengingat bagaimana pergumulan panas mereka tadi siang. Itu sangat mengagumkan.

'Saat tertidurpun kau masih sangat cantik joohyun-ah.' Monolognya dalam hati. Sembari mencium bibir irene lembut

Dia merasakan sesuatu dibawah sana yang hangat dan nikmat. Itu membuat miliknya yang masih tertanam di dalam milik irene yang sedang tertidur mulai berdiri kembali. 'Oh shit, ini sangat nikmat. Jika aku menggerakannya maka dia akan terbangun.' Monolognya kembali

Dia tambah bernafsu saat melihat payudara yang terpampang dengan jelas di hadapannya sedang naikturun mengikuti helaan nafas irene yang teratur

'Tahan kang seulgi. Kau pasti bisa menahannya' Seulgi meneguk ludahnya kasar karna juniornya dibawah sanah tidak sengaja ia gerakan saat seulgi mencoba memperbaiki posisinya

"Uummh" desahan dari irene membuatnya mengalihkan pandangannya pada wajah cantik bak dewi yang sedang mengernyit itu

Dengan perlahan irene mulai membuka matanya. Dia melihat seulgi yang berada di atasnya sedang menatapnya sayu

"Kau sudah bangun joohyun-ah" tanya seulgi pada irene yang sedang menatapnya

Irene merasakan dibawah sana seperti ada yang mengganjal di dalam miliknya. Dia berusaha bergerak. Namun tindakan itu malah membuat seulgi mendesah karna nikmat

"Kita masih menyatu. Jadi kumohon jangan banyak bergerak dulu. Kau membuatku menginginkanmu kembali" irene membelalakan sedikit matanya saat mendengar ucapan seulgi barusan

Irene baru teringat sekarang. Tadi siang sia menyerahkan mahkotanya yang sangat berharga pada wanita yang sedang menatapnya sayu.

Pipinya mulai merona saat ia baru menyadari bahwa dia kini tengah telanjang bulat. Irene menutupi payudaranya dengan tangan mungilnya. Dia malu.

"Jangan ditutup. Itu sangat indah"
"A a aku malu seul" jawabnya sambil terus berusaha menutupinya walaupun akhirnya sia sia karna seulgi kini tengah menahan tangannya

"Kenapa kau harus malu? Bahkan aku telah melihat dan mencicipinya tadi" seulgi berucap dengan tersenyum jahil pada irene

"Tetap saja aku malu pabo" irene memukul kecil dada seulgi di atasnya

"Ouch. Itu sakit bae" ringis seulgi saat irene mencubit perut ber ABS nya. Seulgi menahan tangan irene yang akan mencubitnya kembali. Dia membawa tangan mungil irene keatas kepala irene.

"Kau tahu. Adikku dibawah sana menginginkan mu kembali" seulgi mendekatkan wajahnya pada telinga irene yang sensitif lalu menjilatnya dan menggigitnya kecil. Membuat irene mendesah tertahan

"Apa aku boleh menggerakan miliku? Ini sungguh sakit" pinta seulgi dengan jarak wajah mereka yang sangat dekat.

Irene hanya mengangguk sebagai jawabannya. Dia malu saat seulgi menatap dirinya dengan mata sayu dan dengan penuh gairah

"Baiklah. Aku akan bergerak" seulgi menggerakan miliknya perlahan dibawah sana.

"Eeumh , aah~" desah irene. Dia dengan perlahan mengalungkan lengannya pada tengkuk leher seulgi dan menariknya untuk berciuman

Bibi keduanya menyatu kembali dengan seulgi yang terus menggerakan miliknya semakin cepat dibawah sana

"Eeuh. Eeumh mmmmh~" irene mendesah didalam mulut seulgi.

My EyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang