Chapter 12

1.6K 92 5
                                    




Cahaya mentari kini telah bersinar. Membuat sebagian cahayanya mengusik tidur sebagian orang yang masih belum terbangun dari tidurnya.

Tapi tidak dengan seorang wanita yang kini tengah bermain basket di halaman belakang rumah miliknya.

Dengan mengenakan baju basket berwarna biru dan celana training panjang berwarna putih, sepatu jordan miliknya yang berwarna hitam dan tak lupa pula rambutnya yang ia ikat. ia bermain sendiri dengan terus men dribell bola kesana kesini lalu memasukan nya kedalam ring basket.

Keringat telah banyak keluar dari tubuhnya namun wanita itu sepetinya tidak ada niatan untuk menghentikan permainan basketnya itu.

.
.
.

Sedangkan di dalam rumah mewah tersebut. Terdapat tiga gadis dan satu wanita yang tengah mencari sang pemilik rumah mewah tersebut.

"Eonnie. Kemana seulgi eonnie?"
"Eonnie juga tidak tahu yerim-ah, coba kita tanya ke maid itu" mereka ber-empat berjalan menghampiri salah satu maid yang tengah berjalan dengan sebuah nampan berisikan minuman.

"Maaf mengganggu. Apa kau tau dimana seulgi berada?" Irene menghentikan maid tersebut dan bertanya padanya
"Nde nyonya. Saya tahu. Beliau sedang berolahraga dibelakang sana"
"Ah nde khamsahamnida. Boleh kami ikut kesana?"
"Tentu nyonya. Mari ikut saya"

Mereka mengikuti maid itu berjalan di hadapan mereka menuju taman belakang rumah yang terdapat sebuah lapangan basket dengan seorang wanita yang tengah bermain disana

"Ini minumannya tuan" sesampainya disana maid tersebut menaruh minuman yang ia bawa dan menyimpannya di meja dan mereka berenpat duduk di bangku yang terdapat disana
"Hn.gomawo.kau boleh pergi" ucapnya tanpa menoleh sedikitpun pada maid tersebut
"Nde tuan. Mari"

Setelah maid pergi wanita itu menghentikan permainannya. Pakaian yang ia kenakan kini telah basah oleh keringat miliknya, dia melepaskan bajunya dan kini dia hanya memakai bra sport hitamnya dan ABS sempurna miliknya kini terlihat berkilau karna keringat.

"Eoh, kalian? Sejak kapan kalian disini" dia bertanya kepada mereka berempat yang kini sedang menatapnya dengan mulut sedikit terbuka dan pandangan mata yang tertuju pada ABSnya.

'Oh yatuhan. Kenapa dia begitu seksi dan ABSnya. Kyaaa....'-irene

'Uugh akang'-wendy, joy, yeri

"Yak. Kalian kenapa?" Serunya kembali pada mereka yang kini terlihat kedua pipi mereka memerah

"Eoh? eonnie" yeri yang pertama sadar dari lamunannya dan kini menatap mata milik seulgi yang masih berbeda warna
"Nde yerim-ah. Kalian kenapa menatap ku seperti itu.apa ada yang salah dengan ku?" Seulgi bertanya pada mereka semua yang telah sadar dari lamunannya

"Eonnie. Kenapa kau begitu seksi?" Joy bertanya pada seulgi yang kini tengah mengelap keringat dengan handuk
"Kau ini. Kau pun seksi joyi" seulgi duduk disebalah irene yang masih menatapnya

"Apa aku begitu tampan sehingga kau terus menatapku joohyun-ah" seulgi berbisik di telinga irene dengan nada pelan dan itu membuat irene merinding karna merasakan terpaan nafas seulgi.

Seulgi tersenyum melihat pipi irene yang memerah. Irene kini terlihat sangat menggemaskan dimatanya. Seulgi mengecup cepat pipi merah irene dan itu membuat mata irene membulat terkejut

"Yak. Eonnie, aku tau kalian pacaran. Tapi bisakah kalian tidak menunjukan kemesraan kalian di hadapan kami yang jomblo ini" joy merajuk saat melihat kemesraan seulrene dan di angguki oleh wendy dan yeri. Karna memang mereka bertiga belum memiliki kekasih

My EyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang