A

123 10 10
                                    

Aku adalah seorang saksi bisu dari cerita perjalanan hidup beberapa orang.

Aku hanya memandang pada satu sisi saja, layaknya sebuah lukisan.

Aku tidak terlalu suka dengan beberapa sisi lain. Mengapa?. Karena aku tidak pandai merangkai sesuatu untuk dapat dilihat dari beberapa sisi.

Aku suka lukisan tapi aku tidak suka bangun ruang.

Aku akan mengungkap cerita perjalanan hidup sekitarku dengan ringan. Tanpa orang tahu,  bahwa aku tidak dapat dilihat hanya satu sisi saja.

"Yaelaahh Maimunaahh, lu belum bayar kos?"

"Yeee nyambar aja lu kayak gledek!"

Mulutku memang memiliki kelebihan. Seperti petir yang menyambar.

"Setdah, emang mulut gue gini!"

"Untung sayang, udah gue tebas itu belahan bibir lo"

Aku hanya bisa memandang ke arah lain.

Suasana cafe memang terlihat biasa saja. Tidak ramai dan tidak sepi.

"Eh,  ciyusan lu sering ngumpul ama anak-anak?"

"Yah, iya,  napa sih?"

"Gak apa, gue khawatir aja"

"Mun, oh Maimunah, jangan suudzon lah"

"Gak lah, gue tuh takut elu dimanfaatin"

"Ah lebay lu. Mereka malah jarang minta tolong ke gue. Gue yang sering manfaatin kayaknya"

"Awas bapereu"

"Jodoh mana ada yang tau mun"


🙃🙃🙃

"Eh, eh itu lu yang nyerang,  anjir!"

"Anjir, nyawa abis nih! "

"Setdah Kwon Hyunbin, your cangkem so berisik to much"

Diem. Ruangan kelas langsung kicep, pas denger suara aku yang emang terkenal berisik udah teriak ke sosok cowo,  Kwon Hyunbin. Untuk Kim Sanggyun,  sepertinya tidak begitu penting.

Nyatanya aku memang duduk dibarisan kedua, sebangku dengan sosok bernama Maimunnah.

Suara nggame dari baris belakang emang memenuhi ruang kelas ketika istirahat.

Yang duduknya udah pada selonjoran,  di bawah AC. Terus belum lagi bocah-bocah baris belakang bawa temen dari kelas lain,  buat duel nggame.

"Eh,  kok pada diem!" teriakku lagi

"Mak kunti yang terhormat, lu nyuruh diem tadi!"

Hyunbin jadi esmosi liat kelakuan temen satunya ini. Cem spesies langka. Yang tak patut dilindungi.

"Bapak buto ijo yang tersayang, yah gak krik-krik juga!" balasku

Baris belakang masih asik ama gamenya. Dan aku masih asik juga baca ceritaa wattpad ama lagu oppa-oppa yang lagi diputer.

Maimunnah yang memang teman sebangku, udah nyolek-nyolek.

"Eh, tanya dong?"

"Apaan, Mun?"

"Itu ada tugas kelompok, ngerjakan dimana ntar?"

"Oh yang suruh nanem temen?"

"Tanaman, miper, gue tanem juga lu"

"Ehe'.  Sama siapa emang kita tugasnya?"

"Gue, elo, Sanggyun, Junhoe"

"Yang bener cuma elo doang Mun, sujud sukur dulu nih"

Si Serba Tau || Kwon HyunbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang