A

54 8 16
                                    

Alasan menjadi hal yang wajib dikatakan ketika mengalami hal yang rumit. Alasan menjadi tameng pertama untuk menghindar.

Bahkan, alasan bisa menjadi ajang berbohong.
Alasan bisa dijadikan suatu penjelasan. Tapi dibalik alasan, akan ada hal-hal tidak terduga di dalamnya.

Akhirnya, malam minggu kali ini. Aku kembali berakhir dengan manusia-manusia aneh yang hadir dalam hidupku.

Menyebut mereka teman?

Aku rasa tidak

Sahabat?

Hmmm tidak tidak

Keluarga?

Terlalu berlebihan

Musuh?

Bukan seperti itu

Jadi?

Mereka ini tidak bisa kudiskripsikan dengan tepat.
Mereka seperti hembusan angin dari kipas angin. Iyaa, kalian tau kan kipas angin. Yang anginya berhembus ketika kita menekan tombolnya.

Mereka yang suka dan duka kadang ada kadang tidak. Mereka yang kadang bisa diandalkan kadang tidak. Mereka yang punya dunianya sendiri. Mereka yang suka asal bicara. Mereka yang tidak bisa membedakan mana yang nyata mana yang tidak.

Tapi, aku dan mereka sering sekali berakhir disini. Disebuah cafe, restoran, bahkan warung kopi sekalipun.

"Ayo dah pesen, enak-enak nih"
Aku bersuara lebih dulu setelah mendapat buku menu.

"Ini gaya banget kita, pada punya duit semua kan?" pertanyaan sotoy Junhoe mulai beraksi.

"Sekali-kali hedon lah, masa warung kopi mpok atik terus" sahut Sanggyun.

"Ribet amat sih mau pesen aja, bapak-bapak sekalian" rengutku yang masih saja melihat mereka dihadapanku membolak-balik buku menu.

"Neng, lu pesen apa?" tanya Donghan.

"Aku mau roti bakar nutella, sama milkshake cokelat"

"Hmm, gue milkshake green tea ae dah" akhirnya satu makhluk bernama Donghan sudah menetukan pilihan.

"Gue Hazelnut Latte aja dah" seru Sanggyun.

Masih kupandangi Junhoe yang tak bergeming dari buku menu.

"Lu milih menu kayak milih anak perawan buat dinikahin aja ih, Ned" ucapku gemes.

Junhoe garuk tengkuknya aneh. Muka nya seribu persen kayak orang gobs.

"Lu air gula aja gimana, Bro?" lama-lama Donghan kesel juga liat Junhoe.

"Yodah, gue catet ya. Gue roti bakar nutella sama milkshake coklat, Donghan milkshake green tea, Sanggyun ice hazelnut latte, Junhoe kopi item panas sama kentang goreng"

Junhoe langsung kaget, aneh, plus kagum sama ucapan pesenan gue.

"Kok l-lu, ta-tau" kudengar Junhoe berucap sampe terbata.

"Ngumpul sama kalian, dikit banyak gue tau kesukaan kalian" sahutku bangga.

Donghan cuma nyengar-nyengir jijik. Sanggyun setengah takjub juga.

"Udah ah, lebay amat sih kalian"

Atensiku kembali ke hp. Begitu juga dengan makhluk-makhluk di depanku ini.

"Guys, pinjem tangan kalian dong. Buat snapgram, pencitraan dulu lah"

"Gak muka kita gitu, cuma tangan?" celetuk Sanggyun.

Si Serba Tau || Kwon HyunbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang