Part 5

56 3 0
                                    

Bel Sekolah sudah berbunyi menandakan seluruh siswa akan segera pulang beda halnya dengan Nanta yang masih tidak bergeming dari tempat tersebut.

Ia tidak mengikuti pelajaran sama sekali,dan untuk pertama kalinya ia bolos seperti ini.

"Ternyata lu disini,Gua cariin juga!" Ujar Revan yang berada di belakang Nanta.

Nanta yang melihatnya hanya kembali fokus pada tatapannya tanpa berniat membalas pertanyaan Revan tersebut.

"Woii..Ayok Nan! Lu gak inget sekarang waktunya ngurus acara pensi sama gebyar sekolah? Tinggal 1 minggu lagi woii!" Teriak Revan sambil menepuk pundak Nanta agak keras.

"Males gua!" Ucap Nanta dingin.Yaa seperti biasa Nanta memang selalu dingin.

"Yaelah gimana sih! Lu kan ketua osis masa begitu! Udah tadi bolos jam pelajaran sekarang lu males ngurus persiapan pensi,Gimana sih!" Omel Revan yang membuat telinga Nanta panas.

Tak ingin berlama-lama mendengar omelan Revan yang seperti ibu kos tersebut,Nanta segera berlalu mengambil tasnya dan segera meninggalkan Revan yang masih asik mendumel disana.

"Woii Nanta..Masa gua ditinggalin sih! Mana solidaritasmu sayang!" Teriak Revan dengan nada manjanya.

"Berisik! Jijik tau gak!" Ucap Nanta ketus.

🐾🐾

"Sta..Kamu yakin masih mau tetap ikut ngurus pensi?" Tanya Zihan memastikan.

"Iya han..Bagaimana pun juga inikan tugas aku.Lagian juga cuma sampai pensi kelar abis itu aku mau keluar dari OSIS." Ucap Ashta meyakinkan yang dibalas anggukan oleh Zihan.

Bagimanapun juga Ashta sangat keras kepala yang membuat Zihan harus mengalah lagian juga ini masih tugas Ashta karena ia masih jadi anggota OSIS.

Mereka berdua berjalan menyusuri koridor sekolah.Jika Zihan asik berbicara kepada Ashta lain halnya dengan Ashta yang hanya diam saja sepanjang jalan.

"Et dah nih bocah di ajak ngobrol diem aja!" Celetuk Zihan yang membuat Ashta menengok ke arahnya.

"Emang kamu ngomong sama aku?" Tanya Ashta polos.

"Yaiyalah Ashtaa!!" Pekik Zihan yang membuat Ashta tertawa cengengesan.

"Hehehe..maaf" Ucap Ashta sambil mengacungkan hari telunjuk dan tengahnya bersamaan di udara.

Hanya keheningan yang terjadi setelah itu.Sekarang mereka sudah sampai di depan pintu ruangan OSIS,kelihatannya Ashta belum terlambat karena dilihat dari jendela luar baru hanya ada beberapa orang saja.

Ketika Ashta dan Zihan ingin berbicara seketika itu juga datang Nanta dan Revan dengan posisi Revan yang menyusul Nanta.

"Eh gila Nan jangan ninggalin gua dong!" Omel Revan yang belum sadar kehadiran Ashta dan Zihan.

Keheningan pun terjadi diantara mereka.Ashta yang menatap Nanta segera mengalihkan pandangannya ke arah lain,Ia masih malas untuk bertemu Nanta saat ini.

"Sta! Aku pulang duluan ya,kamu gapapa kan nanti pulang sendiri?" Tanya Zihan memecah keheningan.

"Gapapa han.." Jawabnya.

"Ya udah aku masuk duluan ya han..Hati-hati di jalan! Assalamualaikum" Ucap Ashta segera memasuki ruangan OSIS tersebut.

"Iya..Walaikumsalam" Ucap Zihan segera meninggalkan Nanta dan Revan yang masih diam tak bergeming sedikitpun.

TAKDIR ALLAH YANG INDAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang