Sembilan Aye.

155 4 1
                                    

DYO HOUSE

Dyo tengah fokus bermain Ponselnya

"gilaaa,,, lisa Astaga cantik banget boleh gue nikahanin ga sih" ujar dyo kagum

"sejak kapan lo suka sama lisa item pink"-nica

Dyo melirik ke arah nica dengan wajah tanpa ekspresi "kepo banget sih lo"
Mendengar jawaban dyo, Nica pun langsung menjitak kepala dyo lalu berlari secepat kilat menuju kamarnya

"YAK NICA!!!" teriak dyo

Took took

Terdengar bunyi ketukan pintu
Dyo pun harus menunda acara pembalasan untuk nica dan terpaksa membuka pintu untuk melihat siapa yang datang berkunjung

Saat pintu terbuka dyo di buat terkejut oleh kedatangan zhaira

"Elo?"- ujar dyo

Zhaira pun memeluk tubuh dyo dengan sangat erat sambil menangis
Dyo tidak membalas pelukan dari zhaira dan lebih memilih diam
Tak lama setelah itu zhaira melepaskan pelukannya lalu menghapus air matanya

"hai yo, apa kabar"-Zhaira

Dyo menatap zhaira tak suka
"ngapain lo datang kesini?"-dyo

"gue kangen sama lo yo" ucap zhaira sambil tersenyum

"belum puas sama semua yang udah lo lakuin sama karan?" jawab dyo ketus
Zhaira menghela nafasnya
"kenpa disini seakan gue yang paling bersalah,,, yo lo tau kan selama gue pacaran sama karan gue yang paling menderita"ujar zhaira

Yang di katakan oleh zhaira memang benar,,dyo pun memang menyetujui tentang hal itu
Dulu dyo Adalah tempat zhaira menceritakan semua suka duka hubungan zhaira bersama karan
Dyo pun mengetahui semuanya

"Terus sekarang lo mau apa?"-dyo

"gue cuma mau lo jaga karan dan bilang sama dia sampai sekarang perasaan gue sama dia ga pernah berubah dan kali ini gue beneran bakal pergi dan ga bakal balik lagi,, gue titip karan ya yo" ucap zhaira tersenyum sambil menahan tangisnya
Jujur dyo pun tidak tega melihat keadaan zhaira

"dyo gue pamit ya,, jaga diri lo" ujar zhaira lalu pergi meninggalkan dyo
Tiba tiba dyo menarik tangan zhaira dan langsung memelukanya

"ra lo mau kemana jangan pergi lagi ra
Lo sayang sama karan kan, lo harus perjuangin dia jangan nyerah kayak gini" ucap dyo
Zhaira membalas pelukan dyo dan berkata "Yo.. Ga ada gunanya gue berjuang percuma ga akan ada yang berubah lebih baik gua relain semua yang udah terjadi" dyo melepaskan pelukannya lalu menatap zhaira
"tapi lo jangan pergi tetap disini aja ya" jawab dyo
"gue ga bisa yo,,kalo gue disini gue takut gue ga bisa lupain karan dan gue juga harus ngelanjutin sekolah gue di paris"-zhaira

Dyo hanya bisa menunjukkan ekspresi sedihnya
"jangan sedih oke,, besok gue bakal berangkat ke paris dan gue harap lo datang ke bandara"

"Gua pasti Datang" jawab dyo dengan tatapan sendu
Zhaira pun tersenyum lalu pergi meninggalkan dyo










KARAN HOUSE

Karan tengah melamun sambil duduk di ruang tamunya sejak kejadian zhaira yang datang kerumahnya tadi

Ia bener bener bingung dan menjadi labil sekarang ia tak tahu harus berbuat apa
Jujur ia sangat merindukan zhaira
Ia ingin sekali memeluk gadis tersebut tetapi bayangan tentang masa lalu zhaira yang menghianatinya membuat keinginannya untuk memeluk gadis itu lenyap begitu saja

Sebuah mobil sport memasuki halaman rumah karan
Orang itu keluar dari mobilnya dengan tergesa gesa

"KARAAAN!!!" teriak dyo

Trio Tetew Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang