Hari ini Yerin akan memulai aktivitas nya seperti biasa lagi. Sekolah.
Namun, ada yang berbeda disini. Tepatnya di meja makan ini.
Yerin dan Soonyoung sibuk melamun, menyadari tidak ada lagi sosok wanita yang biasanya menyiapkan sarapan dengan senyuman lesung pipi yang menghiasi wajahnya.
Yerin masih ingat betul saat pertama kali dia akan kembali sekolah, eommanya berkata bahwa dia terlihat sangat cantik menggunakan seragam sekolah.
Saat ini Yerin ingin eommanya mengatakan itu lagi. Karena setelah berhari- hari koma, hari ini Yerin akan kembali bersekolah.
"Soonyoung, Yerin, kenapa melamun? Habiskan sarapannya." Ujar Minho yang sudah melahap makanan buatannya itu.
Masih dengan lesu, Yerin dan Soonyoung mengambil sumpit mereka kemudian mulai makan. Tapi tetap saja, jika di ibaratkan wajah mereka seperti langit yang mendung.
Tanpa senyuman. Gelap. Murung dan tidak bersemangat.
"Aku berangkat sekolah dulu, paman." Yerin bangkit dan berpamitan pada Minho.
"Hati- hati dijalan. Kalau kau pusing di sekolah, pulang saja, ne? Jangan memaksakan diri. Arra?"
Gadis itu hanya mengangguk sebagai balasan dan tersenyum kecil. "Aku baik- baik saja, paman."
"Dan Soonyoung mungkin tidak akan ada dirumah sampai sore nanti. Dia akan ikut ke klinik."
Soonyoung mengembungkan kedua pipinya. "Dokter tampan, tapi Soonyoung- ie ingin ke rumah kalau Yoru sudah pulang sekolah. Soonyoung- ie kan ingin temani Yoru nanti Yoru sendirian."
"Iya, tentu saja."
"Hmm.. oppa, Yoru akan sibuk mengerjakan tugas karena Yoru banyak tertinggal pelajaran. Sebaiknya oppa jangan pulang, itu akan menggangguku." Ujar Yerin sambil menunduk.
Gadis itu sama sekali tak berani menatap oppanya yang sudah pasti sangat sedih. Dia pasti masih sangat rindu pada Yerin, dan ingin menghabiskan waktu untuk main bersama lagi.
Bukannya Yerin tidak mau. Jujur saja, berada didekat Soonyoung, Yerin selalu teringat kecelakaan itu. Disertai fakta bahwa oppanya lah penyebab eommanya meninggal.
Perlahan namun pasti, Yerin selalu ingin bersikap jahat jika dekat oppanya.
Itu sebabnya, daripada Yerin malah bersikap yang tak seharusnya, lebih baik dia menjauh.
Lagipula omongannya barusan bukan hanya alasan untuk menjauhi oppanya saja, memang benar Yerin pasti mendapatkan banyak tugas atas ketertinggalannya.
Chuu~
"Yasudah deh, Soonyoung- ie tidak akan ganggu Yoru. Soonyoung- ie temani dokter tampan saja di klinik." Soonyoung menunduk dan tersenyum. Kedua bola matanya masih seperti biasa, bergerak tak tentu arah.
Sekali lagi, Soonyoung mencium puncak kepala Yerin setelah tadi mencium pipinya. "Yoru baik- baik ya dirumah. Soonyoung- ie sayang Yoru."
Hati Yerin bergetar. Sebagian dirinya menginginkan berada dekat oppanya. Tetapi sebagian dari dirinya yang lain justru menolak semua itu, oppanya penyebab kematian eommanya.
Yerin benar- benar bingung. Dia seakan dimainkan oleh perasaannya sendiri.
"Yoru juga... sayang oppa."
▪❤▪
Ini adalah hari pertama Yerin masuk sekolah setelah tidur panjangnya. Namun yang dia dapatkan masih sama seperti terakhir kali dia masuk sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
√ [SEASON 1] 星と夜 (Hoshi to Yoru) || Hoshi & Yerin FF
FanfictionJung Soonyoung, remaja laki- laki tampan, lucu dan baik. Keberuntungan- keberuntungan kerap kali datang pada hidupnya. Namun keberuntungan itu diawali dari kesialan. Sejak pertama kali lahir kedunia, dia harus dibuang orang tuanya, ditinggalkan dide...