Aku bangun dengan kondisi bingung, mereka semua mengucapkan selamat dengan tulus dan tersenyum berkali-kali. Aku tidak mengerti, aku merasa tidak sadar saat tadi di perkumpulan.“Selamat Omega.”
“Semoga dewa selalu memberkahimu.”
“Ah Yunho pasti senang.”
“Benar. Astaga di mana dia?”
Yunho? Ah dia belum pulang ya? Entahlah aku tidak memperthatikannya. Dia selalu saja suka menyendiri, bahkan setelah menjadi mate denganku. Huh tidak tahu diri.
“Ibu sebenarnya ada apa?”
“Jaejoongie sayang,” Ibuku duduk berlutut di hadapanku. Sama seperti yang lainnya ia tersenyum, “kau mengandung sekarang. Selamat sayang.”
OASIS
Omega biasa terbangun di pagi hari, melakukan hal-hal apa yang biasa wanita lakukan. Di sini mungkin akan ada beberapa kelas. Seperti memasak, menjahit, ataupun kelas yang lain. Segala pekerjaan yang berada di lingkup keluarga kebanyakan adalah pekerjaan omega.
Aku melangkah mengikuti gerombolan omega yang lain, perlahan namun pasti menuju ke arah sebuah aula besar bergaya klasik. Aku tidak mengetahui detailnya, tapi banyak sekali patung di sini.
Wonwoo, yang kemarin aku lihat menempati tempatku juga sudah berada lebih dahulu di kursi bagian depan bersama yang lain. Sedang aku menempati kursi samping kiri bagian tengah.
Banyak yang kagum pada Wonwoo. Secara, dari segi fisik saja aku sudah sangat kalah. Mulai fisik manusianya yang sempurna, kulitnya yang bagus, mulus dan putih tanpa cela, wanginya juga harum. Bahkan untukku yang seorang omega.
Matanya melambangkan serigala yang tangguh, dia akan menjadi idaman para guru sepertinya. Ah aku sangat iri.
“Selamat pagi para omega.”
Seseorang berbadan gendut yang mengantarku kemarin ke asrama muncul. Namanya Shindong. Dia lucu sekali dengan pipi dan badan yang berisi itu.
“Kali ini kami akan membagi kalian dalam beberapa kelompok. Biasanya terdiri dari empat sampai lima orang omega. Nanti kalian akan menjadi satu tim yang kompak.”Aku melihat arah pandangnya ke arah Wonwoo, aku tidak tahu apa maksudnya.
“Wonwoo-ssi?”
“Nde.”
“Kau masuk kelas unggulan.”
Semua omega berdecak kagum mendengarnya. Luar biasa. Kelas unggulan adalah yang terbaik. Aku tidak pernah menyangka dia benar-benar akan menempatinya karena kelas unggulan atau tim unggulan itu berjumlah sedikit. Mungkin tiga orang?
“Silakan pilih siapa rekan satu tim. Hanya dua orang.”
Segera, semua omega bergerak dengan bibirnya, merapal doa atau mantra ketika pemilik marga Jeon itu maju ke depan. Ah sungguh matanya memang aset luar biasa. Memandang tajam dan sangat tegas.
“Min Yoongi.”
Ah okay, harusnya aku tahu siapa yang ia pilih. Min Yoongi juga termasuk omega yang baik, hanya saja dia perawakannya garang. Jelas ia memilihnya karena mereka masih termasuk satu pack.
“Dan Jeonghan.”
“Dia gila! Mengapa memilihnya?”
“Bukankah ia adalah omega terasingkan?”
KAMU SEDANG MEMBACA
OASIS
WerewolfOASIS Omega itu diperebutkan, ia tak ingin terlahir dengan banyak nyawa yang menghilang. Ia tak ingin membuat masa depan dengan berbagai tubuh kaku yang bergelimpangan. Tidak ada yang tahu, menyukainya sama dengan menyerahkan nyawanya. Definisi kese...