Bagian 5

399 64 15
                                    

Baunya coklat bercampur dengan kayu pinus di hutan, aku menyukai bau ini. Rasanya aku tidak ingin keluar dari kotak kaca, memandanginya seperti ini membuatku menangis. Aku lebih suka seperti ini di banding harus keluar dan dia menyentuhku.

Sungguh aku hanya ingin mendapatkan mate, aku tidak ingin apa-apa lagi.

Tubuhnya besar, jauh lebih besar dari pada aku ketika menjadi wolf. Warnanya coklat gelap dengan bulu yang terlihat hangat ketika bersandar di sana.

Ah surga!

Kau menggemaskan jika tersenyum seperti itu.’

“Begitukah? Kau menyukaiku?”

Sangat, mencintaimu.’

Oh astaga pipiku mungkin tengah merona sekarang, aku mencoba menghindar dari pandangannya. Tidak ingin menampakkan wajahku, beruntung rambutku panjang.

Ngomong-ngomong kau cocok dan cantik dengan rambut panjangmu.’

“Terima kasih.”

Aku tersenyum terus menerus tanpa henti, melupakan bahwa yang lain telah masuk dalam daftar. Aku hanya diam memandanginya, mengaguminya dalam rupa lain dirinya. Dia sungguh gagah, bagaimana ketika dirinya menjadi manusia?

“Baiklah, para alpha silakan kembali ke wilayah kalian, kalian sudah menemukan mate dan kami sudah mencatatnya.”

Seketika aku membelalak, aku belum sempat mendatakan diriku dengan alphaku! Ini adalah tugas omega! Bagaimana aku bisa lupa!

Panik aku menggedor-gedor kaca ini, berusaha membuat alphaku kembali dari jalannya yang menjauhiku.

Alpha! Kembali!”

Sialnya, semua omega melakukan hal yang sama seperti yang kulakukan. Membuat dirinya mungkin tak mengetahui aku hampir menangis karena semua ini.





OASIS





Serigala Seungcheol pergi meninggalkan arena bersama alpha yang lain, telinganya berdenging karena banyak sekali omega yang meminta alphanya kembali. Dasar!

Matanya melirik sekitar, banyak alpha dengan tubuh besar namun tak sebesar dirinya. Well, jika saja mereka sadar bahwa ada satu keturunan Choi yang hidup mungkin ia akan dibunuh.

Seungcheol hanya mengikuti kakinya, tiba-tiba ia berlari kencang menerobos hutan karantina yang luas. Tidak peduli kemana arahnya, setitik air mata terlihat di ujung mata serigalanya. Ia sangat bersedih, sangat. Tapi tidak ada yang membuatnya bahagia lagi, bahkan seorang mate pun mungkin ia tak punya.

Tubuh serigala besar milik Seungcheol tersengal karena berlari, kemudian berdiri dengan gagah di ujung tebing dekat laut yang berjarak beratus kilometer dari karantina. Ia sudah biasa dilepas liarkan, jadi tidak ada yang ditakutkan.

Sosok manusia Seungcheol perlahan terlihat, switch. Tanpa mengenakan atasan, hanya celana yang membalut ketat kaki kuat miliknya.

Rambut hitamnya diterbangkan oleh angin laut, matanya menatap sayu pada lautan ketika bulir itu benar jatuh mengaliri pipinya.

“Bagaimana aku bisa menemuimu omega?”
Dirinya tertawa dengan suara yang menyakitkan, “aku bahkan tidak dapat mencium baumu.”

Jauh dalam lubuk hatinya, ia juga ingin mengetahui siapa omeganya. Ia putus asa hingga mendekati seorang yang belum memiliki alpha tertunduk di dalam kotak kaca tadi. Mengatakan seolah ia mate nya sedang ia bahkan tak tahu.

OASISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang