Nana pov
Jika kalian berpikir aku gila..
Ya benar, aku memang sudah gila.
Bagaimana bisa aku mencium seseorang yang bahkan bukan kekasihku. Argh aku memang sudah tidak waras.
Berniat ingin menenangkan jungkook yg sedang sedih, ini malah menciumnya.
Entahlah apa yg aku pikirkan. Aku hanya berpikir bahwa aku harus menenangkan jungkook yang keadaannya sedang kacau. Dan karena hanya aku yang tau tentang masalah keluarga nya.
Tetapi, aku merasakan hal yang aneh saat berada di sebelahnya.
Entahlah.. mungkin seperti rasa nyaman, atau..
Ah sudahlah, tidak ingin memikirkan kejadian memalukan seperti itu -_-
"Aku yang memiliki masalah tapi kau yang melamun.." jungkook yang datang dari dapur langsung duduk di sampingnya.
"oh.. tidak apa-apa. aku hanya lelah hehe."
"jika kau lelah pulanglah. aku sudah merasa lebih baik kok."
"kau yakin baik-baik saja?" ucap nana meyakinkan jungkook.
"tentu..aku baik-baik saja, kan tadi kau sudah menciumku qkqk."
"bisakah kau tidak membahas itu lagi?" ia berusaha menunduk agar jungkook tidak melihat wajahnya yang merah karena merasa sangat malu.
"eoh?! apa jangan-jangan tadi adalah ciuman pertamamu? hahahaaa." ledek jungkook.
"sudah ya. aku pulang."
ia yang merasa kesal karena jungkook terus meledeknya, akhirnya langsung berdiri dari sofa dan bersiap-siap untuk pulang.
"tidak usah marah seperti itu,aku hanya bercanda.." ucap jungkook yang sambil menahan pintu agar nana tidak keluar.
"tidak lucu jeon jungkook! sudah ya aku mau pulang, aku lelah."
"kau besok kesini lagi kan?"
"tergantung..."
"maksudnya?" ucap jungkook heran.
"tergantung aku masih kesal denganmu atau tidak."
"yaampun...aku hanya bercanda nana!!"
"hahahaa aku juga bercanda jungkook. tentu besok aku akan kesini lagi, aku masih memiliki hutang kepadamu." ledeknya.
"menyebalkan dasar. yasudah hati-hati dijalan dan terimakasih.."
"terimakasih untuk apa?"
"untuk hari ini.." ucap jungkook malu-malu.
"i-iya.. sama-sama."
akhinya nana pulang... dengan perasaan yang tidak menentu.
***
Hi.. apakabar kalian?
