2

7.3K 693 129
                                    

.

.

.

.

.

Park Jimin dan Rosé kini berada di dalam rumah luas milik Lalisa. Mereka terlihat sedang bernegosiasi dengan seorang pria mengenai rumah itu.

Ya. Mereka akan menjual rumah itu beserta isinya kepada seorang milyarder yang katanya akan membeli rumah ini dengan harga mahal. Dan mereka melakukannya, menjualnya tanpa sepengatahuan sahabat mereka Lisa, yang tidak tau apa-apa.

'Cheonmal mianheyo, Lalice!'

° ° °

"Hatchim!"

Lisa menggosok hidungnya yang gatal. Ia kembali membenarkan poninya yang rusak karena bersinnya barusan. Gadis itu sudah sampai di kota Tokyo. Ia kini sedang berdiri di depan konter resepsionis hotel untuk menunggu hasil check in kamarnya. Ia tadi menyebutkan pesanan kamar atas nama Park Jimin. Karena pemuda itu bilang, tinggal pesan menggunakan namanya saja.

Ia masih menunggu salah seorang resepsionis di depannya yang masih berkutat dengan komputer dan teleponnya. Tiba-tiba ada seorang pria berdiri di sampingnya. Lisa memperhatikan orang itu berbicara fasih menggunakan bahasa jepang kepada resepsionis lainnya. Bahkan logatnya jauh lebih bagus daripada Lisa yang notabennya juga cukup bisa berbahasa jepang. Gadis itu berpikir mungkin saja pemuda itu benar-benar orang jepang. Suara dering ponsel pemuda itu berbunyi. Segera saja ia mengangkat telponnya. Hebatnya, dia kini bercakap di telepon menggunakan bahasa prancis.

"Ommo, lihatlah dia bahkan bisa berbahasa asing juga ckck..." Lisa berceletuk.

Pemuda itu kemudian menutup telfonnya. Karena sadar dipandangi, ia menoleh ke arah Lisa dan menatap gadis itu tanpa berkedip.

Lisa mengangkat sebelah alisnya dan bertanya pada pemuda itu. "Mwo ?"

Pemuda asing itu masih menatap Lisa dan memiringkan kepalanya seolah tidak mengerti apa yang Lisa ucapkan.

Lisa tersenyum bangga dan menatap pemuda itu sarkastik.

"Aku tau aku cantik. Jadi jangan memandangiku begitu, arra!" ujarnya percaya diri. Menurutnya tak apa. Pasti pemuda itu tak mengerti juga apa yang dikatakannya.

"Kim Taehyung-san" Seorang resepsionis pria memanggil pemuda yang sedari tadi menatap Lisa itu.

Pemuda itu tersenyum singkat pada Lisa dan mengalihkan perhatiannya ke resepsionis yang nemanggilnya.

Lisa terdiam. Matanya membola.

'Eh ?'

'Kim Taehyung ?'

'Dia orang korea ?'

'Berarti dia mengerti apa yang kukatakan ?!'

Lisa lantas memukul-mukul mulutnya pelan sambil memejamkan mata erat. Sial. Ia malu sekali.

"Choi Lalice-san"

"Ini kartu kamar anda, selamat beristirahat" ujar si resepsionis yang bernama Hirai Momo tiba-tiba, Lisa sedikit tersentak dan segera mengambil kunci kamarnya yang berupa kartu itu. "Ah, arigatou gozaimasu" serunya. Gadis itu segera beranjak dari meja resepsionis demi menghindari rasa malunya pada pemuda Kim Taehyung itu.

Lisa menyadari ada seorang bellboy bernametag Nakamoto Yuta yang sudah bersiap mengantarnya dan koper miliknya ke kamar. Ia mengikuti langkah bellboy itu dalam diam sambil mengamati hotel berbintang lima tempatnya menginap, tanpa menyadari adanya kekehan kecil dari pemuda yang menganggapnya lucu.

Full House, Full Love - (Lizkook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang