(18+)
Lalisa Choi, seorang gadis pengarang Webtoon yang bernasib sial.
Pertama, ia hidup sebatang kara.
Kedua, ia ditipu oleh kedua sahabat karibnya yang selalu ia percaya.
Dan ketiga, ia harus tinggal bersama dengan seorang penyanyi terkenal nan so...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Play musik diatas, biar lebih ngena. Anggap aja JK yang nyanyi 😞😢
Liriknya "Tak ada yang namanya kebetulan, ini semua seperti kita sudah saling ditakdirkan" 😢
Chapter ini aku dedikasikan untuk our precious and strong girl Lalisa Manoban, Blink, BlinkArmy, BlackBangtan shippers dan Lizkook shippers.
Chapter ini 'tidak' ada hubungannya dengan chapter lain dan 'tidak ada hubungannya dengan Real life mereka'. Ini cuma cerita fiction, cerita lepas, oneshot. Semoga kalian suka :'( Berikan komentar dan votesnya ya :')
#RespectLisa :'( #purpleheartsforLisa 💜💜💜💜💜💜
January 7th 2019
.
.
.
To All Koreans and Armys. I'm sorry that I (the foreigner) can't help but love 'your' Jeon Jungkook - Lalisa Manoban
You all need to know how much you hurt her. Because It hurts me more - Jeon Jungkook
Lalisa hanyalah wanita biasa. Dia tidak bisa menentukan kemana ia akan jatuh cinta. Termasuk saat ia menolak pesona jutaan pria di luar sana, hanya demi menjatuhkan hatinya itu pada pria bernama Jungkook.
"Aku mencintainya. Aku hanya mencintainya. Tapi kenapa aku terlihat begitu berdosa di mata kalian ?"
.
.
.
.
Lalisa tak bisa berhenti meneteskan airmata. Ia hanya bisa menangis sendiri, di dalam kamar yang sudah ia kunci rapat di sebuah apartemen di kawasan elit di ibukota Seoul.
Ia sudah bertekad untuk tidak akan perduli jika ia melihat komentar buruk tentang dirinya. Itu seharusnya hal yang biasa bagi seorang Idol.
Selama ini, ia melalui nya dengan baik. Ia bisa menutupi lukanya itu dengan rapat oleh senyum profesionalnya. Ia kubur dalam-dalam perasaan sedih dan sakit itu, demi para fans yang mencintainya.
Tapi kali ini, ia rasa ia sudah tidak dapat menahan perasaannya.
Cyber bullying bukanlah hal yang sepele. Apalagi jika itu semua bukan dalam jumlah yang sedikit.
