10

7.4K 776 213
                                    

Annyeong~!🤗 Lama tidak update cerita ini ya 😂 Tadinya mau hiatus cerita ini karena kena writer's block. Tapi karena lumayan banyak yang nungguin yaudah aku usahain update. Cerita lain yang aku update itu juga karena udah lama jadi draft jadi gak ada ide baru 😭

Ngomong-ngomong cek cerita-ceritaku yang lain, ya! 😘🙏

Jangan lupa Votes dan Komen yang banyak biar aku cepat update, biar aku semangat nulis lagi :')

Ini chapternya yang paling panjang dari chapter yang lain, untuk menebus update yang lama.

(Warning! Words 5k+ Rate 17+)

.

.

.

.

.

.

"Ah!"

"Aaahh~"

"Enghh~"

Gadis itu terus mendesah hebat tatkala sang pria tak hentinya menghantam titik sensitif miliknya dengan kuat.

Ia tak kuasa menahan rasa sakit yang terjadi di daerah kewanitaannya. Perihal ini kali pertama mereka melakukannya. Bahkan bercak darah pun masih bisa terlihat di sekitar tempat tautan mereka di bawah sana.

Namun tak bisa gadis itu pungkiri, rasa sakitnya sedikit tertutupi oleh kenikmatan yang meraja rela.

Rintihan sakitnya berubah menjadi desahan nikmat tanpa ia sadari.

Sang pemuda menyadari gadisnya yang mulai merasakan nikmat dan segera mencium bibirnya penuh gairah. Ia baru menyadari jika rasa cintanya semakin hari semakin besar pada gadis itu.

"Desahkan namaku, sayang" Gerutu pemuda itu di tengah aktifitas panas mereka. Ia terus menghantam kewanitaan milik gadisnya dengan kuat. Kedua tangannya ia gunakan untuk meremas dua gundukan kenyal di depannya. Membuat desahan itu semakin menjadi.

Sang gadis tak kuasa menahan hasrat yang akan terlepaskan dan hanya bisa menjerit.

"Aah! Aaah~ Ju-!"




























Ngek-

"YAA!! PARK JIMINN!!!"

"Aw! Aww! Aww!!"

Jimin merintih sakit saat sang istri yang seharusnya sedang pergi ke mini market, datang secara tiba-tiba dan langsung menarik telinganya kuat.

"Masih begini ya kelakuanmu, kalau aku tidak ada dirumah?!!" Geram Rosé masih dengan tangannya yang bertengger di telinga Jimin.

"Awwwhhh~ Ampun sayangku~!" Pemuda itu berusaha melepaskan tangan sang istri dari telinganya. Ketika berhasil, ia segera mengusap telinga bekas jeweran itu dengan wajah meringis. "Aku khilaf, mianhae! Habis ceritanya seru, sayang"

Rosé memasang tampang sangarnya sambil berkacak pinggang. "Seru ?? Begituan apanya yang seru?! Dasar otak yadong!! Dasar byun-!"

"Justin~ ah~ Justin!"

"Liz~ ah"

Seruan Rosé terhenti ketika suara desahan dari aktor dan aktris barat di tv menginterupsinya. Ia segera memicingkan matanya pada sang suami.

"MATIKANN!!"

~ ~ ~

Jimin dan Rosé kini baru saja selesai menyantap makan malam mereka berdua. Mereka masih berdiam semenjak perkelahian kecil perihal film biru yang di tonton Jimin.

Full House, Full Love - (Lizkook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang