Part Seven

808 59 16
                                    

Tidak mungkin dirinya merasa kecanduan pada gadis itu walau hanya sekali melakukannya. Dia yakin jika dirinya bukan tipe pria yang mudah tergoda dan mudah terbakar gairah hanya dengan melihat wajah. Tapi kenapa sekarang berbeda?
Kagura meleguh dalam tidurnya diiringi gumaman tidak jelas seperti anak balita. Mendengar suara yang hampir mirip desahan itu membuat Sougo bereaksi.

"Mami." gumamnya dalam tidur seperti merengek. Sougo mendekat memperhatikan Kagura. Sial! Kenapa dia terlihat imut sekali?

Pria itu tidak tahan untuk tidak melayangkan ciuman dipipi Kagura. Gadis itu mengerutkan kening dalam tidur dan diiringi gumaman kekanakannya. Membuat Sougo tertawa kecil karena baginya Kagura sangat lucu. Pria itu mencium seluruh wajah Kagura dan berakhir di bibir, tapi anehnya dia tidak terbangun. Ah, dasar babi cantikku.

"Kagura, bangun!" Panggil Sougo sambil menepuk bahu gadis itu. "Kita sudah sampai."

"Oi, Kagura!!"

Aneh, tidak mungkin jika tepukannya dan panggilannya sampai tidak terdengar. Seharusnya gadis itu sensitif dengan bunyi dan gerakan, seperti informasi yang pernah dia dapatkan jika Kagura pandai bertarung. Rasa pekanya harus tajam.

"Oi, Ka-" panggilannya terhenti saat Kagura tiba-tiba tersedu. Matanya sudah terbuka namun terlihat lain. Gadis itu menangis lalu memeluknya. "aku tidak mau pergi. Tapi, Papi memintaku pulang.. hiks."

Sougo membulatkan matannya saat tiba-tiba dipeluk. Dia merasa kaget untuk suatu alasan. Namun kemudian dia tersenyum. Entah apa arti dari senyuman itu. "Jangan pulang kalau begitu.." gumamnya sambil mengeratkan pelukan.

***

Kagura tersentak bangun dari tidurnya. Dia melihat jam digital pada nakas kamarnya, pukul 02.35. Tunggu, kamar? Dia memperhatikan sekelilingnya. Benar, ini kamarnya. Tapi bagaimana bisa?

Sougo membawaku pulang? Tapi kenapa tidak membangunkanku? Memang apa yang terjadi? Gadis itu mengecek dahinya. Tidak panas. Apakah, apakah karena mimpi buruk yang selalu dia alami itu? Mimpi yang bahkan tidak ingin dia lewati, yang bahkan dia sangat ingin terbangun itu namu sangat susah. Tapi, apakah itu benar-benar mimpi buruk?

***

Kagura mengambil tempat di meja makan, berhadapan dengan Ibu dan Ayahnya. Seperti biasa ayahnya sudah sibuk dengan korannya, Kakaknya dengan tablet PC-nya serta ibunya membantu pelayan untuk menyuguhkan kopi pada ayahnya.

'Mami.. ya? Sudah aku tidak memanggilnya seperti itu. Kamui juga tidak melakukannya lagi, apa semenjak saat itu?'

Lima tahun yang lalu, saat dia kelas tiga SMA dan kakaknya sudah di semester akhir di bidang manajerialnya rumor tak sedap menyebar di berbagai majalah bisnis. Saat itu headline majalah tercetak besar dengan judul, "PRIA LAIN DALAM KELUARGA YATO"

Bukan tanpa alasan artikel itu tercetak, ada bukti yang tercetak di artikel tersebut. Gambar ibunya bersama pria lain dengan posisi yang cukup membuat salah paham di sebuah hotel.

Sekitar satu minggu berita itu menjadi pencarian nomor satu, namun setelah itu lenyap tanpa sisa. Tetap saja, walau pemberitaan itu berakhir. Trauma itu melekat dalam hatinya.. ditambah lagi dengan gunjingan temannya yang masih terus mengolok dirinya, menguras batinnya. Dan saat itu juga, Kamui sedang berada di rumah sakit karena kehilangan banyak darah karena kecelakaan.

"Oi, Kagura! Kau yakin jika kau anak ayahmu? Jangan-jangan kau anak dari pria lain. Buktinya saja, kakakmu bukan anak ayahmu! Hahaha!"

Kagura mencengkram kerah anak laki-laki sok keren itu, "Apa maksudmu, hah?"

Pria itu menyeringai, "Rumah sakit tempat kakakmu itu milikku, dari rumor para perawat kalau golongan darah kakakmu tidak sama dengan kedua orang tuamu sehingga mereka tidak bisa mendonorkannya. Aku tidak salah bukan?

Bugh!

Gadis itu kesal dan menonjok hidung temannya, "Berani bicara omong kosong lagi, kuhancurkan wajahmu." Kagura meningalkan orang itu begitu saja.

Tak jauh dari sana Nobume sampai ke tempat yang dipenuhi orang dan kegaduhan itu. "Kagura!" panggilnya.

Gadis itu hanya diam sejenak dan menoleh sekilas lalu pergi. Seolah memberi isyarat jika dia ingin sendiri dan tak perlu dikejar.

.
.
.
.
.
Ceritaku sulit dimengerti ya? TT Kadang aku merasa aneh sama tulisanku sendiri.
Oh ya, karna hasil perenungan semalam adegan xxxnya aku undurin, rasanya terlalu cepat mereka gituan di part ini.. karna masih banyak begituan lagi belakangan.. wkwk

She So Harsh! (Okikagu FF)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang