Part 8

1.4K 106 7
                                    

.
.
.
Setelah membaca,tolong tinggalkan jejak seperti Vote dan komentar pada cerita ini.

Saya sangat menerima saran dan kritik agar saya menjadi lebih baik lagi kedepan nya.Dan tidak mengulang kesalahan yang mengganjal dihati pembaca.

Terimakasih 😊😍

.
.

|| VALERIE POV ||
.
.

Aku dan Dean sudah berada didalam mobil mewah miliknya,tumben sekali dia tidak ingin menggunakan supir, biasanya kemana pun dia pergi pasti si Pak Supir akan menemani.Bukan karena aku mengetahui keseharian cowok itu,tapi karena tadi Kepala pelayan yang membisikan nya padaku.

Ku lirik Dean yang serius menyetir, matanya tajam memandang kedepan,entah kenapa Dean seperti terlihat gugup atau hanya perasaan ku saja

"Menyangkut ucapan mama tadi. Gak usah dipikirin" ucap Dean tanpa melihat kearah ku. Aku berdehem dengan cepat memandang kedepan, sedikit kaget karena takut kedapatan Dean,aku sedang memandanginya.

" Ucapan apa?" Tanya ku bingung,

"Mengenai lo kekasih gue"

"Oh itu.Ya gak papa" sahut ku.Hening pun menyelimuti selama perjalanan kerumah sakit.

Berbicara soal Mom Gia,aku kepikiran ucapan nya saat ingin berpamitan,

"Kapan-kapan datang lagi ya sayang. Mama ingin sekali mengajak mu Shopping, kamu tau kan mama gak punya anak perempuan untuk diajak jalan," Ucap Mom Gia padaku,aku hanya tersenyum lembut dalam menanggapinya.
Dia dan Papa Dean memeluk ku sebelum aku pergi.

Mama Dean sangat baik,berbanding terbalik dengan sifat anaknya yang arogant,papa nya juga terlihat lembut. Entah Dean mewarisi sifat siapa hingga sombong dan arogant seperti itu.

------------ ♡♡♡♡♡♡ -------------

Kami sekarang sudah berdiri tepat didepan Rumah sakit tempat Dede menginap.Jika bertanya kata 'Kami' padaku,mungkin tak akan percaya jika sekarang aku sedang bersama pangeran impian para gadis.Dia berdiri dengan wajah tegang nya.

Aku tadinya berpikir Dean hanya bercanda jika dia ikut bersama ku melihat keadaan Dede,perkataan nya padaku juga tidak serius waktu di taman tadi.

Tapi aku malah terkejut karena cowok ini ikut turun dari mobil setibanya kami di rumah sakit.Aku sebernanya tidak serius mengajak Dean menjenguk Dede, tapi yasudah cowok itu sudah terlanjur turun dari mobil dan melangkah mendahului ku memasuki rumah sakit.

Dean berhenti berjalan,wajahnya tidak kelihatan dari belakang karena aku melangkah dibelakang nya.
Dia berbalik padaku dengan raut wajah bingung

"Kenapa?" Tanya ku

"Lo serius mau jenguk dia?" Dean tidak menjawab,dia malah bertanya balik kearah ku. Aku mengangguk polos,

"Apa ada yang salah?" Dean seperti robot yang langsung menggeleng,kuhembuskan nafasku berat lalu berjalan mendahului nya

"Ayo masuk Dean" segerah saja kutarik tangan nya memasuki pintu utama rumah sakit besar ini.Dia mengikuti ku tanpa melepaskan genggaman tangan ku padanya.
Kami berjalan dengan pandangan setiap orang tertuju pada ku dan Dean.ya sedikit risih jika kamu berjalan dengan pangeran tampan,pasti kamu akan dinilai dari atas hingga kebawah.Tapi aku mulai tak perduli dari siang.

"Lo tau kamar inap nya Lars?" tanya Dean padaku.Aku mengangguk tersenyum.Dia membalas memegang tangan ku erat,seperti seorang anak yang takut menghilang dari genggaman ibu nya.Aku tersenyum pelan.

× STALKER ×Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang