.
.
.
Maaf gengs saya baru up lagi🙏🏼. Happy Reading😇..
.
.
.
Dean langsung menutup mulutnya rapat saat mendengar perkataan Valerie. Wajah Valerie menandakan jika gadis itu tidak baik-baik saja sekarang. Apa pentingnya cowok itu untuk Valerie? Lelaki sial yang menghambat kedekatan Dean pada Valerie."Santai ajah kali" ucap Dean mencemo'oh. Dia melirik Valerie yang juga sedang melihatnya.
"Santai? Dia hilang Dean hilang. Jack gak ada kabar sedikitpun dari kemarin" Ucapan Valerie semakin membuat Dean puas, biarkan saja cowok tidak tau diri itu mampus, agar dia tidak dekat dengan gadisnya lagi.
"Kenapa lo yg resah? Dia kan bukan siapa siapa lo Lars" Dean mencoba menyentil Lars dengan kata-katanya, biar cewek itu tau jika dia juga harus tau diri saat menghawatirkan seseorang.
"Bukan siapa-siapa?" Pertanyaan Valerie membuat Dean menyergit menatap gadis itu, wajah valerie memerah saat mengucapkan ucapannya
"Dia saudaraku Dean" bagai petir dimalam hari, berita ini membuat Dean menegang seketika, wajahnya langsung memucat mendengar jawaban Valerie. Apa? Sodaraan?
"A.apa?" Mulut Dean tidak bisa berkata-kata lagi, dia jadi bingung harus bicara apa. Kenapa Dean bisa sebodoh ini? Hanya karna cemburu buta dia langsung menyingkirkan saudara dari gadisnya.
"Bagaimana ini" baru kali ini Dean melihat Valerie frustasi, wajah gadis itu memerah dan mata yg terlihat berkaca-kaca.
"Lars, nanti gue hubungi orang gue untuk mencari tau keadaan Jack, lo gak usah khawatir" hanya itu yg dapat Dean ucapkan setelah apa yg telah dia perbuat, Valerie langsung menoleh pada Dean dengan pandangan yang penuh harap.
"Aku mohon, tolong bantu aku Dean, dia satu-satunya saudara yang aku punya, aku anak tunggal dan tidak pernah merasakan adanya kakak ataupun adik, tapi ketika bersama Jack semua rasa itu terpenuhi" Dean mengangguk dengan pikiran yang melayang kemana-mana.
---------
Sepanjang perjalanan pulang, Dean dan Valerie tidak mengeluarkan suara sedikitpun, Valerie dengan pikirannya dan Dean dengan pandangannya ke jalanan. Pikiran cowok itu mulai resah kemana-mana, orang suruhan Dean selalu berhasil menjalankan tugas apa saja yang diperintahkan cowok itu, dan kali ini mungkin menyingkirkan Jack juga mereka telah berhasil.
"Lars" panggil Dean dengan suara yang dalam. Valerie yang melamun pun mengedarkan pandangannya pada Dean.
"Hmm" dehem gadis itu. Dean juga ikut berdehem, berpikir untuk bertanya pertanyaan sensitif untuk Valerie.
"Gimana kalau Jack benar-benar hilang, maksud ku dia tidak ditemukan" ucap Dean tanpa mau menoleh pada Valerie, wajah Valerie langsung turun mendengar pertanyaan itu.
"Kenapa kamu bertanya seperti itu?" Bukan menjawab, tapi gadis itu bertanya balik.
"Yah gue hanya tanya doang" ucap Dean berusaha menutupi rasa gusarnya, Valerie kembali melihat kedepan dan berpikir
"Pasti ada orang dendam sama Jack, hingga mereka berusaha untuk menyingkirkan dia, kalau sampai Jack kenapa-napa, aku akan berusaha mencari orang itu dan memasukannya dalam penjara" mendengar perkataan dalam Valerie, Dean langsung memegang stir mobilnya erat, dia bukan takut dengan perkataan Valerie akan penjara, tapi dia takut jika Valerie sampai tau dia ada dibalik semua ini. Gadis itu sangat pintar dalam mencari sesuatu, tidak ada yang menjamin jika Valerie tidak berbuat nekat.
"Jack pasti dalam keadaan baik-baik, lo ajah yang keparnoan" seketika Valerie memandang Dean sinis, ucapan cowok itu selalu membuatnya emosi.
"Keparnoan apa Dean?nyata-nyatanya teman dia yang telfon, sekarang juga mereka sedang lapor ke kepolisian" Dean tidak lagi menanggapi perkataan Valerie, cowok itu kembali sibuk menyetir, jika dia meladenin gadis itu, maka mereka pasti akan berakhir bertengkar.
Tidak terasa mereka sampai dirumah Valerie, Dean memberhentikan mobil tepat didepan pintu gerbang rumah gadisnya. Cowok itu menoleh dan melihat Valerie tetap dalam keadaan diam, pandangan gadis itu kedepan dan terlihat sedang pikiran.
"Lars sudah sampai" panggil Dean, Valerie menoleh keluar jendela dan benar mereka sudah sampai rumahnya. Kenapa dia melamun hingga dia tidak tau jika mereka telah tiba.
"Terimakasih Dean" ucap sang gadis dengan senyuman tipisnya, Dean mengangguk.
"Hoodienya aku pinjam bentar, besok langsung aku kembalikan" Dean mengangguk tanpa berkata-kata. Valerie pun turun dan memasuki rumahnya.
Dean terus memandang gadis itu hingga dia memasuki rumahnya, pikiran cowok itu kemana-mana. Bagaimana mereka nanti jika Valerie mengetahui Dean yang mencelakai Jack. Pasti Valerie akan sangat membencinya, oh tidak, Dean tidak mau itu terjadi.
Cowok itu mengambil ponselnya dan menelfon seseorang
"...."
"Ke rumah gue sekarang Ren"
"..."
Dean mematikan ponselnya segerah dan mulai kembali melajukan mobil kearah rumahnya.
........
Dean memasuki mansion itu dengan langkah yang tergesah, ruang ruangan yg ada di mansionnya nampak lenggang menandakan jika para pelayannya sudah beristirahat. Cowok itu mendapati Reno sedang duduk di ruangan santai lantai 1 mansionnya.
"Tuan muda" Reno langsung berdiri ketika melihat Dean berjalan kearahnya. Dean mengangguk dan mendudukan tubuhnya di sofa single mahal disana, dia mengusap wajahnya kasar.
"Gimana keadaan lelaki bodoh itu?"
Tanya Dean tenang, Reno berdehem dan membuka foto di ponselnya untuk memperlihatkan pada tuan mudanya.Dean melihat foto itu dengan tenang tanpa terkejut, di foto itu terdapat foto Jack yg sudah babak belur dan tidak sadarkan diri, Jack diikat pada tiang besar dan dikurung di bangunan tua yang tidak gunakan lagi. Dean tau hasilnya akan seperti ini, Reno dari dulu selalu membuat dia puas jika Dean memerintahkan sesuatu padanya.
Dean menutup matanya erat, kali ini dia kesal terhadap dirinya sendiri, kenapa dia bar-bar sekali hingga melukai saudara gadisnya.
"Lepaskan dia Reno, lepaskan dia sekarang juga" ucap Dean dalam pada Reno, Reno sedikit terkejut dengan perintah dari tuan mudanya, semenjak dia bekerja untuk Dean, cowok itu tidak pernah melepaskan musuhnya, tapi sekarang berbedah.
"Ada apa Tuan muda?"
"Seharunya tidak seperti ini" Reno melihat Dean memegang erat ponselnya dan dengan cepat cowok itu membanting ponsel milik Reno.
Reno tidak terkejut sama sekali, dia sudah biasa dengan amukan Tuan mudanya.
"Dia adalah Saudara dari Lars, dan sekarang gue mencelakai lelaki itu" Reno langsung membelakakan matanya, Dean mencelakai saudara dari Nona Lars?
"Maksudnya apa Tuan muda?"
"Hanya karna cemburu buta, gue gak periksa lagi hubungan apa cowok itu sama gadis gue, dan dengan bodohnya gue hampir membuat dia mati, gue pasti akan dibenci Lars sampai mati" Reno bisa melihat Dean yang frustasi, cowok itu terus mengusap dan mengacak rambutnya, wajah cowok itu juga memerah.
"Reno, lakukan apapun untuk nyelamatin Jack, apapun itu Ren" Reno bisa melihat tatapan memohon Dean padanya, lelaki dengan kesombongan paling tinggi kini menatapnya dengan penuh permohonan.
Cinta benar-benar membuat segalahnya terbalik."Apapun akan aku lakukan Tuan muda, Tuan muda tenang saja"
.....
.........
............
Saya akan melanjutkan cerita ini, jika vote mencapai 30
KAMU SEDANG MEMBACA
× STALKER ×
Teen FictionApa jadinya jika seorang cowok sempurna yang tampan dan terpopuler di kalangan manapun menjadi seorang penguntit kelas kakap?Yang diuntit pun hanya gadis super duper biasa yg tak ada kelebihan apapun kecuali otak nya yang sangat cerdas. "Astaga...Ap...