.
.
.
.
Setelah membaca,tolong tinggalkan jejak seperti Vote dan komentar pada cerita ini.Saya sangat menerima saran dan kritik agar saya menjadi lebih baik lagi kedepan nya.Dan tidak mengulang kesalahan yang mengganjal dihati pembaca.
Terimakasih 😊😍
.......♡♡♡♡♡.......
Cowok itu memasuki mansion nya dengan cepat,dengan wajah suram dan mulut yang mendengus.Para Pelayan menunduk hormat saat cowok itu melewati mereka.
"Selamat datang tuan Dean..Makan malam sudah kami siapkan" sambut kepala pelayan,Dean hanya mengangguk. Berjalan menuju ruang tengah mansion tersebut lalu menjatuhkan tubuh nya di atas sofa single termahal.
Pikiran nya melayang ke peristiwa tadi,dirumah sakit lebih tepatnya. Dia kesal bukan main saat melihat raut wajah Valerie,gadis itu memandang sayang pada Dede, dan itu membuat hati nya panas seketika.
Kenapa Valerie tidak perna memandang nya,kenapa gadis itu selalu acuh padanya dan kenapa Valerie tidak sedikit pun menaruh minat padanya seperti gadis-gadis diluar sana.Dean mengusap kasar wajahnya,dia kesal juga pada dirinya karena tadi dia meninggalkan gadisnya di ruang nginap Dede.Dia ingin kembali ke ruang itu,tapi harga dirinya dipertaruhkan,apa kata orang-orang jika dia kembali ke ruangan itu lagi padahal sebelumnya dia ngotot untuk pulang. Karena itulah Dean mengambil langkah yang berat untuk tidak kembali ke ruangan itu.
"Reno...Mana buku jadwal nya?" panggil Dean keras,yang dipanggil pun datang dan menyodorkan sebuah buku kecil berwarna merah.Dean menerima nya lalu membuka buku tersebut...Membaca satu persatu jadwal seseorang.
"Private Class?" tanya Dean,dia menatap Reno tajam.Reno-orang kepercayaan Dean menunduk hormat.
"Ya.Mulai besok Nona Lars akan les private jam 7 sampai 9 malam." Dean mengepalkan tangan nya geram,kenapa dia tidak tau sebelumnya.Harusnya semua aktifitas yang akan gadisnya lakukan harus dia ketahui
"Kenapa lo gak beritau gue sebelum nya?" bentak Dean ,Reno menunduk takut,dia tak ingin menghadapi kemarahan tuan mudah nya
"Maaf Tuan Dean,nona Lars juga baru saja mendaftarkan diri nya di private class tadi" Tadi? Bukan nya Sejak tadi Valerie bersama nya?Bagaimana gadis itu mendaftarkan diri?
Reno yang tau pemikiran Dean,langsung menjelaskan nya
"Papa nona Lars yang mendaftarkan nya tuan muda" Dean mengangguk mengerti.Dia lalu menatap kembali Reno yang berdiri disamping nya
"Lo buat Private class itu menjadi kelas les yg umum,lakukan apapun yang lo bisa agar Valerie tidak belajar sendiri dan..." Dean menarik pelan nafasnya lalu melanjutkan
"Daftarkan gue disana juga" Reno sedikit tersenyum dengan perkataan Tuan mudahnya, Dean sangat menggilai gadis itu tapi tidak perna berani menyatakan nya..
Dia pengecut karena memiliki banyak uang yang melimpah,segalahnya bisa diatur oleh uang.
Reno berdehem"Ya Tuan Dean,segerah saya lakukan" Ucap Reno, Dean tersenyum senang. Reno adalah asisten nya dari dulu, dia benar-benar seorang yang bisa dipercaya. Segalah tentang gadisnya pasti diketahui oleh Reno, karena Reno yang selalu membantu nya dalam menguntit Valerie. Entah itu disekolah ataupun diluar sekolah.
"Lo udah nyiapin coklat dan bunga?" Tanya Dean tanpa memandangi Reno,cowok itu duduk bersilah kaki diatas sofa
"Sudah Tuan Dean.Saya juga sudah menyuruh penjaga sekolah untuk menaruhnya di locker nona Valerie" seru Reno,Dean mengancungkan jempol nya mantap.
Dia memang paling bisa mengandalkan Reno........
.
.
.
Valerie memandang Dede dengan sedih.Dede cowok yang selalu terlihat bahagia,cowok yang terus saja tersenyum dimata Valerie, dan tanpa cowok itu sadari,hati Valerie sedikit demi sedikit telah terpaut untuk Dede.Dan sekarang,hati Valerie sangat sakit saat melihat keadaan Dede seperti ini,cowok itu terlihat lemah tidak berdaya,bahkan tidak membuka matanya sama sekali.
"Dede,aku tau kamu kuatt" lirih Valerie,dia seperti tidak sanggup berbicara. Nafasnya tersenggal menahan tangis.
Barbara hanya memandang sedih sahabat nya,dia tau jika Valerie tidak kuat melihat Dede seperti ini."Dede kuat Lars" bisik Barbara pada Valerie, Valerie mengangguk dan menoleh pada Barbara yang juga menatapnya,dia mencoba tersenyum tapi itu terlihat sangat tipis
"Senyum mu sarat akan kesedihan" Valerie tidak tahan lagi,dia langsung saja memeluk Barbara erat,berharap jika kesedihan nya akan redah jika memeluk sahabatnya.
"A.aku tidak kuat melihat Dede seperti itu,Dede tidak berdaya,matanya bahkan tidak terbuka Iber,aku tidak tega melihatnya seperti itu" lirih Valerie sedikit merancau , untung nya dikamar inap ini hanya ada mereka bertiga,jadi tidak masalah jika Valerie menumpahkan rasa sedihnya. Barbara hanya mengusap punggung sahabat nya lembut.
"Tenang Lars,Dede pasti akan membuka matanya secepatnya. Dede pasti akan terus baik-baik saja" Ucap Barbara mencoba menenangkan dirinya dan Valerie.
Mendengar perkataan Barbara, terlihat mustahil jika Dede akan selalu baik-baik saja.Valerie bukan gadis bodoh yang tidak mengerti persoalan kondisi tubuh Dede sekarang.
"Barbara,bagaimana kondisi Dede sayang?" Suara itu dari Pintu yg terbuka dan menampakan seorang wanita setengah baya, itu mamanya Dede.
"Ini Valerie sahabat aku Ma,dan teman nya Dede" Barbara mengatakan kalimat itu sambil melepaskan pelukan nya dengan Valerie
Valerie langsung berdiri dan menyalami mamanya Dede.
"Ini mama nya Dede Lars,kau bisa memanggil nya Mom Carol" Valerie mengangguk dan tersenyum tipis melihat mamanya Dede.
"Terimakasih ya sudah menemani Barbara menjaga Dede" kesan pertama yang Valerie dapatkan dari mamanya Dede adalah hangat. Wanita itu cantik dan lembut.
"Iya tante"
"Tante gak nyangka Dede bisa kayak gini,yang tante tau dia gak perna punya musuh,tapi ada saja orang yang ingin membunuhnya" ujar Mom Carol,Valerie bisa melihat guratan kesedihan serta kecewa dari wajah Mom Carol. Dia tau perasaan Mamanya Dede, dia mengerti perasaan seorang ibu pada anaknya saat anaknya mengalami masa kritis seperti ini,pasti hatinya merasa hancur
"Dede pasti akan baik-baik saya tante" ucap Valerie menghibur, padahal dia baru saja dihibur Iber,namun sekarang dia berbalik menghibur Mom Carol.
Mom Carol tersenyum mengamati Valerie,gadis itu cantik dan terlihat cerdas.
"Papanya Dede kemana Tante?" Tanya Valerie,dia penasaran kemana papanya Dede sedari tadi,dia sudah berada disini sejak 2 jam yg lalu,tapi tidak melihat papa nya Dede
"Sejak aku kesini,Papa Robert pulang untuk istirahat Lars, dia tidak istirahat dari kemarin" jelas Barbara, Valerie mengerti itu,jadi mereka berganti berjaga dari kemarin
"Papanya Dede gak tidur dari semalam,dia khawatir kondisi Dede akan drop,maka dari itu dia terjaga sampai tadi" Lanjut Mom Carol,
Barbara mengusap tangan Mom Carol"Mama juga pasti lelah,mama pulang ajah,biar Barbara yang jagain Dede" Ujar Barbara pada Mom Carol, mamanya Dede mengusap lembut rambut Barbara lalu menggeleng
"Terimakasih ya sayang,kamu selalu jagain Dede. Kamu ponakan mama paling terbaik"
.....
Maaf part ini pendek sekali, saya benar-benar gak punya mood untuk nulis, part selanjutnya akan saya post beberapa hari kedepan.
Terimakasih telah membaca 😘💙.
Salam sayang dari YANAB ❤😘
KAMU SEDANG MEMBACA
× STALKER ×
Novela JuvenilApa jadinya jika seorang cowok sempurna yang tampan dan terpopuler di kalangan manapun menjadi seorang penguntit kelas kakap?Yang diuntit pun hanya gadis super duper biasa yg tak ada kelebihan apapun kecuali otak nya yang sangat cerdas. "Astaga...Ap...