#2 Pertemuan?

71 11 5
                                    


  "Semua demi kebaikan dia, tante Margaret dan om John gak rela untuk kehilangan anak perempuan untuk kedua kalinya. "

   Ternyata, lelaki itu sedari tadi menatap kearah Aiyana dan membuatnya salah tingkah

Anjir dah, gue salting kan jadinya.
  Batin Aiyana sambil berpura-pura sedang mengetik di handphone nya.

"Tan, bakso jumbo nya 3 porsi yaa"

"Oala mbak Ayak kapan kesini? Gendutan, engga. Situ perut atau karet sih mbak? Makan banyak tapi ga gendut-gendut."
Ucap tante Wiwin. Ia adalah tetangga Syahira, Aiyana sudah menganggapnya sebagai tantenua sendiri.

"Cacingan kali ya? Lom minum obat cacing dari 3 bulan yang lalu, suwer gak boong"
  Wajahnya sangat lucu jika ia seperti itu

"Hahaha, iyadeh mbak. 3 porsi mau makan sendiri? Di bungkus atau makan disini?"
Tanya tante Wiwin

"Kalo sendirian, sama gue aja"

"Sori ya, gue... Eh maaf... Gu-gue pikir siapa hehe"
Dan, jantung Aiyana jelas berdetak lebih kencang dari sebelumnya. Ya, itu adalah lelaki yang sedari tadi melihatnya

"Ayak mau bungkus aja"

Sesampai dirumah...

"Assalamualaikum"

"Waalaikum salam. Widih wangi bener bakso nya"
Oom nya, Ryan sangat menyukai bakso, apalagi bakso nya tante Wiwin.

"Iya dong"

  Aiyana langsung membuka bungkus bakso dan menuangkannya ke 3 mangkuk besar lalu memakannya sambil tersenyum. Entah apa yang ia bayangkan, sepertinya ia sedang membayangkan lelaki itu?

Ya, Aiyana terbawa perasaan. Akankah ia dipertemukan dengan sosok lelaki itu lagi? Haruskah ia pergi ke warunk bakso tante Wiwin?

Pertanyaan itu terus terngiang hingga akhirnya ia memutuskan untuk pergi ke warunk bakso itu lagi.

"Kak! "

"Eh anjir, selu dong jangan ngegas"
Bentak Aiyana karena Syahira merusak apa yang sedang Aiyana bayangkan.

"Ira panggil daritadi kagak nyaut, giliran Ira ngegas, lo ikut marah. Apa salah dan dosaku sayang. Cinta su-"

"Berisik woi! Gua gigit nanti!"

"Ampun yut, lepaskanlah yut. Ampun yut"
Canda Ira yang membuat mereka terbahak-bahak

"Gue bukan buaya woi hahaha, elo mah buaya darat Ra"
Aiyana tidak bisa berhenti tersenyum. Mood nya hari ini sangat bagus.

"Btw, lo napa manggil gue?"

"Lo sih senyum-senyum mulu. Emang ada apa?"
Syahira akhirnya bertanya karena ia sedari tadi ingin tau kenapa

"Hm... Gue tadi ketemu cowok, dia mandangin gue terus dan gue salting dong. Orangnya manis, tinggi. Lo tau gak siapa?"
Tanya Aiyana heran karena ia tidak mengetahui nama sosok lelaki itu.

"Ya mana gue tau lah. Banyak anak cowok yang suka nongkrong disana elah kak"

"Kok kesel ya? Dah ah gue mau tidur aja. Ngantuk bener"
Aiyana akhirnya tidur dengan nyenyak, sedangkan Syahira masih sibuk bermain dengan gadget nya.

Waktu menunjukkan pukul 11 malam. Syahira masih sibuk dengan gadget nya, entah apa yang ia mainkan. Wajahnya begitu serius.

You have slain an enemy
Double kill
Tripple kill
You have been slain...

"Anjir bang**t nafsu bener gue! Mati kan! Aaaa oge... Astaga gue lupa. Maafin Ira kak Ayak yaa. Bobok aja jangan sampe kedengeran suara Ira yang nyaring ini hehehe"
   Ira lupa kalau ada Aiyana dikamarnya. Aiyana tidur di kamar Ira karena kamar tamu tidak memiliki AC

    Sebelum Syahira beranjak tidur, ia tidak sengaja melihat lengan kiri Aiyana.
Syahira langsung menangis dalam diam saat melihatnya dan langsung keluar kamar. Ia segera ke kamar Mamanya dan membangunkannya.

"Maa.. Pa.. "
Suara isakan tangis semakin menjadi-jadi

"Ira? Kamu kenapa nangis? Kenapa belum tidur?"
Tanya Dewi yang sangat khawatir

"Kak Ayak maa.. Hikss"
Ira sesenggukan karena ia bisa merasakan apa yang dirasakan Aiyana.

"Dia..."

HAYOLOH. AIYANA KENAPA YA?
NEXT GAK NIH? 😋
JANGAN LUPA VOTE + COMMENT NYA BIAR AKU JADI SEMANGAT!!!
[MAAF KALAU ADA YANH TYPO]

-Taya 💕

-ESMERALDA-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang