20.

16 1 0
                                    

Pukul 23.00 Wib.Syifa belum bangun dari tidurnya yang lelap.Sementara gue sama woojin duduk di sofa dengan kepala yang hampit jatuh karna mengantuk

Dering hp Woojin membuat gue terkejut

"halo?"
"nee"

Sepertinya Woojin mendapatkan panggilan dari seseorang yang amat penting

"Din gue mau pergi,ga papa lo sendiri?"

"iya ga pp kok"

setelah Woojin pergi,gue keluar dari ruangan untuk melihat lihat agar tidak mengantuk.

Syifa Prov

"Eeii,gue dimana?"
"Din...Dinii"

Seseorang masuk dengan kepala yang tertutup dan baju hitam,gue menahan ketakutan.Diluar ruangan juga terlihat Sepi,Dini? kemana lo gue butuuh lo

Seseorang itu menyuruh gue diam,mengambil bantal yang terletak di sofa

perlahan dia mendekati gue,rasanya gue ingin teriak cuman apa daya seluruh badan gue terasa panas

"Lo siapa?",begtu bodohnya gue masih sempat bertanya

Tidak menjawab sepatakata,orang tersebut meletakkan bantal di atas kepala,nafas gue tidak teratur.hanya Teriakan kecil yang terdengar

menekan sesuatu yang selalu gue bawa.

Dini Prov

sesuatu yang berbunyi gue berlari untuk keruangan Syifa

saat masuk keadaan Syifa tertutup oleh bantal.gue mengambil bantal itu mulut Syifa yang ternganga membuat gue ingin tertawa,tapi bukan saatnya

"Siapa sih yang masuk!?"

Menekan bel.

Dokter dan Perawat masuk dengan cepat.

Gue marah dengan topik keamanan di rumah sakit ini.Dokter bilang kalo Syifa tidak apa-apa,dia bukan tidur tapi udah mau kaya is dead¿

Aaaa gaboleh gitu din,shabat jahanam banget lu!.Gue duduk dekat kasur syifa

"repot amet lu"
"diomongin susah amat"

Gue menarik selimut ke arah syifa."Ini nih kalo ga dengerin omongan gue!"

Pengen banget gue tabok

gue mendapatkan panggilan dari seseorang,tidak ada namanya

"Hallo?"

dengan suara yang berat."Kamu temen Dini?"

"Aah iya.Ada apa ya?"

Seseorang itu tertawa."Hati hati dengan saya,saya tidak segan segan menyingkirkan kalian,dimana pun kalian."

"mm Maksudnya?"

"Bicara kepada orang tua anda,agar saham yang di Amerika diberi ke kami"

"Kami? bapa siapa ya?"

panggilan diputuskan oleh seseorng itu.Gue save nomornya dan nanti bakalan gue ceritaan ke orang tua gue

syifa yang telah membuka matanya perlahan "Syif?"

"Hm?" dengan mata yang tidak kuat membuka

"tadi ada orang yang nelpon gue,katanya--"

"Knapa? ko ga dilanjutin?"

"ngga jadi"

"lu makan dulu" gue mengambil semangkung yang berisi bubur

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 08, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

From Friends to husband and wife -Kang Daniel,Ong Seongwoo,Park Woojin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang