4

29 7 3
                                    

Gue melihat Daniel dengan sinis,dan Daniel membalasnya dengan sinis juga.

"Lo ada apaansi syif sama Daniel,sampe gitu amat" tannya Dini ke gue dengan kebingungan
"Nggak ada apa apa,yaudah yuk pulang,nggak ada guna juga pencerahan gue hari ini"

Gue sama Dini langsung pulang ke Apartement,dan di jalan Dini masih sempat menanyakan apa yang terjadi tadi,gue malas menanggapinya lebih bagus diam aja.
.
.
.
.
.
Gue sama Dini udah sampe di Apartement,Dini udah masuk ke Apartement dia sendiri,sedangkan gue ke tempat Miu,dan gue lihat dia baik baik aja,gue langsung menutup pintunya,sebenarnya gue tau kata sandi tempat Miu jadi bisa buka pintunya.

Gue masuk ke Apartement gue sendiri,gue langsung menghentakkan badan gue di kasur,gue capek banget,gimana nggak capek? dari tadi gue berantem sama anak songong.

"Niel,lo ngapa sih sama syifa tadi?kok sebel banget?" Ong menanyakan kepada Daniel yang sambil menyetir,
"si anak anjing jalang itu!"gumam Daniel dengan kesal.

"Gue tadi seneng banget tau nggak si,gue makan bareng Dini,ternyata Dini baik banget orangnya cuman ya orangnya rada rada ke temen-temennya juga" kata Ong sambil melihat Daniel.

"Udah cepet bawa mobilnya gue capek!"
.
.
.
.
.
Gue keluar dari tempat gue untuk pergi ke tempatnya Dini."Diiiiin"kata gue sambil membunyikan bel,"Iyaa? lo nggak liat udah jam Segini!" Dini hanya berbicara lewat pintu.

"Temenin gue beli makanan yook" saat gue bicara,Dini membuka pintunya "Yaudah ayo,kasihan gue lihat lo,muka lo pucat banget" ujar Dini yang mencemaskan gue.

"Gue nggak apa apa kok"
"Lo nggak apa apa?,lo liat bibir lo kering + pucat gtu lo bilang nggak apa Apa!,Biar gue yang nyetir"

Gue sama Dini turun dengan Lift dan saat lift terbuka gue lihat Daniel dan Ong di depan lift,untungnya gue sama Dini mau keluar,gue yang ngeliat itu jadi nggak ada rasa makan lagi,karna lihat mukanya Kudanil.

Gue sama dini belum keluar dan malah naik lagi,sekrang di lift ada Daniel dan Ong,gue nggak bisa ngomong lagi karna buat ngomong aja gue nggak kuat.

"Lo mau kemana Ong?"tannya Dini kepada Ong,"Gue mau ke tempat tinggal gue,lo ngapain disini?" Ong menanyakan balik kepada Dini."Gue,syifa,Miu tinggal di sini juga,karena lumayan harga nya murah,karna tempat ini dikelola sama Papi nya syifa" omong Dini ke Ong.

Gue diam aja,karna bukan urusan gue,pintu lift pun terbuka di lantai pas nya area apartement gue sama temen-temen gue.Gue langsung keluar,dan "......" ternyata Ong dan Daniel juga keluar.

"eh Seongwoo loh punya stok mie nggak?,kalo ado gue minta dong!" tannya Dini ke Ong.
"sayangnya gue nggak ada maaf ya Din,biasanya Daniel bannyak kalo tentang Mie"
lanjut Daniel"Lo mau?ke tempat gue aja sekarang"

"Syif cepat,ikut sana ke tempat Daniel,besok lo nggak bisa kuliyah kalo muka lo pucet gini" titah Dini yang merasa cemas ke gue,"Gue nggak apa din,selera gue hilang",saat gue jalan menuju tempat gue,gue pusing banget,dan gue jatoh,badan gue terbanting di lantai.

"Siif,lo nggak apa!sif!!,mangkanya dengerin gue,kalo lo harus makan,ya makan! jangan telat makan!" Ujar Dini yang marah saat gue jatuh di lantai.

Daniel dan Ong yang baru mau membuka pintu mereka melihat Dini yang sedang menelpon seorang Body guard yang berada di tempat persembunyian.

"Ray cepat kesini!Syifa pingsan!" Ujar Dink kepada mereka.
"Din..lo nggak apa?" Ong yang melihat Dini cemas sambil memegang kepala gue.

"loh Anjing ini kenapa?" kata Daniel yang menunjukin gue.
"Bangsat lo!temen gue lagi pingsan,malah lo bilang Anjing!" kata Dini sambil menahan emosinya.

"Ray sini,cepat! ini syifa nya!",gue langsung diangkat sama Body guard gue,Dini mengikuti Ray,dan langsung mobil.

"Duh gue merasa bersalah,cepet ikut dia juga,Palli,Palli"  mungkin Daniel merasa bersalah ngatain gue Anjing.Jadi mereka cepet menyusul.

"Ray cepat bawa mobilnya!" kata Dini sambil memukul Ray.Oh iya Ray ini emang disuruh Papi gue untuk jagain gue,Dini,dan Miu bila ada apa apa..
.
.
.
.
.
Ray dan Dini udah sampe di Rumah Sakit terdekat begitu pula Daniel dan Ong juga,sebenarnya gue sadar,cuman gue nggak sanggup buka mata sama berdiri.Gue diangkat Ray dan langsung dibawa masuk ke Ruangan.

Dini sedang menundukkan kepala dan di sebelahnya Ong,sedangkan Daniel berdiri di depan pintu.

"udah Din nggak usah nangis mulu!,ada gue disini" ujar Ong sambil mengangkat muka Dini,rasanya mau pingsan juga karena ong megang kedua pipi Dini sekarang.

"Ehm" Ujar Daniel yang melihat Dini sama Ong,dengan cepat Ong melepaskan pegangannya

Dokter pun keluar,"Disini ada keluarga dari Syifa?",Dini langsung menjawab dialah keluarga syifa,
"Gimana dok keadaan syifa?" Dini bertanya sambil mengepal tangannya
"Keadaan pasien baik baik saja,namun dia harus di rawat sebentar disini,dan jangan lupa bahwa pasien harus makan tepat waktu,saya permisi" Ujar Dokter.

Daniel yang mendengarkan itu langsung merasa bersalah,karena dia syifa tidak makan tadi.
.
.
.
.
"Ray lo udah boleh pulang,oh iya lo tetep disana,soalny ada Miu" Lontar Dini ke Ray,Ray pun langsung keluar.
Dini,Ong,dan Daniel langsung masuk ke ruangan gue,gue langsung buka mata gue,karna gue tau yang duduk di sebelah gue sekrang Dini.

"Mangkanya lo kalo mau makan langsung makan!" Dini langsung marah ke gue dan itu membuat gue tertawa sambil menjawab "Yaudah,sekarang gue baik baik aja" gue lihat ada Daniel dan Ong "Mereka kenapa dateng Din?" tannya gue ke Dini

"Oh mereka,mereka tadi bantuin kita"
"Ohh...Makasi ya" omong gue ke mereka
"Din gue sama Daniel pulang dulu ya,nanti kalo ada apa apa hubungi gue aja" kata Ong

"Syif maafin gue ya,gue udah bikin lo nggak makan tadi"
"Gue nggak mau maafin lo! karna lo gue sakit!,enak aja lo minta maaf --"

Belum selesai gue ngomong,Dokter masuk ke ruangan dan bilang kalo gue boleh pulang,gue nggak bisa berdiri karna perut gue ngilu banget,gue langsung di topang Dini.

"Din lo bisa sendiri?" tannya Ong yang langsung bantu menopang gue, Daniel lihat kalo Ong nopang gue,Daniel langsung membilang "Seongwoo lo ambil mobil aja,dan bawa kesini,biar gue yang nopang Syifa" lontar Daniel membuat gue terkejut.

👇 Vote :)




From Friends to husband and wife -Kang Daniel,Ong Seongwoo,Park Woojin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang