karenanya, pikiranku babak belur.
OKT 2019 ㅡmereka amat terobsesi dengan pelajaran, pelajaran kosong. tidak ada guru, tidak ada kegiatan memelototi buku. tidak ada tugas, tidak ada tugas, tidak ada tugas. kebanyakan mereka menjadi merasa dirinya bebas, nyaris merusak suasana kelas. gelagak guyon kedengaran menggelitiki telinga, terdengar sampai ruang konseling bk. kawan-kawan kelasnya berkerumun, menggelandang di pojokan.
setiap waktu salah satu temannya memanggil assel supaya bergabung seperti biasa. dipanggilnya berulang kali, tidak sekalipun ia menanggapi. bayangan di pikirannya sedang membabi buta.
dimulai sejak bel masuk pertama sampai bel masuk ketiga, yang dilakukan hanya membeku di bangku, memangku dagu. sedang pandangannya terkunci menghadap jendela seraya memain-mainkan pulpen baru. bayangannya terjaga, terjaga mengingat laki-laki toko buku senin sore lalu.
"permisi. boleh pinjam bukunya?"
dia, laki-laki yang tidak menunjukkan senyumnya sama sekali, bahkan dilihat dari sudut manapun semua orang tetap akan memandangnya begitu. ekor matanya yang tajam, wajahnya masam, bibirnya terlihat seperti seseorang yang gemar membungkam. terkecuali bagi assel yang menatapnya terlalu dalam, pada pandangannya terlihat bahwa laki-laki itu sedang memamerkan lengkungan sabitnya yang paling cerah manabila dihadapkan pada dirinya.
dirinya, alias assel alias si miskin nyali alias pengagum berat alias si gadis goblok.
ia yang muncul dari belakang assel secara tiba-tiba, berdiri tegak bersama semerbak aroma dan warna-warna, menunjuk buku yang baru saja diambilnya, tapi assel hanya berbalik badan dan menganga.
ganteng banget, anjir.
"ya, boleh." baru berapa detik bertemu sudah salah tingkah. langsung saja dibayangkan laki-laki itu sebagaimana rupa parasnya sampai assel bergidik ngeri seperti didatangi karakter dongeng mustahil yang nyata.
padahal ya tidak, lihat orang ganteng ia memang suka sakit mata.
segera assel menundukkan kepala selepas menatapnya dengan berbinar-binar terlalu lama, malu sekali. mendalami perannya sebagai gadis desa yang sedang berhadapan dengan putera raja kebanggaan bangsa. ia mengoceh kecil, keheranan. kak jehan kenapa tidak bilang-bilang kalau punya pelanggan baru?
kakinya yang gemetar tidak begitu jenjang seperti biasanya karena terlalu terpesona. wajahnya memerah, sangat matang. gadis dongo sepertinya kalau dibiarkan meleyot sekali saja, bakal dilakukannya segala cara. ia bawa kabur hati itu berkeliling dunia sambil melayang-layang dan berbunga-bunga.
KAMU SEDANG MEMBACA
october
General Fiction. . .˚ ft. 최수빈 dari kedua belas bulan di kalender dia hanya muncul di bulan oktober ©JUSTOURPLACE - 2O24