"Pertemuanku denganmu bukanlah sebuah kebetulan. Mungkin itu skenario Tuhan yang telah ia rencanakan"
Aku berjalan menelusuri jalanan berlubang yang sedikit ditutupi dedaunan kering di sisi kanan dan kirinya. Langkahku tegap dengan senyum manis yang menghiasi wajahku. Yap! Tepat sekali, ini adalah hari pertamaku masuk sekolah. Pastinya harus ada senyum lebar untuk menyambut teman-teman baru, bukan?
Aku sebenarnya tak begitu mengingat jelas bagaimana awal pertemuanku dengannya, namun yang kutahu sejauh ini–dialah orang pertama yang menyambut kedatanganku dengan canda nya yang selalu membuat ku tersenyum. Dia memperkenalkan diri dengan leluconya yang membuat semua tertawa.
Dia orang pertama yang menanyakan siapa namaku. Dia orang yang mengajakku berbicara saat yang lain sibuk dengan urusannya masing-masing.
Aku menyukainya.
Sejak saat itu,
Jantungku selalu berdebar saat mendengar suaranya, aku salah tingkah ketika mendengar suara langkah kakinya mulai mendekat. Darahku rasanya berhenti mengalir saat ia berbicara padaku, aku gugup. Sejauh itu perasaan yang kurasa."Mungkinkah ini yang namanya cinta pertama?"
sempat pernah mencintai, tapi rasanya belum pernah sehebat ini.
Aku selalu berharap dia juga merasakan hal yang sama, aku selalu berharap dialah cinta pertama dan terakhirku. Aku selalu berdoa agar kelak Tuhan mempersatukan aku dengan seseorang yang tepat dan kuharap dialah orangnya.
❤
KAMU SEDANG MEMBACA
BERHARAP (jika nanti kau kembali) #wattys2018
РазноеBerharap pada sesuatu yang perlahan akan meninggalkanmu, itu lebih sakit dari sakitnya di kecewakan. Berharap pada seseorang yang tak pernah mengharapkanmu, itu lebih sakit dari sakitnya patah hati. Hatiku tidak kecewa meski telah dipatahkan kesekia...