"Katanya, seseorang sudah benar-benar merasakan cinta ketika mereka sudah merasakan patah hati"
Waktu terus berputar, hari demi hari telah kulalui dengan canda dan tawa yang terlukis bersama sahabat. Kini, aku mulai bisa berbaur walau sebenarnya masih ada yang tak akur. Setidaknya aku bahagia walau masih ada asa.
Tak ada yang lebih kusuka dibandingkan menulis tentang dirimu, semua tentangmu dalam catatan kosong yang nantinya akan kubuat penuh oleh namamu.
Terlalu dalam aku terjebak dalam skenario bodohmu. Aku yang mencintaimu dengan amat sangat. Sedangkan kau? Aku tak pernah tahu tentang perasaanmu. Aku tak pernah tahu untuk siapa separuh nafasmu nantinya.
Disaat aku sedang cinta-cintanya, kau menghancurkan segenap jiwaku. Tak bisakah kau melihat ketulusan dari dalam lubuk hatiku? Ku mohon peka terhadap perasaanku!
Disaat itu juga, lagi-lagi kau menghancurkan perasaanku. Kau yang membuatku terbang setinggi-tingginya ke langit ke tujuh, kemudian kau hempaskan begitu saja ke dasar bumi yang paling terjal.
Aku kecewa, aku merasakan sakit! Dia yang kukasihi ternyata telah memiliki seorang kekasih.
Iya,iya! Aku tahu aku bukan siapa-siapa! Aku hanyalah angin lalu yang kebetulan lewat dalam hidupnya. Aku yang salah karena aku terlalu banyak berharap.
Aku ditinggalkan olehmu menangis, sedangkan kau bahagia bersama dia yang menjadi pilihanmu, yang menurutmu baik.
Hingga aku terdiam dan sadar, menangis pun takkan mengubah apa-apa yang telah terjadi. Toh, semua yang pergi akan tetap pergi, takkan kembali. Dan semua yang tinggal, tanpa diminta pun akan tetap tinggal.
Aku pernah menjadi yang paling bahagia karena memilikimu, dan akupun pernah menjadi yang paling terluka karena ditinggal pergi olehmu.
KAMU SEDANG MEMBACA
BERHARAP (jika nanti kau kembali) #wattys2018
РазноеBerharap pada sesuatu yang perlahan akan meninggalkanmu, itu lebih sakit dari sakitnya di kecewakan. Berharap pada seseorang yang tak pernah mengharapkanmu, itu lebih sakit dari sakitnya patah hati. Hatiku tidak kecewa meski telah dipatahkan kesekia...