Heyheyy!
Udah 3 chapter hari ini :v
tau ga kenapa??mau cepet-cepet ending wkwk :v
happy reading!💜
"Hm, gue terima aja deh. Daripada entar dia diembat orang. Kan malah gue yang nyesek." gumam Nara.
Ah, telinga Yoongi belum berfungsi. Ia sedang menelepon dikamarnya.
Nara menuju ke kamar Yoongi, dan memasuki kamar tersebut.
"Iya, sayang. Kau tahu, aku sedang sibuk. Kau sekolah dahulu, lalu menyusul ku untuk mencetak undangan bersama. Kau mengerti?" tanya Yoongi kepada seseorang di seberang telepon.
----
'Cih, sayang katanya? Lah, dia nembak gue, kok dia manggil seseorang sayang?!! Pake kata undangan pula. Sebenernya mau dia apa sih?! Ngepost foto gue di ig, lah taunya. Ah au ah gelap!- batin Nara merutuki Yoongi.
Yoongi?
Dia hanya senyam senyum membayangkan ketika Nara menerima jawabannya.
Rencananya, ia akan memperkenalkan Nara kepada kedua orang tuanya.
Ah ah, tidak.
Bukan memperkenalkan.
Dia ingin menunjukkan kepada almarhum dan almarhumah ayah dan ibunya, bahwa Nara telah menjadi miliknya.
Yang ditelepon tadi?
Akan awthor rahasiakan sampe chapter 'terbongkar' HEHE
Nara benar-benar menyesal telah memikirkan bahwa,-
Yoongi mencintainya.
Ia menyesal.
Seharusnya ia tidak mengharapkan lebih dari itu.
Disaat badmood seperti ini, Nara memilih keluar untuk mencari angin segar.
Yah, siang hari sudah lewat.
Jam hampir menunjukkan pukul 4 sore.
Maka dari itu, Nara ingin membeli makanan.
Alasan saja ia malas bertemu Yoongi.
-----------
Sedangkan Yoongi kebingungan mencari Nara. "Lah, Naranya mana?" gumam Yoongi.
Yoongi memutuskan untuk menelpon Nara. Namun nihil, tidak terjawab sama sekali. Ia tidak tahu bahwa Nara sangat kecewa pada Yoongi.
Ia tidak tahu bahwa Nara sudah dalam bad di moodnya.
Kalian tahu, apa yang dilakukan Nara?
Ia bermain timezone sampai malam.
Ia bertemu dengan Bobby, temannya disekolah.
"Eh, Bob?" tanya Nara. "Wehh, Nara?" tanya Bobby.
"Ngapain lu kesini?" tanya Bobby. "Emang ini punya kakek lu?" tanya Nara.
"Hahaha, kagak lah. Tumben doang. Lo kalo ke mall cuma ke tempet kstuff yang dihampiri, timezone mah langka" ucap Bobby.
"Haha, mungkin menenangkan diri?" tanya Nara lirih. Namun Bobby tidak mendengar hal itu.
"Narr, main yang itu kuy!!" teriak Bobby sambil menarik tangan Nara. Nara hanya menuruti Bobby dan ia bermain sampai lupa waktu.
--------
"Dimana Nara?" tanya Jin.
"Ga tau. Sumpah, gue keluar kamar dia langsung ga ada. Apa gara-gara gue nembak dia?" tanya Yoongi.
"What?! Lu nembak Nara?!" tanya Jin.
"Yaps. Sebenernya di post ig gue,itu belum jadian. Baru nembak. Mungkin dia marah?" tanya Yoongi.
"Hei, ga mungkin Nara seperti itu,bung. Masa ia marah hanya gara-gara hal sepele?" tanya Jin.
"Yah, gue ngerasa bersalah aja. Coba lu telepon kali aja diangkat. Yang gue udah 50× call, selalu misscall terus" ucap Yoongi.
"Okeoke, gue telepon dulu" ucap Jin sambil mengeluarkan ponselnya.
------
"Halo?" tanya Nara meninggalkan keramaian. "NARA! LU KEMANA BEGE! GUE SAMA YOONGI KHAWATIRIN LU!" marah Jin di telepon.
Yoongi, masih khawatirin gue?- batin Nara.
"Gue main. Gue badmood dirumah. Ada Bobby kok. Tadi ketemu"ucap Nara ketus.
"Lho, kok nada suara lu ketus?" tanya Jin.
"Bawel ah lu. Gue mau main lagi. Bye" ucap Nara sambil memutuskan sambungan telepon.
TBC🌌
HELOO! udah 3 chapter kan?? Hehe.
sumpah, chapter kali ini buat tangan awthor kesemutan.
sumpah😊
semoga ending nya happy yah💜💜
![](https://img.wattpad.com/cover/152247594-288-k318598.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dingin tapi Sayang; MYG
Fanfiction"Gue temenin lu nonton boleh? Sekali-kali gue pengen nonton. Drakor kan?"-Yoongi. "Haha, tumben kakak ngajak nobar?"-Nara. Berawal dari kepindahan Yoongi ke rumah Jin, lalu bertemu dengan Nara, adik Jin. 'Yoongi dingin tapi gue sayang'-Nara 'Cerewet...