Balik lagi kan. Semangat buat ngetik ya, wkwk.
Hoseok sama Eunha sama-sama diam. Mereka tak berani memulai percakapan. Canggung deh kayanya.
"Ehm, Eunha, kita ke tempet lain dulu ya sebelum ngumpul sama Nara dan anak Bangtan?"
"Iya deh, kak. Gue ngikut kakak aja."
Diem lagi. Bisu baru tahu. g.
Mereka sampai ke tempat yang Hoseok pilih.
Yaps, kedai kue :)
Eitss, bukan hanya kue. Tetapi beraneka ragam makanan manis, bahkan es krim ada. Decor ruangnya berwarna ungu pastel ditambah dengan sticker-sticker bunga, sungguh indah jika hanya sebatas kedai.
"Eunha, lu pilih meja, gue yang mesen ya."
"Ya, kak."Hoseok menuju meja kasir untuk memilih menu dan membayar, sedangkan Eunha sibuk memilih meja. Ia memilih tempat duduk yang persis di samping kaca.
Setelah Hoseok selesai membayar, ia celingak-celinguk melihat Eunha berada dimana.
Dengan cekatan, Eunha melambai pada Hoseok.
Eunha manis juga ya kalo senyum. Apa iya tega gw nyia-nyiain cewe semanis Eunha? batin Hoseok.
Hoseok pun memilih duduk didepan Eunha.
Suasana sangat canggung, canggung sekali.
Seketika atsmofer yang berada disekitar mereka panas.
"Em, Eunha, gue boleh nanya sesuatu?"
"Ya?""Apa bener lo suka gue?"
DEG. Eunha sekakmat mendengar pertanyaan Hoseok.
Mama laknat. gerutu Eunha dalam hati.
"Err, gimana ya kak. Kalo gue jawab jujur, kakak ga marah kan?"
"Iya, apapun jawaban lu."
"Apapun."
"Ya.""Iya, gue suka sama lo."
DEG! Giliran Hoseok membisu mendengar jawaban Eunha.
"Y-yakin?"
"Iya kak. Maaf ya udah suka kakak dalam diam, gue ga mau kakak ngejauh. Gue deketin kakak susah-susah, sampe deket, masa ngejauh? Gue capek kalo berjuang lagi."Hoseok merasa bersalah mendengar penuturan Eunha. Bagaimanapun juga, Eunha-lah yang membuat mereka dekat.
Hoseok punya masalah, ia curhat ke Eunha.
Hoseok bingung, bertanya kepada Eunha.
Hoseok lapar, ia mengajak Eunga keluar.
"Jadi..."
"Apa kak?"
"Jadi mulai kapan lu suka sama gue?""Sejak lu ngasih bunga ditaman. Masih kecil. Gue inget bentuk mata lu, bibir lu, alis lu. Gue yakin itu adalah kakak."
"Lu tahu? Kan bisa aja berubah."
"Apa kakak ingat taman yang berada dideket sungai itu?"Eunha menunjukkan taman yang berada disebelah sungai yang tak jauh dari kedai tersebut.
"Ingat. Gue dulu lomba disitu."
"Abis kakak lomba, kakak ngasih bunga ke gue. Katanya tunggu aku jadi orang dewasa ya, kata mama papa kita bakalan sama-sama kalo udah dewasa. Gue ngerti anak kecil ga bakal ngerti maksud itu apa, tapi kata-kata itu selalu teringat di otak gue.Gue selalu ngikutin kakak kemana aja, bahkan gue nargetin buat masuk kampus yang sama dengan kakak.
See? Terdengar obsesi, bukan? Tapi kalo obsesi, apa pernah gue ganggu privasi kakak? Engga kan?"
Hoseok termangu mendengar Eunha menjelaskan tentang perasaannya.
PEKA DIKIT NAPA TOH HOSEOK.
Hoseok mulai bimbang. Dia ingin membuka hatinya untuk Eunha, namun disatu sisi ia belum siap menjalin hubungan percintaan dengan seseorang.
Jujur, ini pertama kalinya buat Hoseok ketika orang yang menyukai dia menjelaskan secara gamblang tanpa ada kesalahan kata.
"Kak, ga usah dipikirin omongan gue. Kakak fokus kuliah, ngeraih sarjana, banggain ortu, abis itu cari orang yang cocok buat kakak. Biarin gue sendiri perasaan ini, kalo kakak risih. Cukup kakak deket sama gue aja gue seneng kok."
TBC.👀
Ga ada di revisi kok, kalo ada typo maaf ya. thankyou udah baca, hehe.
-💜
![](https://img.wattpad.com/cover/152247594-288-k318598.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dingin tapi Sayang; MYG
Fiksi Penggemar"Gue temenin lu nonton boleh? Sekali-kali gue pengen nonton. Drakor kan?"-Yoongi. "Haha, tumben kakak ngajak nobar?"-Nara. Berawal dari kepindahan Yoongi ke rumah Jin, lalu bertemu dengan Nara, adik Jin. 'Yoongi dingin tapi gue sayang'-Nara 'Cerewet...