"Bisakah kau tenang, Hinata Hyuuga? Susah sekali membenahi gaun ini karena kaubergerak terus!"
Ruang pengantin wanita dipenuhi keributan. Sang mempelai wanita tengah mencoba memakai gaunnya.
Dress berwarna putih itu didesain sederhana, namun elegan. Dengan kerutan di lengan pendeknya, serta kerah yang di desain di atas dada, tentu sangat cantik.
Hinata Hyuuga, sang pengantin wanita menatap bayangan dirinya di cermin. Rambut indigonya digelung ke atas, dibentuk menjadi sanggul.
Kain yang disebut kerudung menutupi rambutnya. Wajahnya yang sudah cantik dirias sedemikian rupa sehingga semakin menampilkan pesonanya.
Kedua tangannya yang dibalut sarung tangan memegang sebuah buket bunga .Hari ini, ia akan resmi menjadi istri seseorang. Tepatnya, istri dari Naruto Namikaze.
"Hah,tak kusangka setelah menjadi ibu kau akan bisa tenang. Ternyata tidak."
Perkataan itu datang dari seorang wanita berambut merah. Kyuubi Uchiha tengah mengamati Tsunade yang sedang membenahi gaun yang berkerut-kerut yang melapisi kulit Hinata.
"I-ini hal berbeda, kyuu-nee. A-aku gugup, tahu! Aku tak menyangka naruto-kun akan mengadakannya dalam waktu secepat ini!"
Tanpa menunda waktu, Direktur Namikaze yang sudah melamarnya itu mempersiapkan segalanya dengan cepat.
"Kan boluto juga pingin Kaa-chan cama Tou-chan cepet nikah. Nggak papa dong."
Giliran seorang anak kecil berambut kuning berkomentar. Boruto mengenakan jas hitam kecil.
"Iya, anakmu saja menginginkannya. Tenang, jangan gugup, hinata. Akhirnya, kau bisa bersama dengan naru, 'kan?" tanya kyuubi. Hinata hanya tersenyum kecil.
"Ya."
Wanita itu sudah mencintai naruto sedari dulu. Kini, ia akan bersatu dengan pria yang ia cintai dalam ikatan pernikahan. Wajahnya nampak berseri-seri. Ini saat yang bahagia dalam hidupnya.
Kini, di depan altar, berdirilah kedua sosok yang akan mengucapkan janji suci. Di depan seorang pastur yang menjadi tangan Tuhan sebagai pemersatu. Banyak orang menjadi saksi atas pernikahan mereka.
"Naruto Namikaze, bersediakah kau menerima Hinata Hyuuga sebagai istrimu dalam keadaan sehat maupun sakit, dalam suka maupun duka, sampai kematian memisahkan kalian berdua?"
Naruto menarik nafas dalam-dalam. Dengan nada yang tegas, ia menjawab, "Ya, saya bersedia."
Sang pastur mengalihkan pandangannya pada Hinata.
"Hinata Hyuuga, bersediakan kau menerima naruto Namikaze sebagai suamimu, dalam keadaan sehat maupun sakit, dalam suka maupun duka, sampai kematian memisahkan kalian berdua?"
"Ya, saya bersedia."
Dengan kebahagiaan yang melandanya, Hinata menjawab denganpenuh keyakinan.Inilah yang ia inginkan.
"Dengan ini, kalian resmi menjadi suami istri. Silahkan bertukar cincin."
Dua buah cincin bertahtakan berlian dihadapkan pada mereka. Naruto mengambil cincin yang lebih kecil, dan menyematkannyadi jari mungil wanita yang sudah sah menjadiistrinya.
Hinata tersenyum melihat cincin yang tersemat pada jarinya. Ia mengambil cincin yang satunya, dan dengan lembut menyematkannya pada jari naruto.
Cincin menjadi lambang pengikat mereka sebagai suami istri yang sah.
"Sekarang, mempelai pria dipersilahkan mencium mempelai wanita."
Kedua safir naruto menatap bahagia pada hinata. Ia menggenggam kedua tangan hinata dengan erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please , Come back to me Hinata (END)
RomantizmNaruto dan sakura awalnya adalah sepasang kekasih, tetapi itu berubah setelah naruto melihat adegan kekasihnya sedang bercinta dengan sahabat baik nya sasuke . Dan itu juga awal dia kehilangan sahabat kecilnya hinata sekaligus perempuan yang mencint...