"Zidan?" Semua perhatian siswa di kelas mengarah pada seseorang yang tengah berdiri di depan pintu kelas mereka. Satu hal lagi dengan wajah yang sulit diartikan.
"Dea?" Zidan menyodorkan gagang sapu yang digengamnya ke arah Mira- paksa dan menghampiri seseorang yang di panggilnya tadi.
"I~ih"
Anjingnya dateng deh
"Akhirnya berhenti juga lu pada" Lea menyungingkan senyum jahilnya kearah Mira, namun dibalas tatapan kesal olehnya.
Ia menatap tajam ke arah Zidan dan Dea yang berdiri di dekat pintu. Mira menghentakan kakinya berjalan ke arah belakang pintu searaya mengembalikan dua sapu yang sebelumnya tersimpan disana.
Mira meredakan emosinya dengan menghela napas dan berjalan normal ke arah dimana Bagas tengah memasukan sebuah buku ke dalam tas Zidan, "Ngapain lu?"
"Eh- Mira. Lu mau duduk ya?" Bagas bangkit lalu memegang kedua bahu Mira sebelum menuntun- mendorongnya untuk menduduki kursi miliknya, "Sini duduk yang manis ya"
"Sono lu argh"
"Aduh. Galak banget sih neng" Bagas segera melesat ke arah kursinya berada sebelum amarah Mira semakin memuncak.
Mira membuka tasnya dan mengeluarkan bukunya asal.
"Tadi lagi ngapain di dalem. Kamu berantem lagi ya sama Mira?" Dea membuka percakapan diantara mereka.
"Tadi?" Zidan menarik tangan Dea agar tidak menghalangi seseorang yang masuk ke dalam kelasnya, "Gak kok. Miranya aja duluan, dia pas dateng langsung marah-marah gak jelas sama aku"
"Oh gitu. Lain kali, jangan isengin Mira terus. Aku tau, pasti kamu duluan yang mulai kan?" Zidan menganggukan kepalanya dengan wajah setengah hati menyetujui kebenaran ucapan Dea, "Kasian dia kan juga cewek, sama kaya aku. Gak enak loh di isengin mulu"
"Iya iya"
"Yaudah aku balik ke kelas dulu ya" Dea menyunggingkan senyum andalannya dan meninggalkan Zidan ditempat.
***
"Udah apa. Masih marah lu?" Zidan menyenggol lengan Mira menggunakan sikunya, sedangkan Mira bungkam lalu sedikit mendirikan tubuh untuk menggeser kursinya menghindar dari Zidan dan kembali menyibukkan dirinya dengan menulis.
"Mir, nanti pulang gua anterin dah?" Tetap tak ada jawaban yang diberikan oleh Mira. Zidan memerhatikan keadaan sekitar aman sebelum menoleh ke arah Lea dan Lisa dibelakangnya, "Eh Le, Lis. Bantuin gua dong"
"Gak ahh. Salah sendiri ngisengin orang mulu" ucap Lisa seraya menulis beberapa kalimat di bukunya.
Lea menahan kekehannya dan kembali melakukan hal yang sama seperti Lisa, "Udah sana. Minta maap" Lisa menggerakan dagunya- menunjuk Mira di depannya.
"Ck, lu mah gak membantu" Zidan kembali pada posisinya semula dan mulai menuliskan beberapa kalimat yang disalin dari papan tulis.
***
"Okay. Next to see you" ucap Mam Fina seraya memasukkan alat pembelajaran ke dalam tas selempangnya.
"Thankyou, Mam" ucap semua murid saat Mam Fina meninggalkan kelas karena bel istirahat sudah dibunyikan 10 menit lalu.
"Mir, lu lagi pms ya? Lama banget masa berlakunya"
"Sok tau lu" Mira bangkit dari kursi dan menoleh ke belakang mengajak kedua sahabatnya, "ayo guys"
"Kalo diliat-liat kayaknya si Zidan frustasi banget dicuekin lo" Lea membuka percakapan diantara dua sahabatnya saat mereka sampai diluar kelas, namun pernyataannya itu mengarah pada Mira.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forelsket
FanfictionThe euphoria you experience when you are first falling love 10 remaja: 5 laki-laki, 5 perempuan & 5 cerita.