Bab.1.Betrayal

8.2K 110 0
                                    

Hati manusia siapa yang tahu?

Tak ada yang jelas.
Orang-orang tersenyum di depanmu, tetapi sesungguhnya mengutukimu.

Orang-orang tersenyum di depanmu, tetapi mengutuk dan menertawakanmu di hati mereka.

Di balik senyum manis mereka, ada racun di dalamnya. Di balik kecemasan mereka, ada kepalsuan. Mereka akan berbalik jika kamu masih naif.

Inilah apa yang terjadi pada Xi Yang.

Terlahir dari keluarga biasa saja membuatnya rendah hati. Memiliki IQ diatas rata-rata tak lantas menyombongkan diri. Ketampanannya lumayan, jika kalian bisa membandingkan wajahnya adalah tak akan membuat kalian bosan.

Dengan tampangnya yang baik dan lumayan, tak jarang ia didekati oleh wanita kebanyakan,tetapi hatinya sepenuhnya sudah mantap pada pilihannya. Hatinya adalah milik Chu Yana. Wanita yang telah menjadi kekasihnya sejak masa Sekolah Menengah Atas hingga di Perguruan Tinggi sekarang.

Hubungan mereka adalah berdasarkan cinta, setidaknya itu yang dipercaya Xi Yang. Jadi, mereka hanya mengisi waktu senggang kencan mereka dengan makan , menonton bioskop dan berciuman tanpa menjurus hubungan seksual.

Itu mungkin dari kemantapan Yana untuk tidak berhubungan badan sebelum menikah. Jadi, Xi Yang menghargai keputusan Chu Yana. Bagi Xi Yang, itu adalah pembuktian cintanya.

Selain Chu Yana, Xi Yang memiliki sahabat dekat yang dikenalnya sejak semester pertama, Yang Jie.

Yang Jie merupakan anak salah satu pengusaha besar di Ibukota Beijing. Dia adalah Tuan Muda, Sunjook ,.inc.
Berbeda dengan statusnya yang diatas rata-rata , Yang Jie adalah orang yang sopan dan mudah bergaul. Singkat ceritanya dua orang ini menjadi saudara sesumpah.

"Apakah kamu memiliki urusan pada liburan di musim panas ini, Sayang?" Xi Yang menggoda Chu Yana di meja kantin yang tak jauh dari depan Fakultas mereka.

Chu Yana menghela nafas. Ekspresinya berubah kecewa. Dia mengangguk. Demikian pula Xi Yang.

Rencananya dalam liburan kali ini Xi Yang akan membawa Yana menemui Keluarganya di Shincuan. Setidaknya, memperkenalkan calon menantu mereka.

Chu Yana yang dari tadi nampak memainkan smartphone merek Xiaomi miliknya perlahan menghibur Xi Yang. Jadi, dia meletakkan tangan mulus dan lembutnya itu.

Sementara di seberang meja mereka ,Yang Jie. Terlihat tidak mau menggangu keintiman dua sejoli itu.

Jadi , dia bersuara pelan menghibur Xi Yang. "Jangan bersedih, mungkin lain kali, kalian akan menemukan kesempatan lain."

Xi Yang hanya mengangguk ringan. Jika tidak liburan musim ini, mungkin diwaktu kemudian.

***
Setelah pembicaraan kencan mereka, Xi Yang mengantarkan Yana sampai ke stasiun kereta. Sedangkan, Yang Jie pamit duluan karena ada urusan.

Bagi mahasiswa semester akhir seperti Xi Yang, kehidupan mandiri agaklah memberatkan. Mulai dari biaya yang makin besar, sampai membuat kepala orangtuanya pusing. Jadi, dia berinisiatif untuk mencari pekerjaan paruh waktu sebagai pelayan Hotel.

Gajinya lumayan untuk membantu biaya kuliahnya. Hotel itu terletak tak jauh dari pusat kota Zhengzhou, provinsi Henan. Ia bekerja di sini berkat saran dari Professor Li Yuan, pembimbingnya dalam banyak penelitian masalah manajemen. Jadi, dengan senang hati ia menerimanya.

Cherry Wall Hotel adalah milik Paman Li Yuan, Li Yancheng, salah satu orang penting di Zhengzhou.

"Little Yang, bisakah kamu menemuiku di kantor sekarang?" sebuah panggilan ditelepon selulernya membuatnya segera bergegas ke ruangan Li Yancheng.

Tolong Jangan Baca ItuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang