©jola-ya
Seperti yang Renjun katakan, minggu berikutnya adalah pendaftaran melalui jalur Ujian Mandiri.
Jadi pagi-pagi sekali Renjun sudah meributi pacarnya itu lewat chat, voice call maupun video call supaya Zola segera siap-siap untuk menemaninya ke universitas. Padahal jam di dinding masih menunjukkan pukul setengah lima pagi.
Renjun terlalu bersemangat.
Injun❤
SayaaangggghhhJoll
ApaInjun❤
Cepetan mandiiiJoll
IyaInjun❤
Dandan yang cantiiikkk 😙😘Joll
IyaZola melempar ponselnya lalu turun dari kasur untuk pergi ke kamar mandi.
Incoming Call..
Haechuu👑Accept | Decline
Zola berdecak lalu menekan tombol Accept dengan malas. "apaan lagi sih, Jun!? aku mau man-"
"Jun?"
Suara yang terdengar dari speaker ponselnya membuat Zola mematung. Perlahan ia lihat baik-baik dengan teliti nama yang ada di layar ponselnya. Haechu, ini Haechan.
"A-ah engga maksud aku.. ehm anu, Chun-kan Haechu, jadi Haechun gitu, hehe."
Haechan menjawab dengan 'oh' yang bernada. "hari ini aku ngurus pendaftaran di univ kita. Temenin, ya, sayang."
"Hah?" Zola kebingungan. "emm, tapi aku-aku ada janji sama.. emm, te-temenku. Maaf yaa."
Terdengar suara penuh kekecewaan dari Haechan. "yaah. Hm, ya udah gak apa-apa. Tapi ntar malem aku main ke apartemenmu, ya. Kangen berat nih aku."
Zola mengulas sebuah senyum tipis. "iya, dateng aja."
"Janji jangan ke mana-mana dulu, ya?"
"Iyaa janji, sayang."
"Okay, see you later. Love you, Jola."
Zola berdecak namun tersenyum. "see u too and love you more, my Haechuu."
"Iiih Jolaa jangan panggil aku begitu. Aku jadi gak mau matiin telponnya nih."
"Ya udah aku aja yang matiin, hahah. Bye, Mr. Chuu," Zola menjauhkan ponsel dari telinganya lalu mengakhiri sambungan telepon tanpa menunggu Haechan menjawab lagi.
Ia meletakkan ponselnya di meja nakas seraya menghela napas berat. Notifikasi chat dari Renjun dan Haechan terlihat muncul bersamaan.
Bagaimana cara mengakhiri ini? Kalimat itu terus berputar di kepalanya.
Dua puluh menit kemudian Zola keluar dari kamar mandi dengan memakai bathrobe. Ia menunduk membenarkan handuk yang ia pakai di kepala. Saat ia mengangkat kepalanya, ia dikejutkan dengan Renjun yang berdiri di hadapannya.
"Astaga-Jun, aku kaget!"
Renjun nyengir. "kamu yang cuma pake bathrobe gitu.. keliatan sesuatu banget. Aku jadi mikir yang iya-iya, hehehehehehehe."
KAMU SEDANG MEMBACA
[ √ · pertimbangan revisi ] I'M HOME
Fanfiction[sangat disarankan untuk nggak baca book ini karena terlalu klise, dibuat tanpa research, ditulis saat aku masih 15 taun jadi harap maklum isinya kurang masuk di akal🙏🏻] only after you left did, i feel that you were engraved in my heart. © 2018. �...