»I'm Home«
Esok hari setelah malam di mana Renjun pulang dengan hati terluka, Zola terbangun dengan mata yang bengkak.
Ia menangis semalaman, tidur yang benar-benar tidur pun hanya dua-tiga jam. Kepalanya terlalu sibuk memutar percakapan terakhirnya dengan Renjun semalam. Sampai-sampai melupakan bahwa ia juga butuh untuk tidur.
Zola menyingkap selimutnya asal, kemudian berjalan menuju kamar mandi untuk mencuci muka.
Tapi belum sempat ia masuk ke dalam, terdengar suara pintu utama apartemennya diketuk dari luar.
"Koeun tolong bukain pintunya!" teriak Zola.
"Iya ini lagi jalan!"
Setelah mendengar sahutan Koeun, Zola melanjutkan langkah kakinya masuk ke kamar mandi dan keluar lagi 10 menit kemudian.
Dengan tangan yang masih mengeringkan wajah, Zola membuka pintu kamarnya untuk melihat siapa yang bertamu.
Dan ternyata itu Renjun,
sedang melamun menatap teh dalam cangkir yang mengeluarkan uap-sepertinya baru dibuat."Jun.." panggil Zola. Namun Renjun tidak merespon, ia hanya terus diam menatap kosong pada cangkir di depannya.
Zola memutuskan untuk mendekati kekasihnya yang duduk membelakanginya, kemudian memegang pundaknya."Eh, Jol. Ngagetin."
Hati Zola terasa sakit entah untuk alasan apa.
Zola mengambil posisi di samping Renjun lalu duduk. "Kok pagi-pagi ke sini?"
"Mama pengen ketemu kamu katanya."
Kali ini Zola yang diam.
Rasanya begitu sedih ketika Renjun bicara padanya tapi menatap dirinya saja tidak."Jun kamu marah sama aku?"
Renjun tertawa pelan, tangannya terulur untuk menggenggam tangan Zola yang diletakkan di atas paha. Selanjutnya Renjun mengangkat wajahnya, menatap Zola dengan jutaan perasaan cinta dan terluka yang bercampur menjadi satu.
"Zola aku kasih tau kamu ya," Renjun mengulas senyum. "Aku cinta kamu. Itu satu-satunya alasan kenapa aku mau ngambil jalan ini."
Karena Zola diam, Renjun melanjutkan.
"Apapun yang terjadi, bahkan walaupun kamu bosan atau benci sama aku sekalipun, tolong. Aku mohon. Jangan pernah buang aku, biarin aku tetep di samping kamu.""Jun-"
"Kamu masih cinta aku, kan?"
Lagi, bibir Zola terkatup rapat. Jujur, ia sendiri bingung dengan perasaannya. Dulu mungkin memang rasanya Renjun masih memenuhi hatinya, tapi sekarang sudah ada Haechan juga. Jadi bagaimana?
"Zola, please."
Zola menunduk dalam, tidak berani membalas tatapan memohon dari Renjun padanya. Matanya jatuh pada tangan Renjun yang masih setia menggenggam tangan miliknya erat.
"Azola-"
"Jun aku butuh waktu," Zola memotong cepat, masih dengan kepala yang menunduk.
Perlahan Renjun menarik tangannya, kemudian menggeser tubuhnya beberapa senti menjauhi Zola.
"Katamu tante Wen pengen ketemu aku, kan? Aku siap-siap dulu."
Zola berdiri lalu membalikkan badannya. Tapi sebelum kakinya melangkah, ia menoleh ke belakang. "tehnya diminum dulu, jarang-jarang Koeun baik sama tamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
[ √ · pertimbangan revisi ] I'M HOME
Fanfic[sangat disarankan untuk nggak baca book ini karena terlalu klise, dibuat tanpa research, ditulis saat aku masih 15 taun jadi harap maklum isinya kurang masuk di akal🙏🏻] only after you left did, i feel that you were engraved in my heart. © 2018. �...