1.8

7.3K 755 68
                                    

I'm Home
-1.8






🏠







"Hope you do the same."

Zola tertawa mendengarnya. "Kan aku yang bakal ngurung kamu. Masa aku kabur?"

Tangan Zola yang masih dalam genggaman Renjun ditariknya, kemudian memeluk gadis itu erat. Ada sekian ribu rasa lega hinggap di dada Renjun. Sedikit pun Renjun tidak pernah membayangkan bahwa dirinya akan bersama-sama dengan Zola lagi, sama sekali tidak. Pikirnya, mungkin setelah ia pergi malam itu Zola akan bahagia dengan Haechan. Ternyata tidak, gadis itu datang padanya sekarang.

"Jun." Zola berbisik lirih tepat di samping telinga kiri Renjun.

"Apa?"

"Kamu.. kata Mama, kamu nggak kuliah lagi. Kenapa?"

Renjun merenggangkan pelukannya pada Zola kemudian menangkup kedua sisi pipi milik gadisnya itu.

"Karena aku pengen kita cepet nikah."

"H-hah?"

Apa maksud kalimat itu-Menikah? Maksudnya.. mereka berdua? Zola dengan Renjun?

"Heheh, nggak. Udah mulai panas nih, mau pulang aja?"

"Pulang ke mana?"

Poni yang menutupi dahi Zola diusak oleh Renjun dengan gemas. "Ya ke rumah kak Doy lah. Masa ke Seoul?"

"Em, iya juga, ya. Hehe."

"Gemesin banget sih kamuu," seru Renjun sambil mencubiti pipi Zola yang sedikit tirus itu.

"Aku emang selalu gemes dan lucu dong." Zola nyengir.

Sebelum makin mabuk, Renjun membalikkan badan untuk menggigit jari telunjuknya. Kemudian membuka mulutnya lebar, menahan teriak.

 Kemudian membuka mulutnya lebar, menahan teriak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ih, kamu kenapa deh kayak gitu?"

Lengan atas Renjun Zola tarik agar pemuda itu kembali menghadap padanya. Ia lalu bersidekap, kesal ceritanya pada Renjun.

"Ngapain tadi?" tanya Zola dengan wajah cemberut.

"Galak banget sih cantiknya aku? Jangan galak-galak nanti tambah manis, ntar semutnya ikutan naksir kan berabe."

Rayuan itu terdengar garing, memang. Tapi Zola melting parah dibuatnya.

"Apaan sih? Udah ah, katanya ngajak pulang?"

"Oiya, jadi lupa kan. Heheh."

Renjun membawa Zola untuk meninggalkan pantai. Mereka berjalan kaki sampai ke rumah Doyoung. Dirasa melelahkan, tapi tidak bisa Zola pungkiri jika selama kurang lebih sepuluh menit perjalanan itu sangat menyenangkan.

Cheongsan adalah desa-atau mungkin lebih dari sekadar desa. Memang sih, daerah ini terlalu tertinggal jika dibanding dengan desa di pulau lain. Tapi di sini, Zola merasakan suasana lain yang belum pernah ditemuinya.

[ √ · pertimbangan revisi ] I'M HOMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang