»I'm Home«
"Sayang malmingan yuk ntar malem."Zola menghentikan gerakan tangannya yang sedari tadi membolak-balik halaman buku, kemudian menatap Haechan yang baru saja melontarkan kalimat ajakan padanya. "Mager ah."
"Dih. Ayolah, plis. Kita udah lama banget gak jalan loh."
Zola mendengus. "Terus tiap hari kaki kamu ngelangkah itu namanya apa?"
"Jola you know that's not what I mean," Haechan merengek. Sunguh, itu terdengar sangat menggelikan di telinga Zola.
"Wow, kamu pinter bahasa Inggris, ya, sekarang."
Haechan berdecak.
"Hilih gitu aja marah. Dasar ambekan," ejek Zola. "Aku gak bisa, kasian kak Renjun kalo cuma sama Koeun doang di apartemen."
"Ish ya diajak lah! Orang aku mau ajak Jaemin juga kok."
Loh?
Zola kira ini malming berdua."O-oh, tapi.. anu. Kak Renjun tuhㅡ"
"Mau, nanti aku yang bilang."
Fine if I'm dead now, it's okay. ㅡZola.
Malam, pukul tujuh kurang lima belas. Haechan sampai di apartemen Zola dengan mantel cokelat tua bertabur butir salju.
"Oh, hei."
Ini Renjun, membukakan pintu untuk Haechan yang tadi mengetuk.
"Zola udah siap, kak?"
"Belum, lagi mandi. Masuk dulu."
Haechan melangkahkan kakinya masuk ke dalam, kemudian duduk di sofa ruang tamu.
Sedangkan Renjun melanjutkan memakai kaus kakinya ㅡtadi ia baru memasang satu di kaki kanan."Kencan pas musim dingin gini enak emang?" Renjun bertanya, tanpa menatap. Sebenarnya tujuannya satu, membuat Haechan menggagalkan kencan dengan kekasih mereka.
"Enak kali, hehe. Belum pernah sih jadi kurang tau."
Renjun mengangkat kepalanya. "Zola pacar pertama?"
Tanpa alasan mendengar jawaban langsung dari Haechan, Renjun sudah bisa menebaknya melalui senyum pada bibir pemuda itu. Sama, Zola juga pertama buatku.
"Zola itu spesial. Jaga dia baik-baik. Karena walau satu kali aja kamu nyakitin dia, jangan pernah berharap bisa liat dia lagi," ujar Renjun.
"Ya, pasti."
Setelahnya hening, sampai Zola keluar dari kamar mandi dengan sudah mengenakan mantel yang sama seperti yang Renjun pakai. Cokelat muda. Barang couple pertama mereka.
"Hei. Udah siap?"
Zola mengangguk. "Sekarang?"
"Okay, yuk."
Haechan berdiri, menarik Zola yang sudah berada di dekatnya dan menautkan jemari mereka.
Separuh hati Zola teriris melihat Renjun yang tersenyum padanya ketika Haechan membawanya keluar dari apartemen.
Bahkan saat mereka bertiga hendak pergi dengan mobil Haechan, Renjun masih melempar senyum dan mengangguk pada Zola yang menggumamkan kata maaf untuknya. Jun hatimu dibuat dari apa?Zola memasang seatbelt ketika mobil melaju. Ia duduk di samping kursi kemudiㅡdi mana Haechan yang menyetir. Sesekali Zola melirik Renjun yang duduk di jok belakang dari kaca spion tengah.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ √ · pertimbangan revisi ] I'M HOME
Fiksi Penggemar[sangat disarankan untuk nggak baca book ini karena terlalu klise, dibuat tanpa research, ditulis saat aku masih 15 taun jadi harap maklum isinya kurang masuk di akal🙏🏻] only after you left did, i feel that you were engraved in my heart. © 2018. �...