Harus seperti apa?
Harus bagaimana?
Sungguh tak dimengerti
Tapi tak mengapa
Karena tanya pasti ada jawaban
Kupikir begitu...Tidaklah benar,
Saat datang waktu itu
Batin ini bertanya padamu
Jawabanmu, setetes pun begitu...
Ah, ambigu, ya benar, ambiguHarus bagaimana?
Batinku bertanya
Sedang jawabmu
Tak tahuHarus seperti apa?
Kembali batinku bertanya
Jawabmu
Tak tahuTersungkur dada ini mendengar jawabmu
Apakah hanya itu yang kau tahu?
Apakah jawaban tak tahumu itu...
Bisa, membuat hal menjadi berlalu?Benarkah hanya begitu?
Lalu, untuk apa kita bersama
Jika butiran jawaban darimu
Tidak begitu tertata?Lalu untuk apa diriku bertanya?
Saat hal itu datang, kau tetap terdiam?
Benarkah itu dirimu yang selalu berkata cinta
Ketika hal besar datang
Tingkah lakumu yang sedikit kejam,
Menahan diri untuk tetap diamCacian makimu semakin menyiksa bantinku
Wajahku tak ada senyum kebahagiaan
Kau pergi tanpa kabar, selalu begitu
Lalu, untuk apa bersama
Jika pertanyaan apa dan bagaimana,
sering kali kau abaikanBiasa, lagi lagi biasa
Berjuang menata sayap
Agar bisa terbang bersama
Tangis sudahlah senyap
Hati tak bisa ditinggal bersama
Lantas, harus bagaimana?Banjarnegara, 4 Agustus 2018

KAMU SEDANG MEMBACA
Pusi-Puisi Rindu
PoetryKumpulan puisi tentang Rindu yang tak pernah henti. Seperti air mengalir. Tak ada ujung, jika pun ada. Akan terdiam dalam balutan rindu yang lebih dalam dan besar.