Sekali aku menatap diri
Tak ada yang cacat satupun
Sempurna
Semakin dilihat, semakin kesempurnaan nampak
Mengamati serinci mungkinAda cacat tak terlihat
Goresan pedang di mana mana
Tak tampak rambut halus nan wangi
Hanya gumpalan air mendidihTak ada kulit bening, juga halus
Kulit bersisik penuh asap yang penuh
Tak ada lagi keindahan
Hanya ada pertanggungjawabanAda rindu,
rindu yang berubah menjadi ketakutan
Takut menghadap sang ilahi
Tampak jelas raut wajah basah
Mohon ampun atas dosa yang melimpahSemua tak ada guna, umur tinggal menghitung jari
Tahun berubah dentingan detik
Berubah hanya menjadi soal kemalasan
Katanya si mau hijrah
Soal maksiat paling utamaMaunya si masuk surga
Sayang, dosa semakin menggunung
Maunya hidup enak dunia akhirat
Tapi bayar zakat?
Tak pernah, apa lagi sedekah?Katanya anti pacaran
Tapi? Masih berhubungan
Lantas? Apa yang di dapat?
Ketenangan jiwa pun? Hanya bayangan
KAMU SEDANG MEMBACA
Pusi-Puisi Rindu
PoesíaKumpulan puisi tentang Rindu yang tak pernah henti. Seperti air mengalir. Tak ada ujung, jika pun ada. Akan terdiam dalam balutan rindu yang lebih dalam dan besar.