Menahan
Mata, tak lagi keluar hujan
Bibir, bukan lagi bulan sabit
Perihnya hati ditusuk duri,
Sesak udara sudah tak berarti
(Banjarnegara, 13 Desember 2017)

KAMU SEDANG MEMBACA
Pusi-Puisi Rindu
PoesíaKumpulan puisi tentang Rindu yang tak pernah henti. Seperti air mengalir. Tak ada ujung, jika pun ada. Akan terdiam dalam balutan rindu yang lebih dalam dan besar.
Menahan
Menahan
Mata, tak lagi keluar hujan
Bibir, bukan lagi bulan sabit
Perihnya hati ditusuk duri,
Sesak udara sudah tak berarti
(Banjarnegara, 13 Desember 2017)