Sudah hampir seminggu Kanaya tidak lagi membuka percakapan dengan Bryan, begitu sebaliknya. Kanaya sibuk sendiri, main dengan Octa, menghabiskan waktu dikamar seorang diri, bahkan sampai ke Mall untuk membeli keperluannyapun ia sendiri. Sedangkan Bryan, kali ini ia sibuk kencan dengan seseorang yang tak pernah ia duga sebelumnya, Wenda.
Kanaya berhenti menyeruput ice tea saat di caffe bersama Octa, kegiatan itu disebabkan karena tak sengaja ia melihat kearah pintu masuk dan terlihat sosok laki-laki yang tak asing, bersama dengan perempuan. Dalam hati Kanaya berkata "aku mencoba untuk tidak menyakitimu, tapi aku malah menyakiti diri sendiri. Lalu apa? Bahkan aku tidak mengenali diriku saat ini". Dengan cepat Kanaya memalingkan muka, dan menyeruput cepat ice tea nya sampai habis. Ia kembali sadar bahwa keberadaannya selama ini, hanya dianggap sebagai sahabat oleh Bryan tidak lebih dari itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MELEWATKANMU
Teen FictionSepengalamanku, mencintaimu tanpa rindu, tanpa ragu, tetapi candu.