9. Nyanyian

2 0 0
                                    

"Jangan sedih, jangan takut. Gue selalu ada untuk lo. Biar pun dia. Gue hadapin sekalipun."
-Abian Syahputra

••🌷••

Sejak tadi sore Abian masih berada di rumah Claudia ibunda Abizela, Benua dan Baskara sudah mengurus David yang rusuh di wilayah rumah milik Benua dan Claudia.

"Bian.. ayok ke kafe biasa.. gue mau ke sana.." rengek Abizela untuk ke kafe yang berada dekat sekolah itu.

Abian hanya menghelangka napas yang begitu berat. Rasanya ingin dirumah Abizela karna sangat nyaman untuk tidur.

"Bian.." rengek Abizela dengan puppy eys. Abian tidak bisa melihat Abizela seperti ini.

Kini Abian berdiri lalu menggandeng tangan Abizela, Abian melangkahkan kalinya ke arah Claudia yang berada di dapur bersama Bi Umi.

"Tante Dia, Abian izin ya mau ajak Zela jalan ke kafe." Izin Abian kepada Claudia.

"Iya Bian. Tante titip Zela ya. Kalo ada apa-apa telpon tante segera. Jangan kamu lawan sendiri." Ucap Claudia sambil berlagak ekting.

Abian hanya mengangguk kepalanya saja, Abian mengerti apa yang dikatakan oleh Claudia ibunda Abizela.

Abizela hanya memperlihatkan senyum manis kepada Abian yang kini sedang menyetir mobil miliknya.

Abian yang menyalahkan radio dan mendengarkan siaran yang berada di sana.

"Selamat malam gengss.. roman-roman di malam minggu bakalan ada yang romantis di hari ini. Astaga! Gua lupa." Kata siaran yang bersuara cowok.

"Haloo.. gengsss. Apa kabs, tentunya baik dong?" Ucap siaran yang bersuara cewek.

"Gua lupa karna kita belok memperkenalkan diri kita gengss, maaf, karna kita berdua sudah dehidrasi. Langsung saja kita mulai. Nama gua ciko, dan samping gua dara." Kata ciko yang sedang siaran

"Hai gengs.. kali ini gua akan membahas cinta..-" potong ciko.

"Dar, salah. Kita akan bahas friendzone.. dara, hayolah. Jangan cemberut gitu, mumpung dara sedang agak sensitif langsung saja musik dari kami. Jaz- teman bahagia."

Musik Jaz sedang di putar oleh penyiar radio, keadaan di mobil sangat canggung, yang tadinya Abizela sangat ceria karena Abian meng'iya'kan keinginannya.

"Zela, kenapa diem?"

Abizela masih memperhatikan jalanan yang berlalu lalang oleh kendaraan beroda empat dan roda dua.

"Zela!" Pekik Abian.

Abizela hanya berdehem, ini salah satu membuat Abian menjadi bingung.

"Zela, jangan diemin gue, gue ngga suka!, lo tau itu'kan? Dikit lagi sampe, gue tau lo pasti laper.." kata Abian yang memfokuskan dirinya tetap dalam menyetir.

Kini Abian mempakirkan mobilnya dekat dengan pintu masuk kafe. Abian ingin segera duduk dan makan. Apalagi keadaan Abizela sedang tidak Mood seperti ini, tambah kacau.

"Zela, yuk masuk. Cacing gue udah ribut minta makan!" Kata Abian yang ingin berlawak.

"Cacing kok dipelihara Bian? Nanti Abis pulang dari sini beli obat cacing!." Perintah Abizela.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 21, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AbianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang