Bandung,Desember 2016
Pagi itu ketika suhu udara kota bandung mulai turun , membukam siapa saja yang keluar dari rumah . Dan membungkam diri ingin terus berada dibawah naungan selimut .Seperti dibelahan dunia lain , suhu sudah mencapai di bawah 17 celcius , salju mulai berguguran dari langit . Memukau pemandangan tapi , mencekam siapa saja .
Sama seperti gadis yang sudah masuk 1 jam sebelum sekolah dimulai . Gadis berambut panjang dengan ikal dibawahnya . Dan juga wajah datarnya.
Dari tadi ia hanya membaca novel dengan earphone yang menyangkut ditelinganya .
"Rissa!! , how are you hari ini ??"
Lara , kawan sebangku rissa yang hiperaktif bagaikan cacing kepanasan , eiitss tapi jangan salah cacing kayak gituu tapi dia seorang empath .
Gadis yang dimaksud hanya ber-hmm dan mengangguk tanpa menoleh sedikitpun , mungkin novel-nya lebih menarik daripada tetangga sebelah nya , positive thinking ajaa.
"aduuh riss noleh doonk , sakit tau dicuekkin ituu , dicuek-in itu berat looh riss , sakitnya tuuh disinii...."
Lara menunjukkan letak hatinya yang berada dipinggang sebelah kanan . Gadis itu menoleh
"ya"
Simple , padat , dan jelas . Selesai sudah praktek bahasa indonesia .
"naah gitu doonk baru tetangga , eh sejak kapan kita tetanggaan ?? , maksud gue , naah gitu doonk baru namanya kawan sebangku ..bla..bla..."
' Ini makhluk dari galaksi mana siih , mulut ma tingkah sama aja gak mau diam , hewan apalagi coba yang hiperaktif selain cacing kepanasan ??'
Cuman itu kerjaan rissa mendengar tetangganya ngoceh sambil mengangguk-nganguk walau tak sedikitpun pandangannya menoleh selain ke arah novel.
Pukul 07.15 , kelas sudah mulai pembelajaran , dan juga kelas 11-ipa-2
Kelas kebanggaan yang juga kelas yang dicap terbising , terrame , terheboh dan ter ter lainnya .Hanya saja pagi ini tenang sekali , hanya suara jangkrik yang terdengar di kelas ini .
Ya iyalah tenang , karena pak Tomo berjalan traveling kelas dari ujung ampe merauke nya kelas . Mengamati setiap gerak gerik siswa .
Jangan kan menoleh ke kanan ke kiri , nunduk lima derajat aja langsung kena tegur sama niih guru .
Rissa terlihat sangat tenang mengerjakan soal fisika yang seambreg inii , coba lihat sebelah nya dari tadi garuk kepala yang ngak ada kutu sama sekali , menahan diri untuk menggerakan kepala walau hanya satu derajat .
"huaaaa"
Setelah satu setengah jam berlalu , kelas 11-IPA-2 langsung kembali ke habitat aslinya .
"ini guru gak tanggung-tanggung kasih soal "
"aahhh namanya juga pak ujang Tomo tanggung tanggung "
Gelak tawa langsung menyambar ke seluru penjuru kelas yang sudah kembali ke habitatnya , terutama Lara terbahak-bahak sambil memukul pundak tetangganya yang tidak peduli sama sekali dengan sekitarnya .
"ketawalaahh risss ..."
Gadis yang dimaksud hanya memutar balik matanya , dan langsung memasang earphone kw telinganya dan membaca novel nya yang belum selesai ia baca .
"tapii ini ujian terakhir guysss "
" waahh keliling eropa lah gue , cari girlfriend "
"huuuu"
"yang lokal ajaaa kii , manis-manis gula jawa "
Seriuh apa pun kelas , Rissa masih dengan earphone dan juga novel nya duduk tenang tidak mempedulikan kelas nya yang bagaikan pasar pagi.
Entah prinsip apa yang ia gunakan untuk tetap tenang di kelas pasar pagi , gadis itu menatap jendela yang langsung menatap langit biru dihiasi gantungan awan alami .
Langit itu bagai memutar balik memori nya yang terus menghantui pikiran-nya , memori yang terus membekukan senyum manis nya.
"Riss jangan melamun giih , ayuuk ke kantin laper gua "
Sarah menepuk pundak Rissa yang masih tenggelam di lautan es-nya .
Rissa mengganguk langsung beranjak dari bangku nya , mengikuti langkah Sarah dan Lara yang langsung ngebirit ngoceh-ngoceh suruh Rissa jalan cepat .'Emang ini lomba lari apa disuruh cepat cepat'
Sarah terkikik melihat ekspresi tak pedulinya Rissa , hanya mengganguk kemudian mempercepat jalan nya 1 m/s .
~ Terkadang ada satu hal yang harus kita syukuri daripada memikirkan sembilan puluh sembilan hal yang membuat kita terus menyesal ~
NB: SORRY YAA KALAU KURANG JELAS , INI PERTAMA KALINYA TULIS DI WEB . MINTA KRITIK , SARAN , DAN VOTENYA YAA😁

KAMU SEDANG MEMBACA
WINTER(hiatus)
Ficção AdolescenteIa bagaikan musim dingin yang menyuruh siapapun untuk berlindung di balik kehangatan jaket tebal . Ini kisah sang musim dingin yang menunggu kehangatan musim semi dibalik jendela rasa . bagai salju yang terus menguap dan tergantikan oleh ribuan...