"Eh, istirahat? Tapi aku baru mulai beberapa menit lalu, Ama-chan."
"Udah, gak apa-apa. Sini gantian, kamu istirahat dulu aja sama Soraru-san, ya? Dah!"
"Tapi- oy! Huft, ya sudah, deh."
Akhirnya mereka berhenti bertengkar juga. Lelah rasanya melihat dua orang bocah berdebat tentang haruskah Mafu istirahat sekarang atau tidak. Bayangkan saja, membicarakan hal itu saja menghabiskan waktu satu jam. Habis itu Amatsuki bilang kalau aku harus istirahat bareng Mafu? Apa-apaan coba maksudnya.
Eh?
Tiba-tiba saja ada sesuatu yang menarik baju bagian belakangku.
"Ama-chan, hidoi ... "
Sialan, bocah yang satu ini malah menggembungkan pipinya. Udah gitu matanya berkaca-kaca lagi. Kalau Soraru diabetes gimana coba?
"Ya udah, pakai aja waktu istirahatnya buat keliling gimana?" ujarku sambil mengelus pelan rambut Mafu. Entah kenapa itu sudah jadi kebiasaanku untuk menghibur Mafu.
"Iya, mau!" dan mukanya selalu memerah setelah aku melakukannya. Malah jadi tambah imut saja ...
"Mafu mau ke mana? Untuk kali ini terserah Mafu, deh."
"Rumah hantu!"
Eh?
"Mau yang itu, Soraru-san!Sakatan cerita udah ke sana dan itu serem banget," Mafu pun menarik tanganku dengan mata yang berbinar-binar, "ya, ya, ya?"
Glek.
"Ano, emangnya Mafu gak takut?"
"Enggak apa-apa, kalau takut 'kan ada Soraru-san."
Aduh, Mafu. Soraru ini tidak seberani yang terlihat. Dia hanyalah seorang berhati lembut yang terlahir di dunia ini untuk tidur dan main game. Itu saja.
Tapi, karena Mafu sudah sesemangat ini. Mau bagaimana lagi?
***
"Uwaaaa, serem banget! Tapi, seru 'kan, Soraru-san? Eh, Soraru-san?" Mafu kayaknya baru sadar kalau aku diem aja, "Soraru-san!"
Ampun gak kuat, tadi itu serem banget. Sampai kaki gemeteran dan kayaknya muka ini sudah pucat.
"Soraru-san gak papa? Mau minum?"
Aku menggeleng. Takut muntah, mending gak minum atau makan sekarang.
"Ya sudah, kita ke UKS, Soraru-san."
"Ehh, gak usah. Ngapain ke UKs." aku berusaha mencegah Mafu yang mulai menyeretku ke UKS.
"Tapi, 'kan Soraru-san lagi sakit."
Ini bukan sakit, Mafu sayang. Duuh minta diapa-apain ini anak. Tapi untunglah dia gak tau kalau sebenernya kondisiku ini disebabkan karena takut rumah hantu.
"Gak, kok. Gak apa-apa. Kita keliling aja."
"Eeh, ya udah, deh."
***
"Uwaa, Soraru-san hebat!"
Ini sudah tembakan ke berapa, ya? 15? Bukannya sombong, tapi semuanya kena tepat sasaran. Yaah, memang gampang, sih, permainannya.
Kalian tau 'kan permainan tembakan yang kalau kena dapet hadiah? Nah, ini yang sedang kumainkan, sih. Sebenarnya aku gak tertarik pada permainan maupun hadiahnya. Cuman, karena Mafu main dan gak kena-kena terus, jadinya terpaksa harus digantikan Soraru.
"Yeay, dapet keychain Cocoa-chan."
ASDFGHJKL, kenapa dari tadi anak ini milih hadiah loli mulu. Dasar pedo ini anak.

KAMU SEDANG MEMBACA
Utaite
RandomKebanyakan akan berisi one-shots. Slow update. Ada BL. Tag menyusul. '-')/