Chapter 9

1.8K 99 4
                                    

‘Apa yang harus ku lakukan? Ini akan sulit untuk Alxia pahamin. Bagaimana mungkin kau mengatakan jika orang tua kita mati bunuh para iblis , yang ada Alxia akan mengatakanku gila dan semakin membenciku. Lian harus apa paman? Tidak mungkin aku jujur, Alxia satu-satunya iblis yang lebih percaya ternologi untuk saat ini. Bagaimana ini’ batin Lian.

“Li, aku sedang tidak ingin melihatmu melamun” suara Alxia kembali membangunkan Lian dari lamunannya

“Ha iya Al,,,,,tentang itu”

***

“Li, bicaralah yang benar, kau bukan anak kecil yang baru belajar bicara bukan?” kesal Alxia.

“Hm, baiklah baiklah, tapi kenapa kau ingin tahu tentang orang tua mu? Bukankah selama ini kau tidak peduli itu?” tanya Lian penasaran.

“Hanya ingin tahu saja, apa orang tua kita sudah meninggal? Di usiaku yang ke berapa?” tanya Alxia kembali tanpa melihat kearah Lian.

“Ya, orang tua kita meninggal di saat usiamu baru tujuh hari” jawab Lian dengan pelan.

“Lalu dimana makam mereka? Kenapa kau tidak pernah mengajakku kesana? Bukankah aku ini anak mereka juga?” ucap Alxia kesal.

Deg

‘Sudah ku duga, pasti dia akan mengatakan itu’ batin Lian.

“Bukan aku tidak ingin mengajakmu, hanya saja aku sendiri tidak tahu makam mereka dimana, yang aku tau mereka meninggal dan seseorang membunuh mereka, kau di temukan di dalam lemari pakaian sedang tertidur, orang tua kita melindungimu dengan mempertaruhkan nyawa mereka. Orang yang membunuh mereka belum di temukan hingga sekarang Al, karena itu aku selalu meminta mu untuk di kawal para Bodyguard. Maaf Al, aku baru menceritakannya sekarang, aku tidak ingin kehilanganmu juga. Kau itu satu-satunya keluarga yang ku miliki, jika kau juga pergi bagaimana denganku? Aku tidak bisa Al, kau terlalu berharga dan satu-satunya peninggalan mereka yang sangat mereka sayangi dan akan ku lakukan apa saja Al, asal itu yang terbaik untukmu” .

Semakin lirih suara Lian menceritakan keluarga mereka, sekalipun terdapat banyak kebohongan tapi di sela ceritanya juga terdapat kebenaran yang menyakitkan. Alxia hanya bisa terdiam, itulah respon yang di lakukan Alxia. Menyesal? Iya, dia kini menyesal karena telah kembali membuka luka di hati Lian, orang yang mengurusnya, membesarkannya, menjaganya lebih dari apapun, dan keluarga satu-satunya yang dia miliki.

Ada banyak hal yang ingin Alxia tanyakan tapi dia urungkan saat melihat tatapan sendu Lian yang melihat kearahnya.  Banyak hal yang janggal dari yang Lian ceritakan, banyak hal yang tidak masuk akal hingga menimbulkan banyak pertanyaan yang ingin dia tanyakan pada Lian, tapi untuk sekarang sepertinya bukan waktu yang tepat untuk melanjutkan cerita Lian, dia tidak ingin membuat luka Lian semakin terbuka lebar, cukup menunggu Lian akan mencerikannya sendiri suatu saat nanti.

“Li, bolehkah aku tidur sambil memelukmu?” tanya Alxia tiba-tiba setelah beberapa menit terdiam dengan penjelasan Lian.

“Hah?” sontak Lian terkejut dengan permintaan Alxia yang terlihat seperti bukan Alxia seperti baiasanya.

“Ak...aku ingin tidur sambil memelukmu, boleh?” tanyanya kembali.

“Hmm bukannya baru saja kau mengusirku dari sini?” ucap Lian sambil kembali menggoda nona kecilnya itu.

Alxia hanya terdiam. Seketika langsung memeluk erat lengan kekar Lian dan langsung memejamkan matanya untuk masuk ke alam mimpinya. Lian hanya terdiam sambil terseyum gemas melihat kelakukan nonanya itu. Alxia memang susah di tebak, bahkan dia bisa melakukan hal-hal yang ajaib lainnya.

“Paman, maafkan Lian, bukan Lian ingin membohongi Hime. Hanya saja, Lian rasa ini belum waktunya untuk menceritakan semua pada Hime, Hime masih sangat kecil Paman. Lian tidak ingin membebankan Kerajaan iblis pada Hime. Akan sulit menjelaskannya Paman, Hime bukan orang yang akan menerima sesuatu begitu saja apa lagi ini berhubungan dengan di luar logika manusia” monolog Lian entah pada siapa. Sedangkan Alxia terlihat tertidur dengan tenang dengan meluk erat lengan Lian.

Alxia: The Wife of DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang