Chapter Six

10 1 0
                                    

Kaki April tidak bisa tenang sedikitpun, pasti ada saja yang membuat keributan. Shu yang berada disampingnya tidak menggubris sama sekali, dirinya dengan nyaman tetap lanjut makan.

Sebaliknya, Clarissa sangat tidak suka kelakukan April yang tidak bisa diam. "bisakah kau tenang?! Kau mengganggu ketenangan sarapan pagi kami" kata Clarissa. Sikap Charlie sama seperti Shu, tidak peduli sama sekali.

Shu akan tetap melanjutkan makan jika tidak ditatap tajam oleh ibu nya, "ada apa denganmu?" tanya Shu. April menatap Shu dengan sangat tajam, Shu yang ditatap begitu hanya menatap datar. "kenapa kau membawaku kemari? Aku bertanya arah dapur, bukan ruang makan" kata April pelan.

Bukan April tidak berterima kasih, tapi dirinya sangat tidak nyaman dengan suasana. Suasana diruang makan sangat tegang sekali, April tidak nyaman dengan hal itu. "seharusnya kau berterima kasih, karena aku menunjukkan arah" kata Shu santai.

'ohh..aku sangat berterima kasih tuan patung' pikir April. Shu menatap April yang sekarang ini mencoba makan, "jangan kau mencoba menjelekkan diriku dipikiranmu" kata Shu sambil makan. Ohok!! April terbatuk saat mendengar perkataan Shu, 'apa yang???? Bagaimana bisa dia tahu???' pikir April.

Dengan santainya Shu melanjutkan makan, sementara April makan dalam keadaan bingung. "lihat Charlie, mereka sudah akrab dalam dua hari" kata Clarissa berbisik, tentu saja perkataan Clarissa tidak didengar oleh Shu dan April.

~~~~~Magic In My Life~~~~~

April memilih berjalan-jalan ditaman belakang setelah selesai berkeliling mansion keluarga Alvery. Dalam beberapa jam, April mengetahui kalau dirinya berada didunia yang sangat berbeda. Disini, keluarga bangsawan memiliki kekuatan atau bisa dibilang sihir.

'sampai kapan kesialanku terus berlanjut?' pikir April. Dirinya juga mengetahui kalau keluarga Alvery adalah keluarga bangsawan yang paling terkuat, dirinya masih bingung kenapa bisa terjebak disituasi seperti ini.

"mau sampai kapan kau berjalan seperti itu?" tanya Shu. April menoleh dan mendapatkan Shu tepat dibelakangnya, "sebenarnya apa tujuanmu membawaku kemari? Kau bilang kalau kau tidak ada niat memiliki pelayan baru" kata April.

Shu menatapnya dan mendekatkan tubuhnya ke April, April sendiri sedang sibuk mundur. Selangkah demi selangkah April mundur, sampai tubuhnya menabrak pohon yang tepat berada dibelakangnya. kedua tangan Shu ditaruh tepat disamping kepala April, sementara tubuhnya mulai mendekati tubuh April.

April menyadari kalau dirinya sangat pendek dibandingkan tubuh tinggi Shu, dia bisa saja kabur jika tubuh Shu tidak mendekat kepadanya. Tangan April sibuk mendorong tubuh kekar Shu, tapi sama sekali tidak bisa. Tubuh Shu seperti tembok, sangat keras dan kuat.

"sebenarnya apa mau mu??? Berhenti dasar patung!!" kata April sambil berusaha mendorong tubuh kekar Shu. Shu sendiri tidak ada niat untuk mundur, tubuhnya semakin mendekat ke April.

'wajah paniknya sangat manis sekali, aku semakin suka dengan ekspresinya' pikir Shu. Tubuh Shu sudah tidak ada jarak dan wajah Shu tinggal beberapa cm dari wajah April, wajah April sudah berubah warna menjadi semerah tomat.

Wajah Shu segera menuju telinga April, April hanya bisa terdiam atas kelakukan Shu. "karena aku tertarik denganmu, kau seharusnya berterima kasih padaku. Berkat diriku, kau bisa bebas dari tempat itu" kata Shu.

Wajah Shu menjauh dan tubuh Shu juga mulai menjauh dari April, Shu pergi ketika selesai mengatakannya ditelinga April. "dasar patung!! Kalau hanya mengatakan itu, tidak usah mendekatkan dirimu ke diriku!!Dasar patung bisa jalan!!" teriak April. Shu sendiri tidak peduli dengan teriakan April, tapi sepertinya sangat menikmatinya.

~~~~~Magic In My Life~~~~~

"sepertinya Shu mulai iseng dengan wanita itu" kata Clarissa. Charlie sama sekali tidak menatap istri tercintanya itu, yang dia lakukan hanyalah mendengarkannya. "apa kau mendengarkanku?!" tanya Clarissa kesal. Akhirnya Charlie menatapnya dan mulai mengangguk, Clarissa menunjukkan wajah gembira saat melihatnya.

"aku harap yang kita lakukan ini adalah hal yang benar, wanita itu belum tahu siapa dirinya" kata Charlie. Senyum Clarissa luntur saat mendengar perkataan suaminya tersebut, dirinya mulai melihat jendela taman belakang. Disana ada April yang mulai mengejar Shu.

~~~~~Magic in My Life~~~~~

April mengejar Shu yang tidak ada hati meninggalkan April sendirian ditaman luas tersebut, "kau sungguh patung, iya kan?" tanya April yang sepertinya mengejek sifat Shu. Mendengar hal itu, Shu berhenti dan mulai menatap April yang lebih pendek darinya. "apa yang kau harapkan? Kalau kau tidak ingin tersesat, kusarankan mulai menghapal arah jalan dirumahku" kata Shu.

Setelah mengatakannya, Shu mulai berjalan lagi meninggalkan April. Tentu saja April mengikutinya, 'dasar patung, aku baru datang malam kemarin. Tidak mungkin aku bisa hapal dalam waktu singkat!' pikir April.

"terus saja kau mengejekku dalam hatimu, jangan kau pikir aku tidak tahu" kata Shu. April sangat terkejut mendengarnya, sudah sekian kalinya Shu tahu apa yang ada dipikirannya. Jujur April curiga kalau kekuatan Shu adalah membaca pikiran, tapi sayangnya bukan itu kekuatannya.

"bagaimana kau bisa tahu apa yang ada dipikiranku?" tanya April. Shu hanya diam dan tetap berjalan menuju perpustakaan, April mulai menunjukkan wajah kesalnya terhadap seseorang yang ada dihadapannya. Semua pelayan tunduk hormat setiap Shu lewat, kecuali April.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
as always saran dan kritik

vote and comment

see you next chapter

MAGIC IN MY LIFE(DISCONNECTED)Where stories live. Discover now