Chapter Five

13 1 0
                                    

'ini rumah atau istana??? Besar sekali' pikir April. Itulah kesan pertama April saat melihat yang diakui Shu rumah sederhana nya. 'apa maksudnya rumah sederhana? Ini istana, bukan rumah dan pastinya tidak sederhana' pikir April.

April melamun saat melihat mansion yang ditinggali Shu, Clarissa sudah masuk lebih dulu meninggalkan Shu dan April yang masih berdiri didepan rumah mereka. "apa kau akan bediri disana untuk waktu yang cukup lama? Atau kau akan masuk?" tanya Shu.

April tersadar dan berlari menyusul seseorang yang ditandai dengan gelar majikan, Shu terus berjalan tanpa memikirkan April yang berlari menyusulnya. 'hanya karena mirip, bukan berarti wanita itu nyata. Walaupun aku sangat mengharapkannya' pikir Shu.

Bukk!! "hei!! Kenapa kau tiba-tiba berhenti?!" tanya April, dirinya menabrak punggung Shu yang entah kenapa berhenti mendadak. Shu membalikkan punggungnya dan melihat April yang sedang mengelus hidungnya.

April yang merasa ditatap langsung menoleh ke wajah Shu, dia yang pertama mengeluh kesakitan tidak lagi mengatakan apapun. Jelas, dia ditatap datar oleh majikannya. "kenapa? Aku ada salah bicara? Atau aku harus memanggilmu tuan?" tanya April.

Shu masih saja menatapnya, seperti sedang membandingkannya dengan sesuatu atau seseorang. "ini adalah kamarmu dan kau tidak perlu memanggilku tuan, kau cukup memanggilku dengan nama. Aku membelimu bukan untuk menjadikanmu pelayanku" kata Shu.

Setelah mengatakannya, dia pergi meninggalkan April yang kebingungan. 'lalu niatnya apa membawaku kesini?' pikir April.
April berusaha tidak terlalu memikirkannya dan masuk kedalam. Tentu saja mendapatkan kesan yang luar biasa dari April.

~~~~~Magic In My Life~~~~~

"Charlie, lihatlah Shu. Tanpa sadar dia membawanya dikehidupannya" kata Clarissa. Charlie sedang mengurus berkas yang sangat menumpuk sejak kemarin, tapi mendengar hal itu membuat Charlie menghentikan pekerjaannya.

"dimana Shu menemukannya?" tanya Charlie. Clarissa tersenyum saat mendengar pertanyaan Charlie,"diperlelangan, Shu membelinya sebelum acara dimulai" kata Clarissa.

Charlie menghela napas, lalu melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda. "ideku membawanya sungguh bagus, bukan begitu?" tanya Clarissa senang. Charlie hanya mengangguk saat mendengarnya, Clarissa sangat senang atas idenya sendiri.

~~~~~Magic In My Life~~~~~

DREAM SHU ON
Shu lagi dan lagi berdiri dipadang bunga, sudah sekian kalinya dia memimpikan hal ini. Lalu dia menoleh untuk mendapatkan wanita yang selama ini menghiasi hatinya.

"hei" panggil Shu, tapi wanita itu masih tertidur. Shu mendatanginya dan menguncang pelan tubuhnya, masih saja belum terbangun. Jadi dirinya duduk disampingnya dan menunggu.

DREAM APRIL ON
April terbangun dan melihat disampingnya adalah seorang pria yang selama ini berada dimimpinya, anehnya pria itu mirip dengan seseorang yang membelinya.

"hmmm......apa kau menungguku bangun?" tanya April. Shu menoleh dan melihat bahwa April sudah bangun, 'kenapa dia mirip dengan April?' pikir Shu. April menatapnya selama sesaat dan mulai membuka mulutnya, "bukan aku tidak sopan, tapi aku punya pertanyaan. Kenapa kau mirip dengan seseorang yang bernama Shu?" tanya April.

Shu terkejut bukan main, pertanyaannya mirip sekali dengan ada yang dipikirannya. "seharusnya aku yang bertanya, kenapa kau mirip dengan yang bernama April?" tanya Shu. terkejutan April hampir sama dengan Shu.

"hmm...itu adalah namaku" kata April. Jangan ditanya betapa terkejutnya Shu, wajahnya mungkin saja datar. 'apa?!?!?!? Jadi selama ini aku bermimpi bersama April?? Tapi sebaiknya aku tidak memberitahuan hal ini kesiapapun, termasuk April sendiri' pikir Shu.

Disaat Shu ingin mengatakan sesuatu, wujud April mulai menghilang dan disaat bersamaan pandangan Shu mulai kabur.
DREAM SHU AND APRIL OFF

"hosh.....hosh......hosh....astaga" kata April. Dirinya terbangun dari mimpi aneh dia lagi dan anehnya pria itu mirip dengan majikannya. 'kenapa pria itu mirip sekali dengan Shu?' pikir April.

Dikamar Shu, Shu terbangun tepat saat Henry masuk kamarnya. "apa anda mimpi buruk? Atau mimpi itu lagi?" tanya Henry. Shu menggelengkan kepalanya dan mengangkat tangan kirinya, pertanda menginginkan Henry pergi. Henry memberi hormat, lalu pergi dari kamarnya.

'sampai aku tahu maksud dari semua ini, tidak akan ada yang tahu apapun tentang mimpi ini. Termasuk April itu sendiri' pikir Shu. Shu bangkit dari tempat tidurnya dan mulai bersiap-siap diri.

Disaat Shu dalam perjalanan keruang makan, dirinya bertemu dengan April yang sedang menoleh kepalanya ke arah kiri dan kanan. "apa yang kau lakukan?" tanya Shu.

April terkejut dan membalikkan tubuhnya ke arah Shu, "hmm...aku ingin kedapur, tapi aku tidak tahu arah jalan kesana" kata April. Shu masih menatapnya dengab datar, "untuk apa kau kesana?" tanya Shu.

Dalam diri April muncul api kekesalan, 'tentu saja untuk mencari makanan, untuk apalagi aku kesana dasar bodoh!' pikir April. Tentu saja bukan itu yang akan April katakan, "aku ingin makan, jadi aku ingin kedapur" kata April.

Shu berjalan melewati April tanpa mengatakan apapun, akan tetapi April disana sedang kesal karena Shu tidak memberi tahu arah harus dia pergi. Shu menyadari bahwa April tidak mengikutinya, "kenapa kau tetap disana? Ayo" kata Shu.

April terdiam, lalu dengan cepat mengikuti dirinya. 'ternyata dia mengantarku kesana, kenapa tidak bilang sejak awal dasar dingin" pikir April. Shu menyadari kalau April sedang memikirkan sesuatu tentangnya, "aku harap yang kau pikirkan bukan tentang sifatku" kata Shu. April seketika tidak bisa bicara apapun lagi, 'hebat, dia tahu apa yang kupikirkan' pikir April

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
as always saran and kritik

vote and comment

see you next chapter

MAGIC IN MY LIFE(DISCONNECTED)Where stories live. Discover now